Akhir Pekan Kelabu di Lambar-Pesibar, Diterjang Banjir dan Longsor, Satu Keluarga Tewas
Kupastuntas.co, Lampung
Barat - Kabupaten Lampung Barat (Lambar) dan Pesisir Barat (Pesibar) diterjang
banjir dan tanah longsor. Satu keluarga terdiri dari bapak, ibu dan seorang
anak tewas tertimbun tanah longsor. Puluhan rumah dan puluhan hektar sawah
tergenang air.
Kepala BPBD Lampung,
Rudy Sjawal Sugiarto, mengatakan Provinsi Lampung mencatat ada dua kabupaten
yang terkena musibah banjir dan tanah longsor pada Minggu (13/11), yakni Lambar
dan Pesibar.
Di Kabupaten Pesibar,
tanah longsor yang terjadi di Pekon Tembakak Way Sindi, Kecamatan Karya Penggawa,
menimbun sebuah rumah beserta pemiliknya, pada Minggu (13/11). Rumah tersebut
adalah milik Ade Yorse.
Akibat kejadian
tersebut, Ade Yorse bersama istrinya Dina Maryana dan anaknya Adelia Anjelita
yang masih pelajar kelas 3 SMAN 1 Pesisir Tengah meninggal dunia tertimbun
puing-puing bangunan dan tanah longsor.
Jasad ketiga korban
ditemukan di bawah reruntuhan bangunan rumah dan tanah longsor. Kapolres
Lambar, AKBP Heri Sugeng Priyantho melalui Kapolsek Pesisir Tengah, Kompol
Zaini Dahlan mengatakan ketiga korban yang masih satu keluarga meninggal dunia
usai rumah yang ditempati tertimbun tanah longsor.
"Ade Yorse
bersama istrinya Dina Maryana ditemukan warga saat menggali material longsor
yang menimbun rumah korban. Tidak berselang lama putri mereka juga ditemukan di
lokasi yang sama juga dalam kondisi meninggal dunia,” jelasnya.
Kepala BPBD Lampung,
Rudy Sjawal Sugiarto, mengatakan pada Minggu (13/11) ada dua daerah di Provinsi
Lampung yang terkena bencana banjir dan tanah longsor adalah Lambar dan Pesibar
"Informasi yang
kami terima daerah yang saat ini sedang dilanda banjir dan tanah longsor itu di
Lampung Barat dan Pesisir Barat. Saat ini kami terus monitor dimana saja titik
pastinya," kata Kepala BPBD Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto, Minggu (13/11).
Rudy mengatakan, BPBD
Lampung telah menyiagakan 30 personel guna mengantisipasi bencana
hidrometeorologi yang saat ini tengah melanda sejumlah daerah di Provinsi
Lampung.
"Kita prinsipnya
menambahkan personel tambahan untuk kabupaten/kota yang memang kekurangan
personel saat terjadi bencana. Sebab kalau di kabupaten/kota pasti sudah
siapkan personel lebih masif lagi," jelas dia.
BPBD juga telah
menyiapkan sejumlah peralatan mulai dari alat kesehatan, perahu karet, dan
pelampung jika dibutuhkan. "Kalau ada banjir bandang atau bencana lain
misal gempa angin puting beliung kami akan siapkan kelengkapan tersebut. Dan
persiapan tersebut sudah ada di mobil khusus jadi jika dibutuhkan kami sudah
siap," katanya.
BPBD juga menyiapkan
bantuan sembako untuk masyarakat terdampak bencana alam yang harus mengungsi.
"Sembako seperti beras, mie instan, sarden dan sejumlah makanan lainnya
sudah disiapkan. Stok sembako masih sangat cukup," jelas dia.
BPBD Kabupaten Lambar
mencatat, bencana banjir dan longsor menerjang lima kecamatan adalah Kecamatan
Sukau, Lumbok Seminung, Balik Bukit, Batu Brak dan Belalau.
Di Kecamatan Sukau,
banjir merendam tiga pemangku, yakni Pemangku Uluhan, Pemangku Pekon Lom dan
Pemangku Negeri Ratu Ilir dan menggenangi 60 rumah warga setinggi 1 meter.
Banjir juga merusak
beberapa fasilitas umum seperti jalan, jembatan, puluhan sepeda motor dan roda
empat serta puluhan ternak sapi mati hanyut terseret banjir. Bencana longsor
juga menimbun delapan titik akses menuju wilayah Sulung-Pekon (Desa) Teba Pering.
Di Kecamatan Lumbok
Seminung, luapan Sungai (Way) Sebukau di perbatasan Pekon Lombok dan Pekon
Kagungan, merendam sejumlah rumah dan satu masjid. Tanah longsor juga menimbun
jalan penghubung Pekon Kagungan dengan Pekon Sukabanjar.
Di Kecamatan Balik Bukit,
tanah longsor terjadi di wilayah Pemangku Limau Kunci, Pekon Padang Cahya
menimbun jalan sepanjang 10 meter setinggi 3 meter dan lebar 3 meter.
Di Kecamatan Batu
Brak, luapan Way Semaka merendam pemukiman warga di Pekon Kerang tepatnya di
Pemangku I dan III. Sebanyak 10 rumah warga, satu masjid serta lima hektar
tanaman padi yang baru ditanam padi tergenang air setinggi 60 cm. Longsor juga
menimbun jalan penghubung Pekon Sukaraja dengan Pekon Kembahang sepanjang 3
meter.
Di Kecamatan Belalau
tepatnya di wilayah Pemangku II Kampung Sawah, Pekon Sukarame, luapan Way
Semaka merendam tanaman padi yang baru ditanam dan kolam ikan setinggi 5 meter.
Sebanyak 10 gubuk dan rumah warga terendam, bahkan enam orang sempat terjebak.
Beruntung mereka berhasil dievakuasi oleh tim SAR BPBD bersama Satgas PB Pekon,
Polisi dan petugas Puskesmas Kenali.
Kepala Pelaksana BPBD
Lambar, Padang Priyo Utomo, menjelaskan bencana banjir dan longsor terjadi
akibat tingginya curah hujan yang berlangsung sejak Sabtu malam (12/11) hingga
Minggu pagi (13/11).
Pihaknya mengerahkan
seluruh satuan tugas penanggulangan bencana baik TRC, Tagana, Satgas PB pekon
serta tim gabungan melakukan upaya evakuasi dan menginventarisir kerugian.
“Berdasarkan data
sementara, ada 80 rumah terdampak banjir dan puluhan hektar sawah tergenang
air. Namun kami belum bisa memastikan total kerugian materil,” kata Padang,
Minggu (13/11).
Ia mengimbau kepada
masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana banjir dan longsor yang bisa
terjadi kapan saja di tengah cuaca extrim saat ini. (*)
Berita Lainnya
-
Masuki Masa Tenang, Tim Gabungan Tertibkan APK di Sejumlah Titik di Lampung Barat
Senin, 25 November 2024 -
Mengenal Sosok Edi Novial, Pemecah Rekor Ketua DPRD Lampung Barat Tiga Periode Berturut-turut
Senin, 25 November 2024 -
Lampung Barat Masuk 40 Besar Daerah Rawan Bencana, BPBD Diminta Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem
Senin, 25 November 2024 -
Tayuhan Bumi Sekala, Upaya Pelestarian dan Pengembangan Seni Tradisi Pusaka Lama Masyarakat Sekala Bekhak
Senin, 25 November 2024