Kisah Pak Jenon Jadi Juru Parkir Selama 15 Tahun, Selalu Bersykur Jalani Hidup

Pak Jenon ketika beraksi di lahan parkir Kantor Bank Mandiri Radin Intan. Foto: Martogi/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ditengah terik matahari dan
suasana hiruk-pikuk keramaian Kota Bandar Lampung, tepat di depan Kantor Bank
Mandiri Radin Intan, seorang pria lanjut usia menyapa saya dengan senyum manis
dibalut topi lusuh di kepalanya.
Ya, pria tersebut bernama Jenon (54) seorang juru parkir
yang telah 15 Tahun menjaga dan melindungi keamanan kendaraan roda dua dan
empat di lahan parkirnya.
Dengan segelas kopi
digenggaman tangannya, pria kelahiran 1968 ini pun bercerita awal mula mengabdi
sebagai juru parkir. Kala itu, sebelum memutuskan untuk menjadi juru parkir,
Jenon merupakan seorang pramuniaga di salah satu minimarket di Lampung.
"Dulu saya sempat jadi pramuniaga di minimarket,
awalnya jadi office boy (OB) cleaning service," ujarnya sambil mengatur
kendaraan yang hendak parkir.
Namun, nasib berkehendak lain, perantauan asal Tangerang ini
hanya bisa bekerja selama 3 Tahun. Pasalnya, ketika itu perusahaan tidak lagi
mempekerjakan dirinya.
Kala itu, Jenon pun bingung dan tak tahu harus
bagaimana lagi untuk menghidupi istri dan seorang anak perempuannya. Mata
pencaharian satu-satunya tiba-tiba hilang dan tak ada lagi pemasukan.
Di tengah kepasrahan dan kegalauan saat mengambil sisa uang
tabungan untuk mencukupi kehidupan yang belum tahu sampai kapan, Jenon tak
sengaja bertemu rekan lamanya ketika menjadi OB dulu.
Mungkin suatu keberuntungan atau takdir bagi Jenon, di
tengah tabungan yang menipis, dirinya ditawari untuk menjadi juru parkir untuk
mengisi penghasilan.
"Saya sudah parkir sejak Tahun 2007. Kalau dihitung ya
sudah 15 tahun lebih," ujarnya sambil sesekali mengatur kendaraan yang
hilir mudik di parkiran.
Sambil menghisap sebatang rokok, pria yang merupakan warga
Natar, Lampung Selatan itu melanjutkan ceritanya.
Ditengah situasi keamanan Kota Bandar Lampung yang masih
didapati aksi Curas, Curat dan Curanmor (C3), Jenon mengaku bersyukur lantaran
wilayah parkir yang dikuasainya hingga kini dalam kondisi aman.
"Alhamdulillah selama ini aman dan tidak ada kejadian
kehilangan, helm-helm juga alhamdulillah aman. Saya jaga parkiran ini mulai jam
07.30 WIB sampai jam 20.00 WIB," ucap ayah satu anak ini.
Pria bertopi itu juga mengatakan penghasilannya dari menjaga
parkir, lambat laun mengalami penurunan signifikan pasca berlakunya sistem era
digital sekarang. Pasalnya, di era digital hanya sedikit pengunjung yang datang
untuk ke Bank. Lantaran, semua orang sudah bisa mengakses melalui handphone.
"Kalau penghasilan, waktu sebelum digital seperti
sekarang ya lumayan, tapi sekarang berkurang drastis. Sebelumnya bisa dapat Rp
200 Ribu sehari, tapi belum dipotong setoran sukarela ke Dishub. Kalau sekarang
rata-rata maksimal Rp 100 ribu," imbuhnya.
Walaupun penghasilan sedikit dan jauh dari kata cukup, ia
mengaku selalu bersyukur uang halal hasil keringatnya selalu mencukupi untuk
menghidupi istri dan seorang anak perempuannya.
"Saya juga tidak maksa, kalau ada yang ngasih, ya
diterima, kalau enggak, ya tidak masalah. Hasilnya untuk kebutuhan sehari-hari,
ya kalau dibilang cukup apa tidak, ya harus dicukup-cukupin, yang penting
bersyukur," jelasnya.
Di tengah teriknya matahari, sambil sesekali mengurusi
parkir, Jenon terus bercerita tentang rasa nyamannya menjadi juru parkir di
Kota Tapis Berseri.
"Kadang ada orang baik yang kasih uang lebih ke saya.
Kalau saya tidak banyak berharap, berapapun hasilnya saya akan bersyukur,"
ucapnya sambil sesekali menyeruput kopi di cangkir.
Di akhir ceritanya, pria itu mengatakan apapun pekerjaan
yang dilakukan, selama menjalani dengan ikhlas dan bersyukur tentu Tuhan akan
berikan jalan kemudahan. Hal itu terbukti dari dirinya yang sudah berhasil
membiayai anaknya hingga sudah berkeluarga sendiri dari hasil juru parkir.
"Saya punya anak satu perempuan lulusan SMK, sekarang
alhamdulillah sudah kerja dan berkeluarga. Kalau istri di rumah saja.
Alhamdulillah selama saya jaga parkir disini tidak pernah ada yang komplain dan
selalu aman," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Menembus Batas: Supron Ridisno, Alumni Mahasiswa Tunanetra Program Doktor PMI Pascasarjana UIN RIL Bicara Inklusi di Forum Internasional GPDRR 2025
Kamis, 05 Juni 2025 -
Polresta Bandar Lampung Siagakan 331 Personel Amankan Malam Takbir Idul Adha
Kamis, 05 Juni 2025 -
Didampingi Mentan Amran, Presiden Prabowo Pimpin Panen Raya Jagung di Kalbar
Kamis, 05 Juni 2025 -
DPD PDI-P Lampung Potong 11 Sapi dan 14 Kambing, Sudin Pastikan Hewan Kurban Aman Dikonsumsi
Kamis, 05 Juni 2025