Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, melepas 250 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lampung untuk berangkat menuju negara penempatan yaitu di Hongkong, Singapura, dan Malaysia. Dalam kesempatan itu Arinal menekankan kalau mereka patut mendapat perlindungan. 

Pelepasan tersebut bersamaan dengan Pengukuhkan Pengurus DPD Asosiasi Pengelola Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia (AP2TKI) Provinsi Lampung yang berlangsung di Hotel Nusantara Syariah, Kamis (3/11/2022).

Pada kesempatan tersebut Arinal menjelaskan jika PMI memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian daerah serta mampu mendukung pemerintah dalam menurunkan angka pengangguran.

"Para PMI ini memberikan kontribusi yang sangat positif dalam rangka mengurangi pengangguran. Sehingga masyarakat mendapatkan pekerjaan dan penghasilan, yang berdampak pada meningkatnya ekonomi di pedesaan," kata Arinal.

Arinal menjelaskan jika PMI sebagai pahlawan devisa negara maka sudah sepantasnya mendapatkan perlindungan dari pemerintah. Perlindungan tersebut mulai dari keberangkatan hingga kepulangan PMI ke daerahnya masing-masing.

"Dalam melindungi PMI ini Provinsi Lampung telah membentuk layanan terpadu satu atap (LTSA). Selain memberikan perlindungan keberadaan LTSA juga untuk memberikan pelayanan secara cepat, murah, mudah dan transparan," terangnya.

Ia juga berharap agar para PMI yang akan berangkat bekerja harus mendapatkan pelatihan baik dari segi bahasa maupun tata cara kehidupan sehari-hari warga luar negeri.

"Sehingga ketika sampai disana mereka tidak bingung karena sudah ada pembekalan yang diberikan. Bekerja nya juga harus sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing," jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung, Agus Nompitu, menjelaskan jika hingga bulan September 2022 Provinsi Lampung telah memberangkatkan 6.115 PMI.

Sementara negara yang menjadi tujuan utama para PMI adalah Hongkong, Taiwan, Singapura, Polandia, Uni Emirat Arab dan Zambia.

"Tahun ini karena pandemi Covid-19 sudah mereda jadi PMI yang berangkat keluar negeri mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tahun 2021 itu hanya berjumlah 4.187 orang. Tapi sekarang mencapai 6 ribu orang," katanya. (*)