Tumpukan Sampah Penuhi Pintu Air Bendungan Way Gatel Pringsewu

Tumpukan sampah di depan pintu air Bendungan Way Gatel. Foto: Gamel/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Pringsewu - Hujan deras yang akhir-akhir ini sering terjadi di wilayah Pringsewu membuat debit air Bendungan Way Gatel naik. Bukan hanya itu saja, aliran sungai yang cukup kencang turut membawa sampah alam maupun non-alam (rumah tangga) hingga menumpuk di depan pintu air bendungan yang berlokasi di Pekon Panjerejo, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu.
Dari pantaun tim Kupastuntas.co di lokasi, sampah memang
sudah bertumpuk di depan pintu air. Sampah yang ada di sana seperti batang
pohon, batang pohon pisang, kayu dan bambu hingga sampah rumah tangga.
Para pekerja di Bendungan Way Gatel pun berusaha
mengurangi debit air dengan cara membuka pintu air bendungan, agar air dapat
mengalir lancar sehingga tidak membuat air bendungan meluap ke darat.
Agus Poernomo selaku Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Pringsewu saat ditemui di sekitar bendungan mengatakan bahwa naiknya debit air dan menumpknya sampah sudah terjadi sejak Senin lalu.
Pihaknya pun setiap hari rutin meninjau lokasi Bendungan
untuk memastikan bahwa debit air masih terkendali dan tidak meluap ke daratan.
"Mulai terjadi debit air naik di bendungan ini dari Senin
tanggal (24/10) malam sampai hari ini. Karena memang di beberapa wilayah
Pringsewu termasuk di Tanggamus sampai dengan sore ini masih terjadi
hujan," Ujar Agus Poernomo, Rabu (26/10/22).
Agus mengatakan bahwa bendungan Way Gatel ini menjadi
salah satu jalur air yang mengalirkan air hingga ke Bendungan Way Sekampung.
"Jadi Bendungan Way Gatel menerima aliran air dari Way
Ngison (Pagelaran), Way Tebu, lalu ke Sukoharjo 4. Baru nanti bertemu lagi di
Bendugan Way Sekampung," Katanya.
Dengan adanya sampah yang menumpuk dan masih belum bisa
ditangani membuat pintu air tidak dapat dibuka secara maksimal. Menurutnya
sampah rumah tangga yang turut terbawa aliran air ini berasal dari pemukiman
warga yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai.
"Pintu air di bendungan ini tidak bisa dibuka secara
maksimal karena adanya sampah, baik
sampah alam dan sampah rumah tangga. Sampah alam asalnya dari lereng-lereng
perbukitan yang ada di sekitar daerah aliran sungai. Kalau sampah non-alam
(rumah tangga) asalnya dari pemukiman-pemukiman penduduk yang bertempat tinggal
di DAS masih kurang sadar dalam membuang sampah," Terangnya.
Pihak BPBD pun hingga saat ini belum dapat berbuat banyak
lantaran keterbatasan ketersediaan alat yang
dipakai untuk mengevakuasi sampah-sampah yang ada di pintu bendungan.
"Usaha secara masif belum ada, karena kami BPBD
belum memiliki peralatan yang memadai untuk mengatasi sampah itu, tentu kita
perlu berkoordinasi dengan OPD-OPD yang lain seperti PU misalnya dan pihak lainnya,"
Jelasnya.
Ia sendiri mengakui bahwa ada kemungkinan debit air
Bendungan Way Gatel akan terus bertambah, mengingat masih kerap terjadi hujan
di sejumlah wilayah Pringsewu maupun luar Pringsewu.
"Misalkan di sini tidak hujan, tapi di daerah-daerah
lain yang aliran airnya lari ke sini hujan, maka akan bertambah juga debit air
disini," Tutupnya.
Sementara itu, upaya warga sekitar yang mampu dilakukan
adalah menyingkirkan sampah-sampah yang bisa dijangkau dan dipinggirkan ke
daratan secara swadaya dengan alat seadanya.
Ngajito salah satu penjanga pintu air Bendungan Way Gatel
mengatakan bahwa kesulitan warga dalam membersihkan sampah di pintu air karena
bentuk sampah yang besar ditambah arus air yang cukup deras.
"Karena sampah yang berhenti di pintu air ukuranya
besar seperti batang pohon dan kayu, tidak akan selesai hanya dengan
gotong-royong warga saja. Untuk itu diperlukan alat mesin untuk bisa mengangkat
sampah ke darat," Tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Buron Lima Bulan, Pencuri Kabel Listrik PLN di Pringsewu Ditangkap di Bekasi
Senin, 18 Agustus 2025 -
Warga Pringsewu Serahkan Sepucuk Senpi Rakitan ke Polisi
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Gerakan Pangan Murah di Pringsewu, 2 Ton Beras Ludes Dalam Tempo 2 Jam
Kamis, 14 Agustus 2025 -
Riyanto: Pringsewu Produksi 37 Ribu Ton Jagung dan 97.952 Ton Beras
Rabu, 13 Agustus 2025