Antisipasi Krisis Pangan, Badan Pangan Nasional Minta Pemprov Lampung Maksimalkan Ubi Kayu

Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan pada Badan Pangan Nasional, Rinna Syawal (baju coklat) bersama Gubernur Lampung saat mengunjungi stand festival produk unggulan pertanian dilapangan Korpri, Senin (21/11/2022). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Pangan Nasional
meminta kepada Pemprov Lampung untuk memaksimalkan pengolahan ubi kayu atau
singkong sebagai bahan pangan alternatif ditengah adanya isu krisis pangan yang
akan terjadi di Indonesia.
Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan pada Badan
Pangan Nasional, Rinna Syawal, menjelaskan jika krisis yang terjadi saat ini
membuat banyak negara produsen pangan di dunia untuk sementara waktu tidak
melakukan ekspor.
"Ini yang perlu diantisipasi oleh pemerintah
Indonesia dan juga pemerintah daerah. Jika masih ada bahan pangan yang impor
maka ini beresiko terjadi guncangan pangan," kata dia saat menghadiri
lomba kegiatan cipta menu B2SA dan festival produk unggulan pertanian dan gelar
pangan murah yang berlansung di lapangan Korpri lingkungan kantor Gubernur
Lampung, Senin (21/11/2022).
Ia mengungkapkan jika Provinsi Lampung sebagai daerah
penghasil utama ubi kayu di Indonesia harus terus berinovasi untuk menciptakan
bahan pangan yang berdaulat dan bisa menggantikan beras.
"Banyak sekali bahan pangan yang bisa dikonsumsi di
Lampung. Salah satunya adalah ubi kayu karena Lampung sebagai produsen utama.
Masyarakat juga harus diimbau bahwa kenyang itu tidak harus nasi,"
terangnya.
Sementara itu
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, menjelaskan jika ditengah masa pandemi
Covid-19 sektor pangan mendapatkan tantangan yang cukup besar. Hal tersebut
lantaran pangan berkontribusi penting dalam persoalan kemiskinan dan kelaparan.
"Meski begitu alhamdulillah di Provinsi Lampung
produksi padi kita tinggi. Singkong juga tinggi dan ini sudah dilakukan upaya
hilirisasi produk singkong seperti membuat beras analog," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut ia juga menyatakan jika Pemprov
Lampung terus berupaya mendorong percepatan program diversifikasi dan
pengembangan pangan lokal serta mengoptimalkan lahan-lahan yang tidak
produktif.
"Ini untuk menjaga kedaulatan pangan yang ada di
Lampung, InsyaAllah Lampung tidak akan kekurangan. Karena kita juga bisa
mendukung kebutuhan pangan daerah lain seperti Jakarta dan Bangka
Belitung," kata dia. (*)
Berita Lainnya
-
Tiga Gudang BBM Ilegal Terbakar Sepanjang 2025
Senin, 16 Juni 2025 -
497 Sekolah di Lampung Tak Punya Toilet Siswa
Minggu, 15 Juni 2025 -
Ayah Tiri di Bandar Lampung Tega Tiduri Anaknya Hingga Hamil
Minggu, 15 Juni 2025 -
Tiga Gudang BBM Ilegal Terbakar Selama 2025, Wahrul Fauzi: Kalau Polda Serius Semua Bisa Diungkap
Minggu, 15 Juni 2025