Dari Ratusan Ribu Pelaku UMKM di Lampung Baru 18 yang Berhasil Tembus Pasar Ekspor
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung
mencatat pada tahun 2021 terdapat 156.150 pelaku UMKM didaerah setempat dan
dari jumlah tersebut sudah ada 18 pelaku UMKM yang telah berhasil menembus
pasar ekspor.
Produk yang telah
berhasil diekspor tersebut tersebut seperti etnik kerajinan tapis dan sulam
usus, aneka keripik dan makanan ringan, rumput laut, pinang, minyak jelantah,
kopi robusta, minuman rempah, gula aren, tanaman hias, olahan perikanan serta
hasil dari olahan peternakan.
"Ekspor memang
cukup berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Dari Januari sampai
September 2022 pertumbuhan ekonomi sebesar 4,02 persen dengan ekspor merupakan
sektor pertumbuhan 7,05 persen," kata Elvira saat acara Coaching Program
For New Exporters dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia di Hotel Yunna,
Selasa (6/12/2022).
Ia menjelaskan jika
posisi Lampung sangat strategis sebagai gerbang pulau Sumatera dan memiliki
pelabuhan ekspor Panjang, menjadi salah satu peluang bagi pelaku UMKM untuk
dapat meningkatkan pemasaran produknya.
"Jadi pemasaran
produknya bukan hanya di pasar lokal tapi juga diharapkan dapat menembus pasar
global. Karena UKM merupakan salah satu ujung tombak perekonomian daerah. Namun
sayangnya kontribusi UKM terhadap ekspor masih cukup rendah yaitu hanya 15,7
persen," jelasnya.
Ia menjelaskan jika
Disperindag mengadakan kegiatan CPNE yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh
para pelaku UMKM. Sehingga bisa muncul UKM eksportir baru yang menembus pasar
ekspor dan menjadi terobosan untuk hilirisasi produk ekspor.
"Semoga dengan
kegiatan ekspor ini UMKM yang ada di Provinsi Lampung bisa menjadi penyokong
kekuatan di wilayah Lampung dan bahkan di tingkat nasional," jelasnya.
Sementara itu Kepala
Departemen Jasa Konsultasi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Nilla
Meiditha, mengungkapkan jika para pelaku UMKM dapat memanfaatkan berbagai
fasilitas di LPEI seperti penyediaan
fasilitas pembiayaan, penjaminan serta asuransi dan jasa konsultasi.
"Pelatihan ini
sudah diselenggarakan sebelumnya dan yang saat ini adalah tahap ketiga. Untuk
jumlah peserta 60 orang yang dikategorikan menjadi tiga bagian pertama kategori
potensi ekspor, siap ekspor dan mahir ekspor," katanya.
Menurutnya, setelah
kegiatan tersebut dilakukan diharapkan UMKM dapat ikut menyumbang devisa negara
serta meningkatkan volume dan nilai ekspor yang ada di Lampung.
"Kami juga
berharap akan muncul eksportir baru, karena batasan pinjaman sendiri tidak ada.
Sejauh ini di Lampung sendiri sudah ada yang menjadi debitur LPEI. Secara
nasional itu sudah Rp806 miliar dan ini 15 persen nya adalah UMKM,"
tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Kepergok Gasak Uang Nasabah Bank, Warga Sumsel Nyaris Babak Belur Dihakimi Massa
Sabtu, 16 November 2024 -
Empat Profil Talenta Masa Depan, Paparan Dina Sartika di Seminar Universitas Teknokrat Indonesia
Sabtu, 16 November 2024 -
Pimpin Delegasi Indonesia di COP29, Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau EUR 1,2 Miliar untuk Sektor Kelistrikan
Sabtu, 16 November 2024 -
Porsadin VI Nasional Resmi Dibuka, Menko Pangan Motivasi Santri untuk Berprestasi
Jumat, 15 November 2024