Lantunan Merdu Ayat Suci Al Quran, Antarkan Usman ke Tanah Suci Gratis
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Usman Mustopa Saleh (45) warga Jalan WA Rahman Parendoan l, LK 3 Kelurahan Batu Putu, Kecamatan Teluk Betung Barat (TBB), Kota Bandar Lampung, memiliki kelainan fisik yang dideritanya sejak lahir, atau orang biasa menyebutnya tunadaksa.
Kondisi dimana, fungsi motorik pada kaki yang tak sempurna membuatnya sulit berjalan, sehingga
terkadang harus menggunakan kursi roda.
Tak hanya pada kakinya, pada tangan kanan dan kiri nya pun tak seperti
orang pada umumnya. Dimana pada tangan kanan ke tiga jari nya yaitu telunjuk,
jari tengah dan jari manisnya menyambung jadi satu.
Sementara, kondisi pada tangan kiri nya pun tak jauh berbeda, dimana jari
manis dan jari tengah juga menempel.
Usman adalah anak terakhir pasangan Jamsiah (70) dan almarhum Mustopa.
Dari ke keempat saudaranya hanya ia yang terlahir istimewa.
Tapi siapa sangka, seorang yang sejak lahir memiliki kondisi spesial ini fasih membaca Al-quran. Sehingga, Ia sering kali diundang menjadi qari (pembaca alquran dengan suara yang merdu) dalam berbagai
acara.
Usman mengatakan, pada saat acara pengajian Rahmat
Hidayat pada tahun 2019 silam, ia diminta oleh panitia untuk menjadi qori.
Pengajian Rahmat Hidayat sendiri diketuai oleh Walikota Bandar Lampung Eva
Dwiana, yang saat itu mengadakan acara pengajian di Lapangan Batu Putu.
"Nah pas waktu itu saya yang baca Alquran. Ketika selesai ngaji,
saya angsung ditunjuk sama bunda Eva untuk berangkat umrah ya pak, kata
bunda," ujar Usman ketika ditemui dirumahnya, Senin (28/11/2022).
Ketika mendengar akan diberangkatkan umrah kata Usman, seketika itu ia
langsung bersyukur kepada Allah dan tak bisa membendung air matanya, lalu
mengucapkan terimakasih pada Walikota Eva.
"Bahagianya tak terhingga seperti dapat gunung. Nah pas mau
diberangkatkan, tapi terhalang pandemi Covid-19 sehingga ditunda selama 2
tahunan lebih," ungkapnya.
Tapi, alhamdulillah di tahun ini ia bersama 499 jamaah umrah lainnya akan
diberangkatkan pada Desember mendatang.
"Saya kebagian kloter kedua, yang berangkat awal Desember
nanti," sambungnya.
Usman yang kini tinggal bersama istri dan ibu nya itu menceritakan, dalam
kesehariannya ia hanya di rumah karena tak memiliki pekerjaan.
"Paling setiap ada yang mau hajatan atau pengajian itu kita
dipanggil untuk ngaji nya," ucapnya.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Ia dapatkan dari istri
yang bekerja sebagai tukang masak di pondok pesantren Nurul Falah.
"Ada juga warga yang kasian, sehingga diberi makanan atau
uang," timpalnya.
Ia pun mengaku, ketika keluar bergaul dengan masyarakat, terkadang
terlintas dipikiran merasa minder, karena kondisi tubuhnya yang tak seperti orang
pada umumnya.
"Jangankan berkumpul dengan orang ramai. Kita pergi ke masjid saja
untuk solat berjamaah itu saya nangis karena malu dan minder," ungkapnya.
Namun jelasnya, selama ini sejak kecil hingga sekarang belum ada
pengalaman teman ataupun orang yang menjauhinya.
"Kasarnya menghina itu tidak ada. Cuma minder itu tiba-tiba datang
dari diri sendiri saja," cetusnya.
Usman mengaku, pernah ia merasakan depresi yang luar biasa ketika anak
satu satunya meninggal dunia karena penyakit lambung yang dideritanya.
"Si Rudini meninggal di usia 20 karena lambung. Nah itu yang membuat
saya seperti hilang arah," katanya.
Rumah yang ia tinggali kini bersama ibu dan istrinya pun kondisinya
sangat memprihatinkan. Dimana atap sebagian rumahnya tidak ada.
"Ini rumah orang tua tidak bisa merehabnya lagi. Karena untuk makan
sehari-hari saja susah, kita mah sudah menemukan makan saja sudah bersyukur.
Tapi asal kan rumah ini jangan roboh saja," ungkapnya. (*)
Berita Lainnya
-
Prajurit Yonif 9 Marinir Laksanakan Siaga Bencana Alam, Bantu Masyarakat Terdampak Banjir di Bandar Lampung
Minggu, 19 Januari 2025 -
Samsudin: Lampung Tidak Mengizinkan Impor Tapioka
Minggu, 19 Januari 2025 -
Temui OPD Pemprov Lampung, Mirza-Jihan Bahas Integrasi Visi Misi Dalam RPJMD 2025-2029
Sabtu, 18 Januari 2025 -
YBM PLN UID Lampung Salurkan Ratusan Paket Nasi untuk Korban Banjir di Bandar Lampung
Sabtu, 18 Januari 2025