• Rabu, 18 Juni 2025

Sudah 5 Minggu, Warga TBT Bandar Lampung Keluhkan Krisis Air Bersih

Selasa, 08 November 2022 - 15.27 WIB
497

Antrian Warga Gunung Mastur Gg Bukit 1 Kel. Perwata Kec. Teluk Betung Timur, Bandar Lampung, saat memproleh air bersih, Selasa (8/11/2022). Foto: Ist.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Warga Gunung Mastur Gg Bukit 1 Kel. Perwata Kec. Teluk Betung Timur (TBT), Bandar Lampung, terdampak krisis air bersih. Diketahui, krisis air bersih sudah terjadi sekitar 5 minggu lamanya.

"Iya sudah sekitar 5 minggu warga sulit memperoleh air. Karena air dari PDAM Way Rilau tidak ngalir," ujar Yani warga setempat, saat dikonfirmasi, Selasa (8/11/2022).

Menurutnya, di RT 04 ada sekitar 27 pelangan air minum PDAM Way Rilau, belum lagi di RT 03 dan RT 02, karena ada tiga RT yang terdampak krisis air.

"Kita sebagai warga juga sudah laporan beberapa kali ke PDAM Way Rilau, namun tidak ada tindak lanjuti. Hanya saja, dia mengirimkan air beberapa tangki dan warga mengantri pakai ember, tapi itu tidak menyelesaikan masalah karena masih kekurangan," ungkapnya.

Sehingga dengan kesulitan air tersebut, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga memperoleh air dari sumur yang lumayan jauh.

"Sementara kita harus bayar distribusinya. Kalau saya setiap bulannya bayar Rp100 ribu lebih, padahal airnya tidak mengalir," ujarnya.

Yani mengaku, kondisi seperti ini terus maka akan merepotkan warga di tiga RT. Oleh karenanya, pihaknya pun berharap agar ada tindak lanjutnya dari PDAM.

"Kalau memang rusak ya diperbaiki. Penyebab tidak ada air ini juga kita tidak tahu. Karena kalau kita ke kantor PDAM nya bahasanya sedang dicarikan solusinya," pungkas Yani.

Kabag Humas PDAM Way Rilau Bandar Lampung, Hikmarwadi menyampaikan, saat ini memang airnya masih kurang. Tapi sudah pihaknya tangani dengan memberikan bantuan air tangki yang dikirimkan 2 hari sekali.

"Warga Gang bukit 1 dan 2, sudah kita berikan bantuan 3 tangki dalam dua harinya," kata Hikmarwadi.

Dengan kondisi saat ini, pihaknya sedang mengupayakan untuk supaya memperlancar air, sehingga bisa dinikmati warga.

"Perbaikan, terus kita telusuri penyebabnya apa. Tapi faktor utamanya daerah itu tinggi, terus ke dua komsumennya terlalu banyak," ujarnya.

Karena jelasnya, didaerah bagian bawah airnya lumayan lancar. Tidak ada kendala.

"Tapi dalam waktu dekat ini kita upayakan untuk air mengalir normal kembali," pungkas Hikmarwadi. (*)

Editor :