• Jumat, 07 Februari 2025

Mahasiswa IAIN Metro Tuntut Pembangunan GAC yang Mangkrak Dilanjutkan

Senin, 07 November 2022 - 16.04 WIB
1.5k

Rektor IAIN Metro, Hj. Dr. Siti Nurjannah, menemui puluhan mahasiswa peserta aksi. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Polemik pembangunan Gedung Akademik Center (GAC) di Kampus II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro yang dibangun sejak 2018 dan berakhir mangkrak kini kembali menjadi sorotan mahasiswa.

Dalam aksinya, puluhan demonstran yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa IAIN Metro menuntut pihak rektorat melanjutkan pembangunan GAC.

Hal tersebut disampaikan Kordinator Aksi, Arlyan Pramana Syahputra. Ia menuding pihak rektorat tidak transparan atas administrasi mangkraknya GAC.

"Terkait gedung itu memang sudah lama mangkrak, izinnya segala macam itu sebenarnya tidak jelas ditangan siapa sekarang tidak transparansi, sosialisasi segala macem tentang pembangunan itu juga tidak ada," kata Arlyan, saat memberikan keterangan, Senin (7/11/2022).

"Tadi kan ibu rektor sempat menyampaikan bahwa pembangunan kelanjutan kewenangannya ada di kementerian PUPR, itu juga sebelumnya belum diberitahukan kepada mahasiswa," imbuhnya.

Baca juga : Dugaan Pelecehan Terhadap Mahasiswi IAIN Metro Jadi Salah Satu Tuntutan Demonstran

Arlyan juga menyampaikan bahwa mahasiswa peserta aksi tidak puas atas pernyataan rektor saat menanggapi tuntutan mahasiswa di gedung rektorat setempat.

"Kami tidak puas atas apa yang disampaikan ibu rektor, yang dimana kami minta dari 7 tuntutan kami itu harus terlaksana dan diindahkan oleh rektor. Dia cuma ngomong secepatnya terus, tapi sampai 2022 ini belum ada tanda-tanda akan dibangun ulang GAC tersebut," terangnya.

Sementara Rektor IAIN Metro, Hj. Dr. Siti Nurjannah saat menemui peserta aksi justru meminta mahasiswa mendukung program pembangunan GAC yang kedepannya akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia.

"Saya minta bantuan support dari anakku sekalian agar program ini bisa berjalan sesuai dengan yang telah disiapkan oleh PUPR. Jadi itu PUPR yang melaksanakannya hingga selesai dan kita tinggal menerima atau tinggal buka pintu. Doakan itu berjalan dengan lancar," tandasnya.

Baca juga : Puluhan Mahasiswa IAIN Metro Demo Rektorat, Ini Tuntutannya

Sayangnya, hingga kini pihak rektorat belum dapat dikonfirmasi oleh awak media. Saat sejumlah Wartawan mencoba mengkonfirmasi, pihak kampus justru belum memilih bungkam dan masuk kedalam gedung rektorat.

Hingga pukul 15.23 WIB, puluhan mahasiswa masih menduduki gedung rektorat. Mahasiswa peserta aksi juga dikabarkan akan menginap di kampus hingga tujuh tuntutannya disepakati.

Dari catatan Kupastuntas.co, Proyek pembangunan Gedung Akademik Center (GAC) Kampus II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Metro senilai Rp36 miliar bermasalah. Dikerjakan sejak tahun 2018, namun tidak rampung. 

Bangunan yang bersumber dari APBN Kementerian Agama (Kemenag) itu kini mangkrak dan ditumbuhi semak belukar. Sesuai data siteplan yang dihimpun Kupas Tuntas, pembangunan GAC IAIN Kota Metro mengakomodir beberapa ruangan, seperti ruang teater, ruang ganti, ruang transit, gudang, ruang rapat dan beberapa ruang tambahan. Seperti mushola, tangga difabel, ruang laktasi, kamar kecil atau toilet.

Pembangunan GAC IAIN Metro di Desa Banjarejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur tersebut dibangun di atas lahan seluas sekitar 1.000 meter persegi senilai Rp32 miliar ditambah pengadaan perlengkapan Rp4 miliar. Sehingga total anggarannya Rp36 miliar.

GAC tersebut dibangun tiga lantai dalam bentuk melingkar dan di sekitar bangunan dikelilingi pagar seng tinggi serta terpantau belum seluruhnya selesai dibangun. Pada atap bangunan paling atas masih berbentuk kerangka baja, tanpa genteng penutup. Sehingga saat turun hujan, air masuk ke dalam bangunan. 

Terdapat pula beberapa titik genangan air hujan dalam bangunan. Cat pada bangunan mulai kusam dan halaman tampak rimbun ditumbuhi rumput liar. Sebagian plafon yang telah terpasang pada bangunan mulai jebol. Beberapa jendela bangunan belum terpasang kaca, sehingga tampak jelas isi dalamnya dari luar.

Untuk diketahui, proyek pembangunan GAC itu menggunakan APBN bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Kementerian Agama sebesar Rp36 miliar. Pembangunan GAC tersebut dilakukan pada tahun 2018 oleh PT Unotamo Suryama (PT Uno) dari Jakarta.

Kemudian lelang perencanaan dimenangkan PT Pola Data Consulting dan PT Mitra Plan sebagai pemenang lelang manajemen konstruksi. (*)


Video KUPAS TV : Pegawai Kejari Bandar Lampung Diduga Korupsi Tukin, Rugikan Negara Rp 1,8 Miliar