Dinkes Lampung Masih Tunggu Obat Gagal Ginjal dari Pusat, Saat Ini Gunakan Gammaraas
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung sampai saat ini masih
menunggu kiriman obat Antidotum dari pemerintah pusat yang nantinya akan
digunakan untuk mengobati pasien gagal ginjal akut.
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Lampung, Reihana, mengungkapkan jika saat ini pasien yang menderita
gagal ginjal diberikan obat bernama Gammaraas yang mengandung plasma
Imunoglobulin dalam bentuk larutan steril untuk injeksi.
"Untuk obat gagal
ginjal yang dari pusat memang sudah ada, tapi kita belum dikirim. Saat ini kita
gunakan obat yang ada antidotum nya seperti gammaraas. Ini terbukti ada
perbaikan seperti ureum yang turun, hanya saja urine nya yang belum keluar,"
kata dia saat dimintai keterangan di Mahan Agung Rumah Dinas Gubernur Lampung,
Senin (24/10/2022).
Reihana menjelaskan
jika saat ini pihaknya tengah fokus melakukan penyelidikan epidemiologi dengan
mengambil sampel berupa darah, urine, dan juga swab nasofaring dan selanjutnya
dikirim ke Kementerian Kesehatan.
"Kita juga
mengumpulkan obat-obatan yang pernah dikonsumsi oleh pasien dan kita
selanjutnya lapor ke Kementrian Kesehatan. Tapi sampai saat ini hasilnya belum
keluar dan kita masih menunggu. Sampai saat ini surveillance masih bejalan,
kita amati terus menerus," terangnya.
Menurutnya, dua pasien
yang dinyatakan menderita gagal ginjal berdasarkan informasi memang pernah
mengkonsumsi obat-obatan yang disinyalir megandung Etilen Glikol (EG) dan
Dietilen Glikol (DEG).
"Tapi saat ini
kita tidak bisa menyebutkan bahwa dari obat bisa terkena gagal ginjal karena
masih dalam tahap penyelidikan. Bukan berarti kita harus tuduh obat yang jadi
penyebabnya. Karena ini bisa dari faktor yang lainnya," kata dia.
Dikonfirmasi terpisah
Direktur RSUD Abdul Moeloek, Lukman Pura, menjelaskan jika satu pasien gagal
ginjal yang saat ini tengah dirawat dalam kondisi stabil namun urine nya belum
keluar.
"Alhamdulillah
kondisinya stabil, kita masih menunggu perbaikan dari tubuhnya sambil menjaga
keseimbangan cairan. Sehingga kondisi pasien terus membaik. Kita pantau dengan
ketat," terangnya.
Ia mengungkapkan jika
pihaknya telah membentuk tim dan menyiapkan lebih dari tujuh orang dokter
spesialis anak yang disiagakan guna mengantisipasi jika sewaktu-waktu ada
peningkatan kasus.
"kita sudah
bentuk tim untuk antisipasi misal ada lonjakan kasus. Kita ada dokter anak
lebih dari tujuh orang. Kita siaga terus, jika ada anak yang masuk IGD langsung
dilakukan observasi," kata dia. (*)
Berita Lainnya
-
Kebakaran Besar di Bandar Lampung, Tiga Rumah Ludes Terbakar
Sabtu, 28 Desember 2024 -
Waspadai Hoaks tentang Brigade Pangan di Media Sosial
Sabtu, 28 Desember 2024 -
Samsudin: 37 Persen Kondisi Jaringan Irigasi di Lampung Rusak
Sabtu, 28 Desember 2024 -
TPA Bakung Disegel, Walikota Eva Dwiana: Keterbatasan Anggaran Kendala Utama dalam Pengelolaan Sampah
Sabtu, 28 Desember 2024