Heboh Terjadi Fenomena Hujan Es di Lampura, Ini Penjelasan BMKG

Skrinsut video dari warga yang memperlihatkan bongkahan hujan es di Tanjung Aman Lampung Utara. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Utara - Terjadi hujan es di beberapa
wilayah Lampung Utara diantaranya Kelurahan Muara Jaya, Sindang Sari, Kotabumi
Ilir, dan Tanjung Aman pada sore hari pukul 16.30 WIB, Selasa (26/10/2022) kemarin. Tak pelak fenomena ini membuat warga heboh, dilihat dari reaksi warga lewat video yang ramai di-share di kanal media sosial.
Menanggapi hal itu Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Provinsi Lampung Rudy Hariyanto, saat dihubungi menjelaskan bahwa fenomena tersebut disebabkan oleh kondisi atmosfer yang
labil.
"Iya betul, penyebabnya kondisi atmosfer yang labil
sehingga terjadi pertumbuhan awan Cumulonimbus yang signifikan ditambah kondisi
suhu di permukaan yang cenderung lebih dingin," katanya Rabu,
(27/10/2022).
Ia juga menjelaskan, bahwa hujan es akan terjadi apabila
awan cumulonimbus melewati freezing level (mencapai ketinggian 16.000 kaki pada
wiliyah Indonesia).
"Hujan es dapat
berbentuk bola-bola atau potongan,
maupun juga serpihan-serpihan es
yang memiliki diameter sekitar
5-50 mm, dalam keadaan cuaca ekstrem bisa lebih besar lagi ukurannya,"
katanya.
Terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb) tambahnya, disebabkan oleh kondisi
cuaca yang mendukung.
"Kondisi yang mendukung terjadinya awan Cumulonimbus (Cb) adalah ketika labilnya lapisan udara dan mudah terjadinya proses konveksi, serta juga harus terdapat suplai berupa uap air yang cukup, yang menyebabkan massa udara dapat terangkat oleh proses konveksi yang mengandung uap air dengan jumlah banyak, sehingga akan mempermudah terbentuknya awan cumulus yang dapat berkembang menjadi awan Cumulonimbus (Cb)," katanya.
Suhu muka laut di sekitar Lampung katanya, pada saat hujan es berkisar antara +0,5 hingga +2,5.
"Angin 3000 FT teramati dari arah baratan, serta belokan angin terpantau melintasi wilayah Lampung. Untuk Kelembaban udara signifikan pada siang hari di wilayah Lampung pada lapisan 850 mb dan 700 mb," katanya.
Ia juga menghimbau kepada warga masyarakat untuk selalu
waspada sepanjang bulan Oktober 2022.
"Kondisi serupa dapat terjadi dibeberapa wilayah lain
seperti Peswaran, Pesibar, Lambar, Way Kanan, Bandar Lampung, Metro, Mesuji,
Tuba, Tubaba, Lamteng, Lamtim, Metro, dan Pringsewu. Kondisi hujan beserta
petir diperkirakan akan terus terjadi selama dua hari kedepan," katanya.
Hasan (25) salah satu warga Kotabumi mengatakan, kejadian
hujan es tersebut disertai dengan angin kencang dan juga petir yang menyambar.
"Sebelum ujan ada angin kencang sama petir, habis itu
ujan air disertai dengan bulir-bulir es," tandasnya.
Fenomena hujan es tersebut, telah diunggah oleh sejumlah warga salah satunya Maryudi di status Whatsapp berdurasi 16 dan 19 detik yang memperlihatkan butiran-butiran es di tangan warga Muara Jaya. (*)
Video KUPAS TV : Wanita Bersenjata Api Nekat Terobos Istana Negara Jakarta
Berita Lainnya
-
Kasus Dugaan Korupsi Renovasi RSUD Ryacudu, Giliran Kadis Kesehatan Lampura Diperiksa
Rabu, 16 April 2025 -
Sekda Meradang 80 Unit Randis Pemkab Lampura Tak Bayar Pajak Dan Didominasi Dinkes, Ini Rinciannya
Jumat, 11 April 2025 -
Usut Dugaan Korupsi Renovasi RSUD Ryacudu 2,1 Miliar Lebih, Direktur dan Anggota DPRD Lampura Diperiksa
Kamis, 10 April 2025 -
SPKLU PLN di Lampung Utara Siap Layani Pengguna Kendaraan Listrik, Begini Kata Pemudik!
Kamis, 03 April 2025