• Jumat, 27 Juni 2025

Sepak Bola Lamteng vs Metro Ricuh, Wasit Hingga Perangkat Pertandingan Jadi Sasaran

Sabtu, 03 Desember 2022 - 20.43 WIB
681

Kericuhan saat pertandingan cabang olahraga sepakbola pada perhelatan Porprov Lampung ke IX tahun 2022 di Stadion Sumpah Pemuda, PKOR, Way Halim, Bandar Lampung, Sabtu (3/12/2022). Foto: Istimewa.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pertandingan cabang olahraga sepakbola pada perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Lampung ke IX tahun 2022 di Stadion Sumpah Pemuda, PKOR, Way Halim, Bandar Lampung berakhir ricuh, Sabtu (3/12/2022).

Kericuhan tersebut terjadi pada saat laga antara Metro menghadapi Lampung Tengah pada laga lanjutan grup A Porprov IX.

Kericuhan terjadi pada pertandingan memasuki babak kedua, dimana saat itu skor masih imbang 1-1. 

Kericuhan diakibatkan karena adanya ketidak puasan salah dari tim Metro atas putusan dari wasit yang memimpin jalannya pertandingan. 

Kemudian salah satu pemain Metro menyerang wasit, setelah itu pemain lainnya juga ikut menyerang dua asisten wasit. 

Karena kejadian tersebut laga antara Metro memghadapi Lampung Tengah dihentikan dan tidak dilanjutkan kembali.

Kericuhan tidak sampai disitu saja, pemain dan official metro sempat melayangkan pukulan terhadap beberapa orang termasuk match commisioner. Hingga terlihat kericuhan melebar ke beberapa orang lainnya yang tidak dikenal.

Usai kejadian itu, Ketua Asprov PSSI Lampung, Edy Syamsu meminta para tim untuk menjaga keamanan. 

Nantinya, PSSI Lampung bersama panitia, meminta agar seluruh official tim juga bisa saling menenangkan para pemainnya, bukan saling membakar emosi pemain.

"Kami minta para tim untuk membuat kesepakatan berani tidak menjaga keamanan. Saat teknikal meeting itu juga sebenarnya sudah disepakati, lalu diputuskan tanpa penonton, makanya diizinkan kepolisian," kata Edy.

Edy menyampaikan pada kenyataannya, mereka ada yang membawa supporter dengan alat musiknya. Untuk selanjutnya tidak ada toleransi dan pertandingan digelar tanpa penonton.

"Untuk kelanjutan pertandingan berikutnya masih jalan, karena itu insiden kecil namun bisa menimbulkan kerugian," imbuhnya.

Edy menegaskan, untuk laga berikutnya tidak ada penonton selain pengurus Askab dan perwakilan kontingen. 

Saat ditanya terkait sanksi yang bakal diberlakukan bagi tim yang terlibat kericuhan, PSSI Lampung belum bisa berkomentar. 

Hal itu merupakan kewenangan panitia disiplin, yang mencatat semua kejadian, lalu dilaporkan ke Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, untuk disidangkan. (*)