• Sabtu, 27 April 2024

139 Warga Lampura Terjangkit DBD Selama Januari-November 2022

Senin, 21 November 2022 - 20.10 WIB
96

Plt Kadinkes Lampura, Maya Manan. Foto: Dok/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Utara - Sebanyak 139 warga Kabupaten Lampung Utara (Lampura) dari Januari hingga 21 November 2022 terkena penyakit demam berdarah (DBD). Plt Kadinkes Lampura Maya Manan mengatakan, pihaknya melakukan sosialiasi guna mencegah penyebaran DBD dengan upaya sosialisasi.

"Melakukan pemeriksaan jentik berkala dimasing-masing rumah, melakukan menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas (3 M)," kata Maya. Senin, (21/11/2022).

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (P2P Dinkes) Lampura dr. Dian Mauli menjelaskan, kasus DBD di Lampura tertinggi pada bulan September. 

"Hingga hari ini, sebanyak 139 orang terkena DBD dengan kasus meninggal 3 kasus. Dengan rincian yakni, bulan Januari sebanyak 38 kasus, Februari sebanyak 10 kasus, Maret sebanyak 1 kasus, April tidak ada kasus, Mei sebanyak 7 kasus, Juni sebanyak 15 kasus, Juli sebanyak 1 kasus, Agustus sebanyak 4 kasus, September sebanyak 47 kasus, Oktober sebanyak 4 kasus, November hingga 21 November sebanyak 12 kasus," ujar Dian.

Ia mengatakan, pihaknya berupaya melakukan pencegahan penyebaran DBD, dengan melakukan pemetaan.

"Kita melakukan upaya pencegahanya dengan melakukan pemetaan. Contohnya disuatu tempat ada yang terkena DBD, maka dirumah tersebut dan sekeliling rumah itu tetangganya diperiksaa apakah ada bibit jentik nyamuk dan lain sebaginya," katanya.

Ia menjelaskan, sosialisasi 3 M sangatlah penting, dikarenakan masyarakat lebih cenderung meminta voging, dimana dengan 3 M dapat mematikan penyebaran jentik nyamuk.

"Kita melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar menghentikan penyebaran jentik nyamuk dengan 3 M. Karena kebanyakan masyarakat kita fokusnya minta dilakukan voging, padahal yang paling tepat mematikan penyebaran jentik nyamuk. Voging itu hanya mematikan nyamuk tapi tidak mematikan jentiknya,"pungkas Dian. (*)

Editor :