Buntut Dugaan Penipuan Berkedok Kartu Prakerja, Warga Way Kanan Dipanggil DPRD

Kupiyanti dan surat pemanggilan dirinya oleh DPRD Kabupaten Way Kanan. Foto: Rahman/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Way
Kanan - Kartu Prakerja adalah program bantuan pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi angkatan kerja di Indonesia baik dalam konteks skilling, reskilling, hingga upskilling. Untuk mengikuti program ini Warga Negara
Indonesia yang telah berusia 18 tahun dapat mendaftar melalui laman resmi
(prakerja.go.id).
Sayangnya, masih banyak
masyarakat Indonesia yang masih menjadi korban penipuan saat daftar kartu
prakerja. Sebab hal ini menjadi ladang bisnis bagi sebagian oknum.
Seperti yang terjadi di
Dusun Kandau Ulu, Desa Banjar Ratu, Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way
Kanan, seorang warga bernama Kupiyanti diduga menipu warga lainnya dengan modus
membuatkan dan mendaftarkan warga ke Prakerja.
Informasi yang didapat
Kupastuntas.co. dari seorang warga Banjar Ratu bernama Musa yang istrinya juga
menjadi korban Kupiyanti, ia mengatakan, Kupiyanti telah dipanggil ke kantor
DPRD Way Kanan terkait penipuan berkedok prakerja.
"Iya, di kampung
kami ini lagi geger, ada warga kami disini dipanggil DPRD katanya penipuan
kartu prakerja itu," Ujarnya saat memberikan keterangan, Rabu
(16/11/2022).
Musa mengatakan, warga
yang didaftarkan oleh Kupiyanti itu sebanyak 200 orang lebih termasuk
istrinya.
"Setau saya ada
sekitar 200 lebih warga disini yang diambil datanya dan didaftarkan sama Kupiyanti
termasuk istri saya," ungkapnya.
Musa mengatakan, Kupiyanti
mengambil data diri KTP dari warga yang ingin didaftarkan program Prakerja.
"Jadi foto KTP kita
diambil, sama kita lagi megang KTP nya gitu, dan setiap pencairan dana warga
yang didaftarkan dikasih uang 300 ribu rupiah," tuturnya.
Sementara Itu Kupiyanti (28)
saat ditemui Kupastuntas.co membenarkan hari ini Ia dipanggil ke DPRD Way Kanan
karena permasalahan kartu Prakerja.
"Iya bang hari ini
saya dipanggil ke DPRD terkait kartu pra kerja," ungkapnya.
Yanti mengatakan,
terkait dengan warga yang Ia daftarkan Prakerja, dirinya mengaku sudah ada
perjanjian dengan mereka, yaitu apabila dananya sudah keluar akan dibagi dua.
"Jadi saya itu sudah
ada perjanjian dari awal sama warga yang saya daftarin, saya itu gak maksa ikut
daftar sama saya, kalau mau ayo kalau tidak mau tidak apa-apa," ungkapnya.
Yanti mengatakan,
perjanjian bagi hasil itu, sudah termasuk Ia yang mengurus semua
pendaftarannya.
"Perjanjian dari
awal memang bagi dua, saya yang ngerjain nya semua termasuk test nya, dan
setiap pencairan setiap bulannya 6 ratus jadi hasil nya dibagi
dua," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
KPU Way Kanan: Efisiensi Anggaran Tak Terlalu Berdampak
Selasa, 25 Februari 2025 -
Sambangi KPU, Adipati Surya Pamit Purna Tugas sebagai Bupati Way Kanan
Senin, 24 Februari 2025 -
Efisiensi Anggaran, Bawaslu Way Kanan: Pengawasan Pemilu Tetap Optimal dengan Digitalisasi dan Pemanfaatan Teknologi
Minggu, 16 Februari 2025 -
Polisi Tangkap Residivis Bandar Narkotika Jaringan Antarprovinsi di Way Kanan
Minggu, 16 Februari 2025