Enam Daerah di Lampung Diterjang Bencana Alam, Kakak Adik Tewas, Ratusan Rumah dan Sawah Terendam

Salah satu penampakan jalan desa di Lampung Selatan yang hancur dihantam bencana Kamis (27/10/22) kemarin. Foto: Dok Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Enam kabupaten/kota di Provinsi Lampung diterjang bencana alam banjir
dan tanah longsor, Kamis (27/10). Keenam daerah itu adalah Bandar Lampung,
Lampung Selatan, Pesawaran, Lampung Barat, Pringsewu dan Tanggamus.
Bencana banjir dan
longsor tersebut disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur
Provinsi Lampung sejak Kamis dini hari hingga pagi.
Kasi Kedaruratan dan
Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung,
Fendi, mengungkapkan bencana banjir dan longsor di enam daerah itu turut
merenggut korban jiwa.
"Dari peristiwa
banjir tersebut ada dua korban jiwa yaitu anak-anak umur 14 dan 12 tahun. Tapi
sekarang kedua anak tersebut sudah ditemukan," kata Fendi.
Fendi menjelaskan,
bencana tanah longsor terjadi di Desa Paku, Desa Napal dan Desa Umbar,
Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, dan di Desa Tebak Pring, Kecamatan
Sukau, Kabupaten Lampung Barat.
Untuk bencana banjir
terjadi di Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran, Kecamatan Sidomulyo,
Candipuro, Katibung Kabupaten Lampung Selatan, Kecamatan Panjang Kota Bandar
Lampung Lampung, dan Desa Way Kerap Kabupaten Lampung Barat.
Menurutnya, BPBD terus
melakukan pendataan nilai kerugian seperti kerusakan rumah dan bangunan milik
warga yang rusak diterjang banjir maupun tertimbun tanah longsor.
“Di Kecamatan
Kedondong itu ada 8 rumah rusak berat dan 12 rumah rusak ringan. Sedangkan di
Padang Cermin dan Tanggamus rumah hanya terendam. Tapi kami masih terus
memperbarui data yang ada di lapangan," kata dia.
Ia mengatakan, BPBD
Provinsi Lampung telah memiliki satgas penanggulangan bencana yang berjumlah 31
orang, dan telah menyalurkan bantuan logistik kepada warga yang terdampak.
"Logistik yang
didistribusikan itu seperti makanan siap saji. Kemudian sembako, terpal, selimut,
Indomie sampai beras. Jadi ini untuk kebutuhan dasar dulu," terangnya.
Bencana banjir paling
parah terjadi di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), yang tersebar di tiga
kecamatan yaitu Candipuro, Sidomulyo dan Katibung.
Di Kecamatan
Sidomulyo, dua kakak beradik meninggal dunia karena terseret banjir saat
bermain di sawah di Dusun Sukamandi, Desa Sukamaju. Kedua korban adalah Halimah
(14) dan Romlah (12). Beruntung, adik korban yang baru berusia 4 tahun, S, bisa
diselamatkan.
"Kejadiannya itu
tadi pagi sekitar pukul 07.15 WIB. Saya sedang membantu ibu menguras air yang
masuk ke dalam rumah. Saya kira anak-anak pulang ke rumah ibu. Tidak lama ibu
bertanya anak-anak kemana? Saya jawab tidak tahu. Saya langsung khawatir
jangan-jangan mereka ke sana (main ke sawah)," kata Samsudin, ayah kedua
korban, Kamis (27/10).
Samsudin pun langsung
bergegas menyusul ketiga anaknya ke sawah. Saat dipanggil-panggil, ketiga
anaknya tidak menjawab. Saat itu, Samsudin sempat melihat anaknya paling kecil
berada di atas pundak kakaknya bernama Halimah yang posisinya sudah tenggelam.
“Saya lalu mencoba
menyelamatkan kakaknya sama yang paling kecil. Alhamdulillah yang paling kecil
selamat. Namun kedua kakaknya tidak bisa diselamatkan," ungkap Samsudin.
Jasad kedua korban
ditemukan di areal persawahan yang terendam banjir setinggi 2 meter lebih.
