Sudah 5 Minggu, Warga TBT Bandar Lampung Keluhkan Krisis Air Bersih

Antrian Warga Gunung Mastur Gg Bukit 1 Kel. Perwata Kec. Teluk Betung Timur, Bandar Lampung, saat memproleh air bersih, Selasa (8/11/2022). Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Warga Gunung Mastur Gg Bukit 1 Kel. Perwata Kec. Teluk Betung Timur (TBT), Bandar Lampung, terdampak krisis air bersih. Diketahui, krisis air bersih sudah terjadi sekitar 5 minggu lamanya.
"Iya sudah sekitar 5 minggu warga sulit memperoleh air.
Karena air dari PDAM Way Rilau tidak ngalir," ujar Yani warga setempat,
saat dikonfirmasi, Selasa (8/11/2022).
Menurutnya, di RT 04 ada sekitar 27 pelangan air minum PDAM
Way Rilau, belum lagi di RT 03 dan RT 02, karena ada tiga RT yang terdampak
krisis air.
"Kita sebagai warga juga sudah laporan beberapa kali ke
PDAM Way Rilau, namun tidak ada tindak lanjuti. Hanya saja, dia mengirimkan air
beberapa tangki dan warga mengantri pakai ember, tapi itu tidak menyelesaikan
masalah karena masih kekurangan," ungkapnya.
Sehingga dengan kesulitan air tersebut, untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari warga memperoleh air dari sumur yang lumayan jauh.
"Sementara kita harus bayar distribusinya. Kalau saya
setiap bulannya bayar Rp100 ribu lebih, padahal airnya tidak mengalir,"
ujarnya.
Yani mengaku, kondisi seperti ini terus maka akan merepotkan
warga di tiga RT. Oleh karenanya, pihaknya pun berharap agar ada tindak
lanjutnya dari PDAM.
"Kalau memang rusak ya diperbaiki. Penyebab tidak ada
air ini juga kita tidak tahu. Karena kalau kita ke kantor PDAM nya bahasanya
sedang dicarikan solusinya," pungkas Yani.
Kabag Humas PDAM Way Rilau Bandar Lampung, Hikmarwadi
menyampaikan, saat ini memang airnya masih kurang. Tapi sudah pihaknya tangani
dengan memberikan bantuan air tangki yang dikirimkan 2 hari sekali.
"Warga Gang bukit 1 dan 2, sudah kita berikan bantuan 3
tangki dalam dua harinya," kata Hikmarwadi.
Dengan kondisi saat ini, pihaknya sedang mengupayakan untuk
supaya memperlancar air, sehingga bisa dinikmati warga.
"Perbaikan, terus kita telusuri penyebabnya apa. Tapi
faktor utamanya daerah itu tinggi, terus ke dua komsumennya terlalu
banyak," ujarnya.
Karena jelasnya, didaerah bagian bawah airnya lumayan
lancar. Tidak ada kendala.
"Tapi dalam waktu dekat ini kita upayakan untuk air mengalir normal kembali," pungkas Hikmarwadi. (*)
Berita Lainnya
-
Minim Perlindungan Hukum, LBH KIS Ambil Peran di Sektor Kesehatan
Rabu, 18 Juni 2025 -
Unila Ungkap Ada Kekerasan di Diksar Mahepel, Senior dan Alumni Terlibat
Rabu, 18 Juni 2025 -
PN Tanjungkarang Batalkan Status Tersangka Agus Nompitu di Kasus Dugaan Korupsi KONI Lampung
Rabu, 18 Juni 2025 -
Laksanakan RUPS, PLN Catatkan Kinerja Positif Pendapatan Tembus Rp 545 Triliun
Rabu, 18 Juni 2025