Masuk Rencana Prioritas di 2023, Pembangunan Mall Pelayanan Publik Lamsel Minta Dikebut

Suasana rapat pembahasan Ranperda APBD Lamsel TA 2023 di Rumdin Ketua DPRD, Kamis (10/11/2022). Foto: Handika/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Prioritas Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) tahun anggaran 2023, meliputi sektor pelayanan publik, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Oleh karenanya, Ketua DPRD Lamsel, Hendry Rosadi mengatakan, mall pelayanan publik harus segera diselesaikan.
"Nah, ini sudah memasuki tahun ke empat. Makanya, kita
sudah mulai melihat di RPJMD kita itu sesuai dengan visi dan misi terutama
tentang pelayanan publik. Nah ini kita sudah gencar sekali, agar mall pelayanan
publik agar segera terselesaikan," ujar Hendry Rosadi usai memimpin rapat
pembahasan Ranperda APBD TA 2023 di Rumdin Ketua DPRD, Kamis (10/11/2022).
Hendry Rosadi melanjutkan, pembangunan mall pelayanan publik
yang kini masih berjalan nantinya akan melayani sekitar 200 kepengurusan
perijinan.
"Karena disitu, menyangkut pelayanan publik semuanya
dan beberapa kegiatan perijinan. Ada sekitar 200 perijinan disitu nantinya, itu
harus segera dikejar. Karena, menyangkut pelayanan publik," imbuhnya.
Hendry Rosadi lantas menjelaskan, apa-apa yang menjadi topik
pembahasan dalam rapat itu.
"Sesuai dengan tupoksi kita, ini kita lagi menjalankan
fungsi anggaran atau fungsi budgeting. Nah, ini melaksanakan pembahasan
anggaran dan kita juga akan melihat skala prioritas yang ada di satker
masing-masing sudah sesuai belum dengan RPJMD kita," timpalnya lagi.
Pelayanan publik menjadi prioritas di tahun depan, dimana
sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur direncanakan memiliki postur
anggaran yang cukup besar.
"Ini yang memerlukan porsi anggaran lebih besar dari
satker yang lain, kesehatan sekitar ada 400 miliar lebih kemudian pendidikan
sekitar 600 miliar lebih dan ini yang mau kita ajukan lagi untuk infrastruktur
supaya infrastrukturnya juga meningkat," rincinya.
Pembangunan infrastruktur jalan, memang masih agak sedikit
menengah. Dikarenakan jumlah luas jalan yang cukup panjang, sementara APBD
belum bisa memenuhi untuk perbaikan semaksimal mungkin.
"Akhirnya, kita bicara skala prioritas mana-mana saja
yang sekarang ini. Kita bagi, kita tanya wilayahnya ada wilayah bagian barat
bagian timur dan bagian tengah jalan-jalan kita," terusnya.
Disamping itu juga, permasalahan infrastruktur jalan masih
terbentur dengan jalan poros yang ada sekarang ini.
"Oleh karena itu, ini tadi kita sudah selesaikan semua
baik dari pelayanan publiknya, belanja infrastrukturnya kemudian pelayanan
dasar urusan-urusan yang wajib. Untuk pendidikan dan kesehatan juga kita bahas
bersama-sama tadi. Dan semuanya, sudah sesuai dengan tupoksi
masing-masing," cetusnya.
Fokus pendidikan, kesehatan dan infrastruktur serta
pelayanan publik rupanya adalah arahan dari Pemerintah Pusat.
"Jadi memang, pokok-pokok rencana kisi-kisi penyusunan
APBD 2023 harus lebih ditekankan pada pelayanan publiknya.
Tiga ini hampir sama besar, cuma memang di kesehatan dan
pendidikan apalagi stunting sekarang ini kan harus betul-betul di nol kan.
Karena, ini juga instruksi dari Pemerintah Pusat," katanya.
Disoal jumlah total pagu APBD pada tahun 2023, Hendry Rosadi
menjawab nilainya belum final.
"Tapi belum selesai, nanti kita menunggu perumusan
kalau sudah selesai kita beri tahu. Sekitar 2,1 triliun," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Fraksi PDI Perjuangan Setujui RPJMD dengan Catatan: DOB Bandar Negara Harus Masuk dalam Visi Misi
Senin, 07 Juli 2025 -
Fraksi PDI Perjuangan Desak Bupati Lampung Selatan Lanjutkan Pembangunan KCC yang Lama Terbengkalai
Senin, 07 Juli 2025 -
Wacana Pengalihan Gedung KCC Jadi Gedung DPRD Disambut Antusias Masyarakat
Senin, 07 Juli 2025 -
Wacana Pengalihan Fungsi KCC Jadi Gedung DPRD Lamsel Dapat Dukungan Pimpinan Legislatif
Minggu, 06 Juli 2025