Selain itu, rumah
milik seorang warga, Ali (32), hanyut diterjang banjir. Rumah berbahan geribik
bambu berukuran 4 x 7 meter itu terletak persis di pinggir Sungai Batang Haki,
dan langsung roboh terbawa air sungai yang meluap.
Akibatnya, kini Ali
bersama istrinya Ririn (27) dan kedua anaknya berusia 1,5 tahun dan 7 tahun
harus mengungsi ke rumah saudara. "Baru inilah banjir sampai naik ke
rumah. Saya bersama anak dan istri langsung keluar rumah saat air sungai masuk.
Sampai akhirnya rumah bersama perabotan di dalamnya hanyut terbawa banjir,”
kata Ali.
Beberapa warga yang
rumahnya terendam banjir langsung mengungsi. Seperti yang dilakukan Berlin
bersama anaknya berusia 11 tahun dan sang nenek berusia 80 tahun. Mereka
memutuskan mengungsi ke rumah kerabatnya, karena air merendam seluruh perabotan
dan kasur hingga dapur setinggi satu meter lebih.
"Kami mengungsi
ke rumah kakak di Umbul Keong. Memang sedih sih, terendam semua," ungkap
Berlin.
Berlin mengatakan,
banjir terjadi sejak pukul 05.30 WIB, dan puncaknya puncaknya pukul 06.00 WIB.
Di Kecamatan
Candipuro, banjir merendam rumah, sawah dan Ponpes Al Amin Cintamulya. Di
Kecamatan Katibung, banjir merendam Perumahan Ratu Mutiara Indah di Desa Tanjung
Ratu.
Di Bandar Lampung,
bencana longsor terjadi di dua lokasi, yakni di Kecamatan Panjang dan
Telukbetung Utara yang menimpa 3 rumah. Satu warga mengalami luka-luka karena
tertimpa material longsor.
“Longsor di Panjang
ada satu korban mengalami luka ringan laki-laki umur 17 tahun bernama Rizki
Arya Pratama. Karena longsor menimpa bagian kamar mandi rumah korban,"
ujar Kabid Kedaruratan pada BPBD Bandar Lampung, Gustriyansyah.
Sementara banjir di
Kecamatan Padangcermin, Kabupaten Pesawaran, merendam enam desa.
Camat Padangcermin,
Darlis, mengatakan banjir terjadi akibat Sungai Way Ratai yang meluap
sekitar pukul 07.00 WIB. "Tadi pagi ketinggian air mencapai
pinggang orang dewasa, namun saat ini sudah mulai surut,” kata dia.
Enam
desa terendam banjir adalah Desa Padangcermin, Sanggi, Gayau, Banjaran, Durian
dan Desa Khepong Jaya. "Ada sekitar 300 rumah di Padangcermin dan 150
rumah di Sanggi yang terdampak banjir," ungkapnya.
Di
Tanggamus, banjir bandang merendam areal persawahan di Pedukuhan Kampung Bayur,
Pekon Negara Batin, Kecamatan Kotaagung Barat, sekitar pukul 08.00 WIB.
Camat Kotaagung Barat, Firdaus, mengatakan banjir yang menerjang sawah akibat meluapnya sungai Way Belu. "Sejumlah tanaman padi yang berumur sekitar dua bulan rusak," kata Firdaus. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Jumat 28 Oktober 2022, dengan judul "Enam Daerah di Lampung Diterjang Bencana Alam".
Berita Lainnya
-
Polda Lampung Periksa Lima Saksi Terkait Kasus Dugaan Pembunuhan Kakak Adik di Pesisir Barat
Jumat, 16 Mei 2025 -
Dua Residivis Pencuri Sepeda Motor di Bandar Lampung Kembali Ditangkap, Sang Penadah Buron
Jumat, 16 Mei 2025 -
Cabuli Anak di Bawah Umur, Kakek Penjual Mainan di Bandar Lampung Ditangkap Polisi
Jumat, 16 Mei 2025 -
Apresiasi Kegiatan Belajar di Museum, Guru dan Siswa Mengaku Menambah Wawasan Sejarah dan Budaya
Jumat, 16 Mei 2025