• Minggu, 29 Desember 2024

Dinkes Lampung Masih Tunggu Obat Gagal Ginjal dari Pusat, Saat Ini Gunakan Gammaraas

Senin, 24 Oktober 2022 - 14.54 WIB
183

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, saat dimintai keterangan di Mahan Agung Rumah Dinas Gubernur Lampung, Senin (24/10/2022). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung sampai saat ini masih menunggu kiriman obat Antidotum dari pemerintah pusat yang nantinya akan digunakan untuk mengobati pasien gagal ginjal akut.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, mengungkapkan jika saat ini pasien yang menderita gagal ginjal diberikan obat bernama Gammaraas yang mengandung plasma Imunoglobulin dalam bentuk larutan steril untuk injeksi.

"Untuk obat gagal ginjal yang dari pusat memang sudah ada, tapi kita belum dikirim. Saat ini kita gunakan obat yang ada antidotum nya seperti gammaraas. Ini terbukti ada perbaikan seperti ureum yang turun, hanya saja urine nya yang belum keluar," kata dia saat dimintai keterangan di Mahan Agung Rumah Dinas Gubernur Lampung, Senin (24/10/2022).

Reihana menjelaskan jika saat ini pihaknya tengah fokus melakukan penyelidikan epidemiologi dengan mengambil sampel berupa darah, urine, dan juga swab nasofaring dan selanjutnya dikirim ke Kementerian Kesehatan.

"Kita juga mengumpulkan obat-obatan yang pernah dikonsumsi oleh pasien dan kita selanjutnya lapor ke Kementrian Kesehatan. Tapi sampai saat ini hasilnya belum keluar dan kita masih menunggu. Sampai saat ini surveillance masih bejalan, kita amati terus menerus," terangnya.

Menurutnya, dua pasien yang dinyatakan menderita gagal ginjal berdasarkan informasi memang pernah mengkonsumsi obat-obatan yang disinyalir megandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).

"Tapi saat ini kita tidak bisa menyebutkan bahwa dari obat bisa terkena gagal ginjal karena masih dalam tahap penyelidikan. Bukan berarti kita harus tuduh obat yang jadi penyebabnya. Karena ini bisa dari faktor yang lainnya," kata dia.

Dikonfirmasi terpisah Direktur RSUD Abdul Moeloek, Lukman Pura, menjelaskan jika satu pasien gagal ginjal yang saat ini tengah dirawat dalam kondisi stabil namun urine nya belum keluar.

"Alhamdulillah kondisinya stabil, kita masih menunggu perbaikan dari tubuhnya sambil menjaga keseimbangan cairan. Sehingga kondisi pasien terus membaik. Kita pantau dengan ketat," terangnya.

Ia mengungkapkan jika pihaknya telah membentuk tim dan menyiapkan lebih dari tujuh orang dokter spesialis anak yang disiagakan guna mengantisipasi jika sewaktu-waktu ada peningkatan kasus.

"kita sudah bentuk tim untuk antisipasi misal ada lonjakan kasus. Kita ada dokter anak lebih dari tujuh orang. Kita siaga terus, jika ada anak yang masuk IGD langsung dilakukan observasi," kata dia. (*)