• Senin, 16 Juni 2025

Antisipasi Krisis Pangan, Badan Pangan Nasional Minta Pemprov Lampung Maksimalkan Ubi Kayu

Senin, 21 November 2022 - 15.58 WIB
193

Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan pada Badan Pangan Nasional, Rinna Syawal (baju coklat) bersama Gubernur Lampung saat mengunjungi stand festival produk unggulan pertanian dilapangan Korpri, Senin (21/11/2022). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Pangan Nasional meminta kepada Pemprov Lampung untuk memaksimalkan pengolahan ubi kayu atau singkong sebagai bahan pangan alternatif ditengah adanya isu krisis pangan yang akan terjadi di Indonesia.

Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan pada Badan Pangan Nasional, Rinna Syawal, menjelaskan jika krisis yang terjadi saat ini membuat banyak negara produsen pangan di dunia untuk sementara waktu tidak melakukan ekspor.

"Ini yang perlu diantisipasi oleh pemerintah Indonesia dan juga pemerintah daerah. Jika masih ada bahan pangan yang impor maka ini beresiko terjadi guncangan pangan," kata dia saat menghadiri lomba kegiatan cipta menu B2SA dan festival produk unggulan pertanian dan gelar pangan murah yang berlansung di lapangan Korpri lingkungan kantor Gubernur Lampung, Senin (21/11/2022).

Ia mengungkapkan jika Provinsi Lampung sebagai daerah penghasil utama ubi kayu di Indonesia harus terus berinovasi untuk menciptakan bahan pangan yang berdaulat dan bisa menggantikan beras.

"Banyak sekali bahan pangan yang bisa dikonsumsi di Lampung. Salah satunya adalah ubi kayu karena Lampung sebagai produsen utama. Masyarakat juga harus diimbau bahwa kenyang itu tidak harus nasi," terangnya.

 Sementara itu Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, menjelaskan jika ditengah masa pandemi Covid-19 sektor pangan mendapatkan tantangan yang cukup besar. Hal tersebut lantaran pangan berkontribusi penting dalam persoalan kemiskinan dan kelaparan.

"Meski begitu alhamdulillah di Provinsi Lampung produksi padi kita tinggi. Singkong juga tinggi dan ini sudah dilakukan upaya hilirisasi produk singkong seperti membuat beras analog," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut ia juga menyatakan jika Pemprov Lampung terus berupaya mendorong percepatan program diversifikasi dan pengembangan pangan lokal serta mengoptimalkan lahan-lahan yang tidak produktif.

"Ini untuk menjaga kedaulatan pangan yang ada di Lampung, InsyaAllah Lampung tidak akan kekurangan. Karena kita juga bisa mendukung kebutuhan pangan daerah lain seperti Jakarta dan Bangka Belitung," kata dia. (*)