• Kamis, 10 Juli 2025

Semeru Erupsi, Pemkab Lamsel: Tidak Berpengaruh ke GAK

Selasa, 06 Desember 2022 - 13.23 WIB
100

Bupati Lamsel Nanang Ermanto saat dimintai keterangan oleh awak media di sirkuit Way Ragom Kalianda. Foto: Handika/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Masyarakat diimbau tidak mudah percaya dengan berita yang belum tentu kebenarannya terkait erupsi Gunung Semeru bisa berdampak terhadap timbulnya erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK). 

"Saya menghimbau, khususnya masyarakat Kabupaten Lampung Selatan. Satu, jangan termakan isu adanya hal-hal tentang erupsi Gunung Semeru. Adanya lingkar api pasifik, ada cincin yang mempengaruhi Gunung Krakatau," ujar Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto. Selasa (6/12/22).

Bupati menekankan, untuk tidak mudah termakan isu dan jangan panik.

"Kami Pemerintah Daerah, akan antisipasi bagaimana caranya untuk menghimbau memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Sekali lagi, jangan panik dengan situasi kondisi, jangan dengar cerita-cerita berita-berita hoax tentang apa yang akan terjadi," pungkas Bupati. 

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Andi Suwardi, pada Senin malam (5/12) mengatakan, sampai saat ini GAK tidak terpengaruh oleh erupsi Gunung Semeru.

"Kalau kaitan secara langsung tidak ada, tapi mereka kan masih satu garis ring of fire ya. Tapi, tiap gunung api memiliki dapur magma masing-masing, karakter masing-masing, aktifitas masing-masing. Kebetulan Gunung Semeru memang aktif, kecenderungan pengaruh aktifitas ke GAK tidak ada," ucapnya.

Andi Suwardi melanjutkan, sampai saat ini aktifitas GAK cenderung menurun. Bahkan, erupsi terakhir terjadi tanggal 14 November 2022 kemarin. Pun jika GAK erupsi kembali, tak banyak berpengaruh pada kampung-kampung terdekat.

"Untuk sekarang, belum ada kegiatan yang mencolok lagi. Tipe letusan GAK lebih ke strombolian ya, intinya dia letusannya membuat tiang tinggi keatas dan material jatuh lagi ke gunung apinya. Karena, GAK bisa dibilang dalam masa pertumbuhan jadi hasil-hasil erupsi itu akan memperlebar mempertinggi gunung. Kalau secara langsung tidak ada ya, kecuali mungkin ke perkampungan arah anginnya ya paling debu-debu seperti itu. Tapi, kalau dampak langsung erupsinya Insyaallah tidak ada," terus Andi.

Meski kegiatan GAK sudah cenderung menurun, tetapi status masih siaga dan masyarakat dihimbau tidak mendekat dalam radius 5 kilometer.

"Himbauannya masih sama seperti kemarin, karena kan statusnya masih siaga ya. Jadi, kita tetap menghimbau masyarakat untuk tidak mendekati GAK dalam radius 5 kilometer," tandasnya.

Sebelumnya, telah terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu kemarin (4/12/2022) yang melontarkan awan panas guguran besar hingga jarak 11 kilometer (km) di wilayah Malang dan Lumajang, Jawa Timur. (*)