• Rabu, 25 Desember 2024

Buat Polusi Udara, Debu PT SCG Readymix Dikeluhkan Warga Panjang

Jumat, 28 Oktober 2022 - 15.50 WIB
321

PT. SCG Readymix di Way Gubak, Panjang, Bandar Lampung. Foto : Martogi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Warga Way Gubak, Panjang, Bandar Lampung dan pengendara jalan raya keluhkan adanya polusi udara diakibatkan debu yang keluar dari PT. SCG Readymix. Jumat (28/10/2022).

Debu yang mengganggu pengendara yang melintas itu keluar dari cerobong asap perusahaan yang diketahui memproduksi beton untuk bangunan dan sebagainya.

Warga setempat yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan PT. SCG Readymix setiap kali beroperasi mengeluarkan debu yang berterbangan hingga ke rumah warga.

"Debunya kalau lagi beroperasi sampai sini apalagi saat kemarau, udah biasa sih. Tapi tidak tahu kalau untuk kesehatan gimana?," ujar warga setempat.

Selain itu, ia juga mengeluhkan tidak adanya kompensasi maupun bantuan dari perusahaan yang sudah berdiri sekitar 10 Tahun tersebut untuk kesehatan para warga.

"Tidak pernah ada kompensasi, bantuan atau sejenisnya (alat kesehatan) dari perusahaan. Kalau perusahaan sebelah sering ngasih bantuan sembako, kalau yang ini enggak sama sekali," ucapnya.

Kemudian, menurutnya debu yang keluar juga mengganggu pengendara yang melintas.

"Kalau dibilang debunya menggangu apa tidak, ya mengganggu lah. Coba kalau wanita lewat jalan tidak keliatan bisa nyungsep nanti," jelasnya.

Dirinya pun berharap supaya pemerintah memberi teguran kepada perusahaan-perusahaan yang ketika beroperasi menimbulkan polusi udara.

"Disini sudah rusak udaranya karena banyak perusahaan yang saat beroperasi asap maupun debunya membuat udara tercemar," imbuhnya.

Sementara itu, Kordinator Plan PT. SCG Readymix, Saryadi membantah kalau aktivitas perusahaan mengganggu masyarakat sekitar. Pasalnya, ia mengklaim perusahaan sudah sekitar satu minggu tidak beroperasi karena belum ada orderan.

"Sudah seminggulah belum beroperasi, kami kan jalan kalau ada orderan," ujarnya.

Dirinya juga membantah kalau perusahaan tidak pernah memberikan kompensasi terhadap warga sekitar.

"Kami sering ngasih kalau 17 Agustusan kepada pemuda sekitar. Mereka ngajuin proposal kami kasih seikhlasnya," pungkasnya.

Berdasarkan pantauan Kupastuntas.co saat mengunjungi lokasi, perusahaan tersebut sedang beroperasi dan beton untuk bahan uji menumpuk disana. (*)