Berawal dari Youtube dan Ingin Lihat Salju, Bilal Alfa Guldi Kejar Mimpinya Kuliah di Turki
Kupastuntas.co, Lampung
Utara - Menjadi seorang Mahasiswa adalah impian dari banyak orang, tetapi
meraih mimpi tersebut, adalah sesuatu yang sulit dicapai bagi kebanyakan orang,
apalagi untuk kuliah ke luar negeri.
Salah satu anak yang berani mengejar mimpinya itu adalah Bilal Alfa Guldi (18) asal Kabupaten Lampung Utara wilayah yang berjuluk
ragem tunas Lampung, Ia berkuliah sampai ke Turki tepatnya di Bartin University.
Bilal merupakan anak
dari seorang Ayah bernama Edi yang lulusan SMP, dan Ibu Nuraini yang lulusan
SMA. Ia merupakan warga asli kelahiran Lampung Utara 15 Oktober 2004.
Pengalaman ke luar negri, merupakan pertama kali dalam hidupnya.
Bilal bersekolah di SD
IT Insan Mulia Semuli Lampura, SMP IT Insan Robani Kotabumi, MAN 1 Lampung
Utara dan lulus pada tahun 2022, saat ini Bilal telah dua bulan berada di Turki.
Menariknya, Bilal
merupakan lulusan MAN 1 Lampura pertama yang kuliah di Turki. Ia pergi kuliah
jauh dari negerinya terinspirasi dari menonton youtube dan keinginan melihat
salju.
Turki menjadi negara
tempat ia menimba karena negara tersebut memiliki keunikan tersendiri yaitu
negara yang berada di dua benua.
"Turki itu
setengah Eropa setengah Asia, tapi sistem pendidikanya Eropa, makanya saya
pilih Turki," tukas Bilal saat di wawancarai via telepon.
Belum lagi soal
sejarah Turki yang merupakan Kota peradaban termaju di zamannya. Proses
pendaftaran ke Bartin University tergolong tidak sulit baginya, pendaftaran
melalui proses seleksi berkas yang ia apply secara online di website resmi
kampus tersebut.
"Syaratnya
ijazah, transkip nilai di masukin aja ke web nanti ada pengumuman,"
katanya.
Bilal memilih progam
studi Strata 1 (S1) Sistem Informasi di kampus tersebut. Soal biaya kuliah
dikampusnya tergolong dapat dijangkau bagi masyarakat di Indonesia, dengan
biaya per level sebesar Rp1.200.000 dimana satu level dilalui selama dua bulan.
"Jadi sebelumnya
selama satu tahun belajar bahasa Turki dulu dan bayarnya per level, dalam
setahun itu ada lima level. Untuk biaya apartemen sewanya sebesar Rp800.000
perbulan, dan biaya hidup sekitar Rp2.000.000," tandasnya.
Saat ini Bilal telah
mulai beradaptasi tinggal di Turki terutama soal makan, bagi dirinya makanan di
Turki tidak ada sensasi pedas seperti di Indonesia sehingga hal itu yang
menjadi tantangan sendiri.
"Disini saosnya
tomat gak pedes sama sekali. Tapi disini tergolong murah makanannya kayak kebab
itu cuma Rp20.000 besar dapatnya bisa kenyang," kata Bilal.
Ia juga memiliki teman
dari berbagai negara yang menurutnya sama-sama memiliki humor yang tinggi
meskipun budaya humor yang berbeda. Spot-spot wisata di Turki yang menakjubkan
bagi dirinya adalah Kota Istanbul khususnya Masjid Hagia Shopia yang penuh akan
sejarah panjang.
Sepenggal kisah dari
Bilal, yang berani kuliah ke luar negri dapat diikuti oleh generasi dibawahnya,
sehingga akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas
untuk bangsa dan negara dengan pengetahuan yang telah didapatkan di negara
maju. (*)
Berita Lainnya
-
Hadiri Pembukaan Turnamen Futsal Ardjuno Cup Bukit Kemuning, Arinal Djunaidi Janji Bangun Gedung Futsal Jika Terpilih
Rabu, 13 November 2024 -
Kasus Dugaan Penganiayaan, Pengacara Korban Desak Polisi Tetapkan Kades Mekar Asri Lampura Jadi Tersangka
Rabu, 30 Oktober 2024 -
Melalui Indibiz, Witel Lampung Berikan Solusi Integritas Sektor Pendidikan
Rabu, 30 Oktober 2024 -
Kasus Dugaan Penganiayaan Kades Mekar Asri Lampura, Korban Desak APH Bertindak Tegas
Jumat, 25 Oktober 2024