Lampung Baru Miliki 26 Desa yang Terapkan Program Kampung Iklim

Kepala DLH Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati. Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi
Lampung mencatat hingga saat ini didaerah setempat baru ada 26 desa yang
menerapkan Program Kampung Iklim (Proklim).
Kepala DLH Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati, menjelaskan jika Proklim
merupakan program sinergi aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dalam
rangka penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).
"Target nya secara nasional di 2030 mendatang ada 20 ribu Proklim dan
di Lampung 664 Proklim. Tapi ini belum tercapai, di Lampung saja baru ada 26
Proklim dari 2014," kata dia saat dimintai keterangan usai rapat di
Swiss-belhotel, Kamis (17/11/2022).
Emil menjelaskan jika di Provinsi Lampung terdapat tujuh kabupaten yang
desa nya belum menerapkan Proklim. Diantaranya Lampung Selatan, Lampung Utara,
Tulang Bawang, Pringsewu, Tulangbawang Barat, Pesisir Barat dan Bandar Lampung.
Sisanya yaitu delapan daerah telah menerapkan proklim. Diantaranya di
Lampung Barat 1 proklim, Tanggamus 7 proklim, Lampung Timur 1 proklim, Lampung
Tengah 3 prokli, Way Kanan 3 proklim, Pesawaran 1 proklim, Mesuji 2 proklim dan
Metro 2 proklim.
"Indikator target kita akan ada peningkatan 25 persen dari tiap desa
atau kampung yang ada di 15 kabupaten/kota hingga 2030. Maka dari 2.654 desa di
Lampung target kita akan ada 664 desa yang miliki proklim," katanya lagi.
Menurut Emil, konsep penerapan proklim yang paling penting ialah upaya
dalam pengelolaan sampah yang baik dengan menciptakan bank sampah dan disebar
ke masing-masing desa.
"Dan ini memang harus kerjasama dengan berbagai pihak. Karena kita
tahu sendawa sapi saja bisa menghasilkan gas metana yang menyebabkan emisi gas
rumah kaca. Maka dari Dinas Peternakan juga harus saling bekerjasama,"
terangnya.
Sementara itu Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov
Lampung, Kusnardi, menjelaskan jika dalam rangka antisipasi perubahan iklim ini
maka semua pihak harus saling mendukung serta bahu membahu.
"Pemerintah pusat maupun daerah dengan dunia usaha dan perguruan
tinggi untuk mendorong kelompok masyarakat melakukan kegiatan adaptasi dan
mitigasi perubahan iklim ditingkat terendah," katanya.
Kusnardi meminta kepada daerah yang belum memiliki Proklim untuk segera
membentuk sehingga target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat pada 2030
mendatang dapat tercapai.
"Proklim ini juga memberikan manfaat bagi masyarakat seperti
meningkatnya kemampuan masyarakat di tingkat lokal untuk mengadopsi teknologi
rendah karbon," kata dia. (*)
Berita Lainnya
-
497 Sekolah di Lampung Tak Punya Toilet Siswa
Minggu, 15 Juni 2025 -
Ayah Tiri di Bandar Lampung Tega Tiduri Anaknya Hingga Hamil
Minggu, 15 Juni 2025 -
Tiga Gudang BBM Ilegal Terbakar Selama 2025, Wahrul Fauzi: Kalau Polda Serius Semua Bisa Diungkap
Minggu, 15 Juni 2025 -
Resmi Diluncurkan, Lampung-In Sebagai Kanal Pengaduan Masyarakat
Minggu, 15 Juni 2025