• Selasa, 08 Juli 2025

Petani Bawang Merah di Lamsel Hasilkan 5 Ton Per Hektare

Jumat, 21 Oktober 2022 - 15.54 WIB
228

Kantor Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel). Foto: Dok/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), mengembangkan lahan sentra bawang merah seluas 37 hektare.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Hortikultura Dinas TPH-Bun Lamsel, Des Rahyumi Tjindarbumi sekaligus membenarkan, pernyataan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi ihwal Lampung Selatan menjadi salah satu daerah yang akan dijadikan sebagai sentra pengembangan bawang merah dengan luas lahan 37 hektare.

"Data tersebut, dari UPT di Kecamatan ke Kabupaten, petugas Kabupaten mengirimkan data ke Provinsi," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (21/10/2022).

Data dari bulan Januari 2022 sampai saat ini, lahan bawang merah seluas 37 hektare ada di Kecamatan Ketapang.

"Ada di Desa Ruguk, Legundi, Berundung, Tri Darma Yoga, Pematang Pasir, Way Sidomukti, Sidoasih dan Sumur. Ada yang satu dua hektare, jadi spot-spot lah. Tapi kalau digabung, ketemu 37 hektare itu. Kondisi real eksisting, ya memang sekarang ini cuma 37 hektare," ungkapnya.

Kondisi petani bawang merah sekarang, fokus di Kecamatan Ketapang. Meski begitu, Kabid Hortikultura menyebutkan, petani bawang merah khususnya di Lampung Selatan tersebar di Kecamatan Ketapang, Penengahan, Way Panji dan beberapa di Sidomulyo.

"Tapi, kalau memang mungkin petani kita mendapat program yang lebih banyak, atau pun kondisi ekonomi mereka sanggup untuk membiayai budidaya bawang itu, mungkin bisa lebih," ujarnya.

Potensi ekonomi dari budidaya bawang merah sendiri cukup menjanjikan, beberapa petani yang sudah pernah panen yakni 5 sampai 6 ton per hektare.

"Karena memang untuk budidaya bawang ini modalnya besar, tetapi harganya sesuai. Ada harga, ada biaya. Petani bawang sekarang lagi kesulitan, karena kondisi ekonomi sekarang ini," tuturnya.

Disoal alokasi anggaran dari dinas setempat untuk program pengembangan budidaya bawang merah, Kabid Hortikultura mengatakan, hanya mensupport setengah hektare dari 37 hektare lahan pertanian bawang merah.

"Kita melakukan pembinaan, karena bagaimanapun progam dari pusat dari provinsi itu tetap dipantau dan dimonitor oleh kami. Termasuk pada saat panen, pak Kadis sempat ikut memanen," pungkasnya. (*)

Editor :