• Kamis, 28 November 2024

Warga Metro Lampung Minta Pemkot Bongkar Bangunan di Atas Irigasi, Ini Alasannya

Rabu, 26 Oktober 2022 - 17.01 WIB
1.8k

Sita Rohaya, warga Jalan Lukman Tanjung, RT 35 RW 09 Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat saat menyampaikan keluhan banjir diwilayahnya kepada Walikota Metro, Wahdi. Foto: Arby/ Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Sejumlah warga Kota Metro meminta Pemerintah Kota (Pemkot) segera menindak tegas bangunan yang berdiri di atas saluran irigasi.

Hal itu dilakukan warga menyusul peristiwa banjir yang melanda Kota Metro pada Minggu (23/10/2022) lalu.

Warga menduga, bangunan yang berdiri di atas saluran irigasi menjadi salah satu penyebab banjir, lantaran air tidak dapat mengalir lancar serta tersumbat sampah yang menyangkut di bagian bangunan.

Seorang warga Jalan Lukman Tanjung, RT 35 RW 09 Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Sita Rohaya mengungkapkan, di wilayahnya terdapat bangunan masyarakat yang berdiri di atas saluran drainase.

"Dia sudah lama bangun itu, ya ini kan jadi salah satu penyebab banjir juga disini. Ini bisa dilihat, tembok ini saja sampai jebol. Kalau bisa ya dibongkar saja," kata Sita, saat dimintai keterangan, Rabu (26/10/2022).

Sita menjelaskan, banjir yang melanda wilayahnya bisa mencapai tinggi lutut orang dewasa atau sekitar 80 Cm.

"Kalau banjir itu airnya bisa sampai lutut orang dewasa, jadi bisa buat berenang. Banjir disini ini kan karena sampah itu banyak terus tersumbat disini, jadi air itu tidak bisa lancar," ujarnya.

Ia berharap Pemkot Metro dapat segera mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan persoalan banjir yang salah satunya disebabkan oleh bangunan milik oknum warga. 

"Saya mintanya sama pemerintah untuk diberesin, paling tidak kan kita senang lihatnya. Karena sampah yang nyangkut ini kan busuk loh. Saya itu sebelumnya sudah laporan ke RT, tapi cuma iya-iya saja sampai sekarang. Saluran ini kan ditutup sama warga, saya harap ya dibongkar ya," pungkasnya.

Hal senada diutarakan Mesia, warga Jl. Gunung Lawu, RT 028 RW 008 Kelurahan Yosorejo, Kecamatan Metro Timur. Ia mengaku hingga kini masih menantikan tindakan tegas pemerintah dalam penanganan banjir.

"Kami disini menanti kebijakan pemerintah yang dari tahun lalu akan memperbaiki drainase di wilayah kami ini. Kami butuh bukti dari pemerintah Metro, bukan hanya janji-janji saja. Kalau janji itu sudah dari tahun lalu, tetapi hingga detik ini kok belum juga terealisasi," terangnya.

Menanggapi hal itu, Walikota Metro, Wahdi bakal mengeluarkan rekomendasi pembongkaran bangunan yang berdiri di atas saluran irigasi setelah melakukan analisa.

"Sistem drainase dari masyarakat kalau kita perhatikan dari tiga kita lihat banyak sampah-sampah, artinya kesadaran masyarakat. Tentunya kita harus membagi daerah lokus-lokus titik banjir tadi, setelah kita lakukan analisa kita rekomendasinya akan dikeluarkan, itu nanti," terangnya.  

"Bayangkan saja, dipusat saja banyak bangunan yang menutupi tersier yang ditutupi sekunder. Makanya kemarin malem itu, tapi sudahlah saya kira teman teman harus tau semuanya itu, harus bagus itu kalau kita mau membangun metro," imbuhnya.

Ia mengajak masyarakat dan pemilik bangunan yang berada di atas trotoar dapat membantu pemerintah dalam pengentasan banjir.

"Yang bangunan di atas saya kira memang butuh ketegasan, kesadaran dari masyarakat, kan persuasif kita lakukan sebaik-baiknya dengan masyarakat. Tapi pemahaman sajalah pengertian bersama, mengertilah bersama, ayo kalau mau membangun, yang penting jangan melanggar aturan," bebernya.

"Ikuti saja, perizinan saja diminta betul betul. TKPRD nya, dalam hal ini TKPRDnya dicatat, jangan sampai dilanggar hal seperti itu, kalau kita taat asas aturan," tandasnya. (*)