• Jumat, 27 Desember 2024

Sidang Karomani, Warek II Setor 650 Juta untuk Tiga Calon Mahasiswa

Rabu, 16 November 2022 - 14.34 WIB
327

Wakil Rektor II Bidang Keuangan Universitas Lampung, Asep Sukohar saat memberikan kesaksiannya. Foto: Martogi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Wakil Rektor II Bidang Keuangan Universitas Lampung, Asep Sukohar mengaku pernah menerima dan membawa tiga orang calon mahasiswa baru jalur mandiri Unila dengan total setoran Rp 650 juta untuk diluluskan. Rabu (16/11/2022).

Hal tersebut diungkapkan Asep saat menjadi saksi Andi Desfiandi, terdakwa suap Rektor Unila nonaktif Karomani di Pengadilan Negeri Tipikor Tanjungkarang.

Saat persidangan JPU KPK, Agung Satrio Wibowo menanyakan kepada saksi Asep Sukohar apakah pernah menerima titipan untuk menjadikan seseorang sebagai mahasiswa Unila.

"Ada tiga orang (untuk menjadi mahasiswa Unila)," ujarnya saat bersaksi di persidangan.

Asep pun menyebutkan ketiga calon mahasiswa yang dibawa diantaranya pertama dr Zuhriadi dengan menyetorkan uang mahar sebesar Rp 350 juta, namun yang ia potong Rp 100 juta dan setorkan sebesar Rp 250 juta.

Lalu dua calon mahasiswa sekaligus dari Hj. Sofi dengan uang mahar sebesar Rp100 juta, dan Zakia dengan uang mahar sebesar Rp300 juta. 

"Jadi mereka datang dan meminta bantu, lalu saya sampaikan ke Rektor (Karomani), total disetorkan semuanya Rp 650 juta dari Rp 750 juta," singkatnya.

Asep pun mengungkapkan semua uang tersebut diserahkan ke Budi Sutomo yang mengaku diperintahkan oleh Karomani. 

"Ketika pengumuman dan calon mahasiswa ini diterima, pak Budi Sutomo datang ke saya menyampaikan titipannya (uang) sudah disampaikan atau belum," ucapnya.

Asep menjelaskan begitu uang titipan tersebut sudah diberikan, Karomani pun menyampaikan terimakasih kepada dirinya.

Sementara itu, Penasehat Hukum Andi Desfiandi, Resmen Khadafi menanyakan saksi Asep Sukohar bahwa ada uang sebesar Rp 100 juta diambilnya yang diluar setoran ke Karomani, apakah itu dipergunakan untuk kepentingan pribadi dan rektor mengetahui hal tersebut?

Asep pun menjawab rektor tahu dan hal itu digunakan sebagai biaya penggantian Muktamar NU karena dirinya saat itu sebagai Koordinator Kesehatan Pelaksanaan Muktamar NU ke-34 kemarin.

"Iya (Karomani tahu), Rp 100 juta itu digunakan untuk penggantian biaya Muktamar NU," ucapnya. (*)