• Sabtu, 25 Januari 2025

Pembangunan Talud di Metro Pusat Diduga Tidak Sesuai Spek, Walikota Minta Dibongkar

Rabu, 26 Oktober 2022 - 14.32 WIB
797

Walikota Metro, Wahdi bersama sejumlah Kepala OPD saat melakukan meninjau pembangunan talud Sekitar Sinode Kelurahan Metro yang melintasi Jalan Yos Sudarso. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Walikota Metro geram saat meninjau pelaksanaan pembangunan talud yang melintasi jalan Yos Sudarso, Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat. Dalam peninjauan itu, Walikota meminta bangunan tersebut dibongkar lantaran diduga tidak sesuai dengan petunjuk pelaksanaan (Juklak) pembangunan.

Dari pantauan Kupastuntas.co, Walikota Metro, Wahdi melakukan peninjauan lokasi rawan banjir dan memetakan penyebabnya. Peninjauan itu dilakukan bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) termasuk PLT Kepala Dinas PUTR, Robby K Saputra, Rabu (26/10/2022).

Dalam peninjauan disalah satu lokasi proyek, Wahdi mendapati bangunan talud yang diduga dikerjakan tidak sesuai Juklak. Hal tersebut lantaran sisi bangunan di hilir mengalami penyempitan.

Wahdi yang nampak geram melihat bentuk bangunan yang masih dikerjakan tersebut langsung meminta Dinas terkait untuk berkoordinasi dengan pelaksana kegiatan dan segera melakukan pembongkaran.

"Iya saya sudah minta itu di bongkar pokoknya. Itu konstruksinya sudah ada kok, kedalamannya berapa dan lebar dasarnya berapa, lebar atas brapa. Sudah itu saja, saya juga tidak punya kepentingan kok," kata dia kepada awak media, Rabu (26/10/2022).

Walikota bahkan menyarankan agar kontraktor dapat berprilaku baik dan tidak melakukan perbuatan yang mengarah pada kecurangan sehingga dapat merugikan masyarakat.

"Berlakulah yang baik, itu bukan hanya untuk kontaktor saja. Jangan lakukan pelanggaran, mark up atau apapun titik. Kalau terjadi, saya yang nomor satu, bisa berhadapan dengan saya," cetusnya.

Tak tanggung-tanggung, Wahdi bahkan mengancam akan memproses hukum oknum pelaksana kegiatan yang berani melakukan kecurangan.

"Saya berbicara kalau ada yang membangun dengan tidak sesuai asas, mark up, ada fiktif, ya musti berhadapan dengan hukum. Itu saja, dan akan kita lakukan itu," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Plt. Kepala Dinas PUTR Kota Metro, Robby K Saputra juga menerangkan bahwa pembongkaran bangunan talud tersebut atas permintaan Walikota. Ia bahkan meminta pelaksana kegiatan segera melakukan evaluasi.

"Terus Jalan Bungur yang pak Wali minta tadi, kita bongkar. Artinya, itu tadi item- item yang akan dikerjakan kita dari dinas PU terkait banjir ini. Artinya kontraktornya agar evalusasi pekerjaan yang ada di jalan Bungur," pungkasnya.

Sementara itu, hal berbeda diungkapkan Akhmad Nur Kholis. Konsultan pengawas dari CV Tulip Jaya tersebut menerangkan bahwa tidak ada penyempitan dalam pembangunan talud di Kelurahan Metro tersebut.

"Jadi itu bukan penyempitan tapi pergeseran, itu atas permintaan masyarakat. Itu untuk ukurannya tetap kita sesuaikan sama gambar, dan sebenarnya itu bukan penyempitan," terangnya saat diwawancarai Kupastuntas.co di lokasi pembangunan.

Ia bahkan menyinggung pernyataan Walikota Metro, Wahdi yang dinilai salah menyampaikan informasi kepada publik.

"Mungkin salah menyampaikan, itu sebenarnya sudah sesuai, lebar luarnya itu 320 centimeter dan didalam 120 centimeter, sudah sesuai dengan spek dan RAB juga," jelasnya.

"Karena yang disebelah kiri lokasi pembangunan itu diminta warga untuk jalan, agar lebih lebar gitu loh. Kalau ukurannya tetap kita sesuaikan, jadi itu hanya digeser agak ke kanan dan tidak ada penyempitan itu," tandasnya.

Diketahui, proyek pembangunan drainase tersebut merupakan milik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR). Kegiatan berjudul Proyek Pembangunan Talud Sekitar Sinode Kelurahan Metro itu dikerjakan oleh pelaksana CV Galang Timur.

Proyek sepanjang 71 meter tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022 senilai Rp 149.830.000. Pelaksanaan kegiatan pembangunan talud tersebut diawasi langsung oleh konsultan dari CV Tulip Jaya. (*)