BPK Temukan Kerugian Proyek Jalan Ir. Sutami Lampung Rp29 Miliar Lebih

Dirkrimsus Polda Lampung, Kombes Pol Arie Rachman Nafarin. Foto: Doc/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menemukan kerugian negara sebesar Rp29 miliar lebih dalam kasus dugaan korupsi proyek jalan nasional Ir Sutami-Simpang Sribawono tahun 2018-2019 senilai Rp187 miliar. Polda telah menetapkan lima tersangka.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Lampung,
Kombes Pol. Arie Rachman Nafarin mengatakan, berdasarkan hasil audit Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang sudah diserahkan ke Polda Lampung, ditemukan
ada kerugian negara sebesar Rp29 miliar lebih dalam kasus proyek jalan nasional
Ir. Sutami.
“Berdasarkan hasil audit BPK RI yang sudah diserahkan ke
Polda Lampung beberapa waktu lalu, ditemukan kerugian negara sebesar Rp29
miliar lebih dalam kasus dugaan korupsi proyek jalan nasional Ir. Sutami
senilai Rp187 miliar,” kata Arie saat dihubungi Kupas Tuntas.co, Senin
(12/12/2022).
Arie mengungkapkan, penyidik juga telah menetapkan lima
tersangka dalam kasus tersebut. Kelima tersangka ini sama dengan para tersangka
yang sudah ditetapkan sebelumnya. Yakni, inisial BWU, HE, BHW, SHR, dan RS.
Diketahui, BWU dan HE berasal dari PT Usaha Remaja Mandiri
(URM) selaku kontraktor proyek jalan Ir. Sutami, dan BHW merupakan pengawas
pekerjaan. Kemudian SHR dan RS berasal dari pegawai Balai Besar Pelaksana Jalan
Nasional Kementerian PUPR.
Namun, kelima tersangka belum dilakukan penahanan. Polda
hanya menerapkan pencekalan terhadap kelima tersangka untuk mencegah agar tidak
bepergian ke luar negeri.
“Sudah ada lima tersangka yang ditetapkan. Mereka adalah
sama dengan para tersangka yang sudah ditetapkan sebelumnya,” jelas Arie.
Arie menjelaskan, kelima tersangka tidak ditahan karena
masih melihat kondisi perkembangan kelangkapan berkas perkara. Ia mengatakan,
penyidik hanya memiliki waktu penahanan selama 21 hari, dan jangan sampai saat
waktu penahanan tersangka habis belum dilimpahkan ke Kejaksaan.
“Kita belajar dari pengalaman penanganan kasus sebelumnya.
Penyidik sedang melengkapi berkas agar bisa segera P21 sehingga bisa segera
dilimpahkan ke Kejaksaan,” ujar Arie.
Arie menerangkan, pihaknya telah melakukan upaya pencekalan
terhadap lima tersangka agar tidak bepergian ke luar negeri.
“Kelima tersangka terus kita lakukan pemantauan agar tidak
bepergian jauh. Kalau sampai pergi ke Aceh kan bisa repot juga mencarinya. Yang
jelas saat ini kelima tersangka masih berada di wilayah Lampung,” papar Arie.
(*)
Berita Lainnya
-
Ambulans Gratis Bandar Lampung Tetap Siaga 24 Jam Selama Ramadhan
Senin, 03 Maret 2025 -
Tergiur Iming-iming Bisnis Jual Beli HP, Lansia di Bandar Lampung Tertipu 7,5 Juta
Senin, 03 Maret 2025 -
Berburu Takjil di Pasar Baru Way Halim, Pedagang Raup Cuan di Bulan Ramadhan
Senin, 03 Maret 2025 -
Perbaikan Enam Ruas Jalan di Lampung Masuk Program Prioritas 100 Hari Mirza – Jihan
Senin, 03 Maret 2025