Mahasiswa Masih Duduki Gedung Rektorat IAIN Metro, Berencana Menginap Apabila Tuntutan Tidak Ditanggapi
Kupastuntas.co, Metro - Aksi
demonstrasi puluhan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro masih berlanjut. Puluhan mahasiswa itu
melakukan baikot kampus hingga malam hari di gedung rektorat kampus setempat,
Senin (7/11/2022) malam.
Dari pantauan
Kupastuntas.co sekitar pukul 19.59 WIB, puluhan mahasiswa masih terlihat
menduduki gedung rektorat. Mereka masih menunggu kedatangan dari pihak Kampus
untuk menanggapi tuntutan puluhan mahasiswa.
Puluhan mahasiswa peserta
aksi juga berencana menginap di gedung rektorat kampus setempat jika pihak
kampus tidak menemui pendemo dan menyepakati tuntutan pengunjuk rasa.
Koordinator aksi, Arlyan Pramana Syahputra mengungkapkan bahwa pihak rektorat belum kembali menemui pendemo dengan alasan masih rapat jajaran rektorat.
BACA JUGA: Dugaan
Pelecehan Terhadap Mahasiswi IAIN Metro Jadi Salah Satu Tuntutan Demonstran
"Alasan dari pihak
rektorat belum menemui kita yang pertama tadi dari abis asar kurang lebih sudah
masuk rapat jajaran-jajaran. Sudah dikumpulkan dan belum ada titik temu dan
titik jelasnya," kata dia saat dikonfirmasi Kupastuntas.co di gedung
rektorat IAIN Metro.
Arlyan juga mengungkapkan
bahwa pihaknya akan menginap di gedung rektorat kampus jika 7 tuntutan yang
disampaikan peserta aksi tidak direalisasikan.
"Kalau terkait kita
nginep di kampus ada kemungkinan sampe tuntutan direalisasi, malam ini masih di
boikot, kita nunggu juga. Ada kemungkinan penambahan massa aksi, dari pihak
kampus juga dari tadi sore belum ada komunikasi sama kita sampai malam
ini," ujarnya.
"Kalau pihak kampus belum ada kejelasan sampai besok pagi, kami akan tetap lanjutkan aksi sampai tuntutan direalisasi," imbuhnya.
BACA JUGA: Puluhan
Mahasiswa IAIN Metro Demo Rektorat, Ini Tuntutannya
Ia menegaskan, jawaban
atas tuntutan usut tuntas oknum dosen cabul di kampus IAIN Metro yang paling
dinantikan oleh para demonstran.
"Kasus pencabulan itu
dosennya seharusnya dicabut dan diberhentikan. Karena kalau cuma diturunkan
dari wakil dekan tetap bisa melakukan hal yang sama. Ini bakal panjang
urusannya, karena tindak pidana pelecehan seksual bakal kami laporkan
Polisi," terangnya.
Ia menduga terdapat
tekanan terhadap sejumlah korban yang dilakukan oknum tertentu. Ia bahkan
menyabut bahwa dugaan pelecehan seksual itu dapat mencoreng citra Kota Metro
sebagai Kota Pendidikan.
"Mungkin ada tekanan
makanya tidak speak up, malu mungkin, karna privasi, cuma korban sempat
bercerita sama teman temannya. Ini bakal mencoreng citra Kota Metro yang kota
pendidikan dan IAIN yang kampus islam juga," bebernya.
"Malam ini jika tidak
ada penegasan kami akan menginap. Dari pihak kampus atau luar sendiri tidak ada
intervensi untuk memberhentikan aksi ini, jika ada intervensi kami akan tetap
pada tujuan awal. Insyaallah bakal kondusif, tidak ricuh, tidak merusak
fasilitas. Harapannya tetap merealisasikan, menyetujui tuntutan tuntutan
itu," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
4.134 Kendaraan Lakukan Uji KIR di Kota Metro, 202 Tak Penuhi Standar Teknis
Jumat, 13 Desember 2024 -
Polisi Bongkar Modus Penipuan Properti di Metro Lampung, Korban Rugi Ratusan Juta
Kamis, 12 Desember 2024 -
Polisi Tangkap Dua Pencuri Motor Meresahkan Warga Kota Metro, 3 Pelaku DPO
Kamis, 12 Desember 2024 -
Catat! Berikut Jadwal dan Lokasi SKB CPNS 2024 di Kota Metro
Rabu, 11 Desember 2024