• Selasa, 08 Juli 2025

Mulai Naik, Berikut Harga Sejumlah Bahan Pokok di Bandar Lampung

Minggu, 04 Desember 2022 - 17.10 WIB
870

Samsudin, salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Pasir Gintung, saat mengkemas tepung terigu, Minggu (4/12/2022). Foto: Sri/kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Harga sejumlah kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional kota Bandar Lampung mulai merangkak naik, menjelang perayaan Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Komoditas pangan yang harganya naik diantaranya tepung terigu naik menjadi Rp14 ribu dari sebelumnya Rp13 ribu per kilogram (Kg) , minyak goreng dari Rp14 ribu menjadi Rp15 ribu per Kg, lalu beras juga mengalami kenaikan per 10 Kg Rp110 ribu dari sebelumnya Rp105 ribu.

"Selanjutnya gula putih dari Rp13 ribu sekarang menjadi Rp14 ribu per Kg, dan yang paling dirasa adalah telur dari Rp26 ribu sekarang Rp29 ribu per kilogramnya," ujar Samsudin, salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Pasir Gintung, Minggu (4/12/2022).

Sementara untuk bawang putih lanjutnya, harganya masih normal yaitu Rp20 ribu per kilogram, tapi kalau bawang merah cenderung turun hari ini yaitu Rp28 ribu yang sebelumnya Rp30 ribu.

Menurutnya, kenaikan sejumlah bahan pokok tersebut dipicu oleh adanya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

"Kebutuhannya meningkat karena PKH, terlebih sekarang sudah mau Natal dan tahun baru, sehingga bahan pokok juga banyak yang naik, terutama telur ayam," ungkapnya.


Ia juga mengaku meski harga sejumlah bahan pokok telah naik, hingga saat ini belum ada bahan pokok yang sulit didapat.

"Alhamdulillah sih masih aman dan mudah saja di beroleh," kata dia.

Hal yang sama juga diungkapkan pedagang sembako lainnya yaitu Eli. Menurutnya sejumlah bahan pokok yang harganya mulai merangkak naik sejak masuk bulan dua belas ini.

Ia memperkirakan, sejumlah bahan pokok akan terus mengalami kenaikan mendekati Nataru.

"Jadi pembeli juga banyak yang komplain karena terus naik. Nah kalau di kita pedagang sudah modalnya nambah untuk beli bahan pokok itu, tapi untungnya biasa saja," kata Eli.


Sementara, pedagang telur ayam Pujianto (37) juga mengaku, kenaikan telur disebabkan selain pakan ayam yang mahal, tapi juga dipengaruhi oleh pembagian bantuan sembako oleh pemerintah pusat melalui program PKH.

Menurutnya, ia membeli langsung dari peternaknya yaitu Rp26.500 per kilogramnya. "Dengan mahalnya harga telur sekarang, penjualan juga menurun. Biasanya sehari bisa habiskan 15 ikat sekarang hanya 8 ikat, dan per ikat telurnya sekitar 15 kiloan," ungkap Pujianto. (*)


Video KUPAS TV : Mall Pelayanan Publik Kedua di Lampung Diresmikan