• Minggu, 15 Desember 2024

16 tahun Media Cetak Kupas Tuntas, Donald Sihotang : Transformasi Era Kekinian

Jumat, 02 Desember 2022 - 08.32 WIB
263

CEO Media Kupas Tuntas Group, Donald Harris Sihotang, SE., M.M

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Surat Kabar Harian Kupas Tuntas lahir pada tanggal 3 Desember 2006. Belum banyak media cetak harian di Provinsi Lampung pada masa itu. Masih bisa dihitung bilangan jari. Untuk media harian lokal, tidak lebih dari 5 penerbitan. Sisanya media Nasional, media mingguan serta majalah bulanan.

Portal berita online pada tahun 2006 belum ada. Jaringan internet masih sangat terbatas. Penyimpanan data masih menggunakan piringan disket. Kamera masih analog menggunakan roll film, belum ada kamera digital. Apalagi yang namanya Hp android.

Hambatan yang sering terjadi, kadang-kadang disket untuk penyimpanan datanya kena virus, berita yang sudah selesai diketik dan berharap sudah tersimpan, saat dibuka ternyata isinya kosong. Foto menggunakan roll film juga begitu, fotonya sering tidak jadi karena film-nya masuk angin, biaya produksi media cetak mahal. 

Seiring perkembangan zaman, teknologi media penyimpanan data terus mengalami perubahan. Beberapa di antaranya sudah tidak lagi diproduksi secara massal, seperti disket. Muncul inovasi baru, seperti flashdisk, memory card, dan seterusnya. 

Pertumbuhan internet yang semakin agresif melahirkan berbagai saluran komunikasi publik. Media konvensional tidak lagi menjadi  satu-satunya media arus utama. 

Berdasarkan hasil laporan Hootsuite dan We Are Social tahun 2022, pengguna internet di Indonesia mencapai 204 juta jiwa dari total 277 juta jiwa. Setiap tahun jumlah penggunanya selalu meningkat. 

Bila dibandingkan dengan jumlah pengguna internet pada tahun 2021, ada kenaikan 15,5% atau lebih dari 27 juta orang dalam satu tahun. 

Ketika ada 204 juta pengguna internet, itu artinya 74 % warga Indonesia sudah tersentuh dan berselancar di dunia maya. 

Tidak hanya pengguna internet Indonesia yang naik, jumlah perangkat mobile yang terkoneksi juga melonjak menjadi 345,3 juta dan pengguna yang aktif di media sosial (medsos) berbagai platform menjadi 191,4 juta. 

Persentase pengguna internet berusia 16 hingga 64 tahun yang memiliki masingmasing jenis perangkat, mobile phone (98,3%), smartphone (98,2%), non-smartphone mobile phone (16%), laptop/desktop (74,7%), tablet (18,5%), TV streaming (6%), konsol game (16,2%), perangkat smarthome (5,7%), smartwatch/wristband (13,3%), dan perangkat virtual reality (4,2%). 

Dalam satu hari pengguna internet Indonesia rata-rata menghabiskan waktu sampai 8 jam 52 menit untuk mengakses internet, streaming 2 jam 50 menit, nongkrong di medsos 3 jam 14 menit, hingga bisa meluangkan waktu 1 jam 38 menit untuk membaca media online maupun offline. 

Podcast yang merupakan jenis media internet terbaru digandrungi warga Indonesia dengan rata-rata menghabiskan waktu 44 menit dalam sehari. Meskipun itu masih kalah dengan waktu pengguna internet Indonesia saat streaming musik yang rata-rata 1 jam 30 menit dalam satu hari. 

Pada laporan ini juga, disebutkan bahwa total jumlah pelanggan seluler Indonesia atau menggunakan jaringan WiFi sebanyak 195,3 juta. Platform Media Sosial yang paling banyak digunakan yakni, whatsapp, Youtube, Tiktok, Instagram, lalu facebook. Pertumbuhan internet yang pesat, dan lahirnya berbagai perangkat mobile berteknologi tinggi menyebabkan pasar media konvensional mengalami penurunan yang cukup tajam. Banyak penerbitan media cetak yang sudah gulung tikar, tidak hanya di Indonesia, juga di berbagai belahan dunia.

Di Provinsi Lampung, media cetak meski secara jumlah bertambah namun dari segi pembaca mengalami penurunan yang cukup signifikan. 

Pesatnya perkembangan internet telah mendorong masyarakat untuk mengakses media online secara mudah melalui handphone, atau gadget.

Untuk dapat bertahan, media konvensional harus mampu mempertahankan kredibilitas dan kepercayaan atas informasi yang disajikan, kredibilitas dan kepercayaan masyarakat ini hanya dapat dibangun oleh jiwa profesionalisme wartawan yang berpegang dalam etika jurnalisme yaitu menyajikan informasi yang factual dan terverifikasi dengan baik. 

"Inilah yang terus kami lakukan di media SKH Kupas Tuntas. Meningkatkan SDM setiap personilnya, penguasaan teknologi, informasi dan komunikasi," kata Donald Harris Sihotang.

Meningkatkan wawasan dan kemampuan menggunakan perangkat teknologi adalah satu keharusan yang terus menerus dilakukan. Sehingga seluruh tim redaksi memiliki kualifikasi yang mumpuni menjadi seorang wartawan pada level professional, wartawan yang multi tasking. 

"Selain itu, kami juga mengembangkan media online yang terintegrasi dengan berbagai platfom media sosial populer," ujarnya.

Penggabungan antara media cetak dengan media online ini, di ranah dunia pers, disebut konvergensi media atau menggabungkan berbagai media berbeda menjadi satu. 

Secara profitabilitas, media online sebenarnya belum memberikan sumbangan berarti bagi perusahaan. Media cetak masih menjadi andalan. Media massa cetak masih mendapat perhatian yang tinggi dari publik. 

"Untuk menjaga kepercayaan publik, inovasi terus kami lakukan, Membenahi produk dan modifikasi produk. Inovasi menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam strategi modifikasi strategi produk. Pers cetak mengenal kemasan dan desain produk. Desain dan kemasan yang unik bisa menarik konsumen. Baik dengan memodifikasi tampilan, tata letak, grafis maupun foto, dan rublikasi tematik serta beragam," ucapnya.

SKH Kupas Tuntas dari waktu ke waktu terus bertransformasi dan beradaptasi dengan perkembangan peradaban ke kinian. Itu kami lakukan untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat pembaca. Karena pembacalah kami masih ada sampai saat ini. Salam hangat dari Kami. Dirgahayu SKH Kupas Tuntas ke-16 tahun. (*)


Artikel ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Jumat, 2 Desember 2022 dengan judul "Transformasi Era Kekinian"

Editor :