Berjualan Kemplang, Sugianto Warga Bandar Lampung Mampu Antarkan Anaknya Raih Sarjana di Kairo

Sugianto (43) saat menjajakan kemplang di Gg. H. Moh. Sanusi Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Rabu (9/11/2022). Foto: Ria/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pendidikan adalah cara terbaik untuk mengubah nasib. Kata-kata itulah yang menjadi pegangan teguh bagi Sugianto (43), warga Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, yang sehari-hari berjualan kemplang.
Keyakinan itu tidak hanya sebatas keyakinan, tapi keyakinan itu dilakukan Sugianto hingga akhirnya bisa membuat anak pertamanya, Sifa Naila Putri (17) menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.
Pria berdarah jawa tersebut sudah sejak belasan tahun berjualan kemplang. Kemplang ia ambil dari saudara yang berada di Kecamatan Bumi Waras seharga Rp6.000 per bungkus dan ia jual kembali seharga Rp7.500 per bungkus.
"Tiap hari saya bawa kurang lebih 50 bungkus kemplang, kadang habis tapi sering juga gak laku. Ya nama nya orang jualan jadi tidak selalu habis," katanya saat ditemui kupastuntas.co ketika berjualan, Rabu (9/11/2022).
Ayah tiga anak tersebut berjualan kemplang dengan cara mangkal disekitaran Gg. H. Moh. Sanusi yang berjarak sekitar satu kilometer dari tempat tinggalnya. Kemplang ia masukkan kedalam kantong plastik berwarna putih.
Setiap hari Sugianto diantar oleh tetangganya untuk sampai di lokasi berjualan. Ya, karena sejak muda ia telah menderita katarak dimata sebelah kirinya sehingga tidak bisa mengendarai sepeda motor.
"Saya ini lihatnya gak jelas jadi tiap hari diantar jemput tetangga yang tukang ojek. Nanti bayar sekilas nya. Kadang saya kasih Rp10 ribu, kadang juga lebih tergantung dengan kemplang yang kejual hari ini," ujarnya.
Mengenakan baju koko dan bermasker hijau ia bercerita jika dari uang berjualan kemplang tersebut sedikit membantu biaya kuliah anak pertamanya di Universitas Al-Azhar Kairo.
Anak pertamanya tersebut berhasil kuliah di Kairo karena mendapatkan beasiswa dari tempat ia sekolah di Pondok Pesantren yang ada di Bogor, Jawa Barat.
"Jadi anak saya hafidz sudah 30 juz dan itu sejak dia SMP. Jadi dapet beasiswa dari pondoknya. Dari pondok itu ada 17 orang yang diberangkatkan termasuk anak saya. Berangkat nya kemarin sekitar pertengahan bulan Juli," kata Sugianto.
Dirumah, ia tinggal bersama istri dan dua anak nya. Anak kedua bernama Muhammad Riski Maulana (15) dan anak ketiga bernama Dwi Aulia Zahrani (11).
"Alhamdulillah anak-anak saya hafidz Qur'an semua. Ini yang dua orang sudah hapal 7 juz. Semoga bisa sukses seperti kakaknya, bisa membanggakan orang tua nya dan bisa membawa orang tua nya ke syurga," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Durasi dan Frekuensi Gangguan Listrik Menurun, PLN Catat Kinerja Operasional Positif sepanjang 2024
Jumat, 20 Juni 2025 -
Jabat Sekda Termuda, Marindo Ingin Wujudkan Lampung yang Membanggakan
Jumat, 20 Juni 2025 -
Alfamart dan SGM Gelar Lomba Menggambar dan Mewarnai untuk Anak di Lampung
Jumat, 20 Juni 2025 -
Profil Marindo Kurniawan, Sekda Lampung Termuda Punya Harta Kekayaan Rp2,4 Miliar
Jumat, 20 Juni 2025