• Kamis, 10 Juli 2025

Catat! Disperindag Gelar Operasi Pasar 28 Desember, Siapkan 3.000 Kilogram Per Komoditas

Rabu, 14 Desember 2022 - 15.05 WIB
204

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Lampung, M. Zimmi Skil, saat dimintai keterangan, Rabu (14/12/2022). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung akan menggelar operasi pasar pada, Rabu (28/12/2022) yang rencananya akan berlangsung di stadion PKOR, Way Halim, Bandar Lampung.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Lampung, M. Zimmi Skil, menjelaskan jika tiap komoditas yang akan diikut sertakan dalam kegiatan operasi pasar tersebut disiapkan stok sebanyak 3.000 kilogram.

"Kami setiap hari mengawasi harga kebutuhan pokok dipasaran. Seperti kita ketahui menjelang nataru ini ada kenaikan harga karena memang permintaan juga meningkat. Jadi pada 28 Desember nanti kita akan gelar operasi pasar di PKOR Way Halim," katanya saat dimintai keterangan, Rabu (14/12/2022).

Zimmi menjelaskan jika beberapa komoditas yang saat ini mengalami kenaikan seperti telur ayam ras mencapai Rp28.000 hingga Rp30.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp15.000 per kilogram, cabai merah besar Rp35.000 per kilogram dan bawang merah Rp35.000 per kilogram.

"Untuk komoditas apa saja yang akan kita ikutkan dalam operasi pasar kita tunggu perkembangan kedepan. Namun yang saat ini naik pasti kita ikutkan dan stok nya sendiri masing-masing kita siapkan 3.000 kilogram. Untuk minyak goreng 3.000 liter," katanya.

Menurutnya, gelaran operasi pasar tersebut sebagai salah satu upaya pemerintah Provinsi Lampung dalam menekan harga kebutuhan pokok serta upaya dalam pengendalian inflasi pangan yang saat ini angkanya cukup besar.

"Jadi nanti akan ada subsidi yang disiapkan oleh pemerintah. Seperti misalnya bawang merah sekarang di pasar Rp35.000 per kilogram dan dari distributor Rp31.000. Nantinya akan kita subsidi dan dijual dengan harga Rp28.000 per kilogram," jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah Pengamat Ekonomi dari Universitas Lampung, Yoke Moelgini, menjelaskan jika kenaikan harga bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) merupakan hal yang wajar karena adanya peningkatan jumlah permintaan.

"Untuk mengantisipasi tentu pemerintah daerah harus memastikan bahwa ketersediaan stok dalam kondisi aman. Jangan sampai ketika permintaan sedang naik kita tidak punya stok sehingga masyarakat menjadi panik," jelasnya.

Yoke juga mengungkapkan jika pemerintah daerah harus menggelar operasi pasar guna menstabilkan sejumlah harga kebutuhan pokok yang naik serta sebagai upaya dalam pengendalian inflasi.

"Tentunya operasi pasar jangan hanya di satu titik saja karena memang kenaikan harga ini terjadi hampir di semua daerah. Alangkah baiknya jika operasi pasar ini bisa digelar secara bersama-sama," tuturnya. (*)