Dirjen KLHK Sebut Pembangunan PDU Rejomulyo Metro Atas Usulan Sudin

Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PLSB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, Rosa Viven Ratnawati. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah
dan B3 (PLSB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik
Indonesia, Rosa Viven Ratnawati menyebutkan pembangunan Pusat Daur Ulang (PDU)
Rejomulyo atas usulan Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin.
Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan saat membuka
kegiatan peresmian PDU Rejomulyo, Kamis (20/10/2022). Rosa Viven Ratnawati
mengharapkan, usai diresmikannya PDU Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui
dinas terkait dapat menggiatkan program pengelolaan sampah.
"Saya pernah ke TPA Metro tahun 2019 dan kemudian
aspirasi bapak Sudin pada saat itu menyampaikan untuk lebih menggiatkan lagi
pengelolaan sampah di Kota Metro, maka akhirnya jadilah pusat daur ulang
ini," kata dia.
Ia mengatakan bahwa PDU di Bumi Sai Wawai merupakan satu-satunya yang ada di Provinsi Lampung. Dirjen PLSB3 tersebut berharap agar kedepannya Pemkot Metro dapat memaksimalkan pelayanan di TPAS Karangrejo, Metro Utara.
BACA JUGA: Sudin
Resmikan Pusat Daur Ulang di Metro Lampung
"Pusat daur ulang ini memang kapasitas yang bagus dan
bahkan di provinsi Lampung kayaknya baru pertama kali yang ada, jadi luar
biasa. Saya mendengar juga tadi pak Walikota menyampaikan pengurangan,
penanganan sampahnya itu sudah baik sekali," bebernya.
"Pak Wali, kalau catatan saya di Kota Metro ini sehari
sampahnya 103,87 ton, pengurangannya sudah bagus 13 persen, penangannya 85,28
persen, memang masih ada yang belum terkelola adalah 14,72 persen, tapi hari
ini bisa dimaklumi. Kecamatannya ada 5 mungkin semuanya sudah terlayani, memang
PDU baru satu, saya dengar juga bank sampahnya sudah luar biasa, hanya pak Wali
TPA nya yang kurang baik," imbuhnya.
Rosa juga menyarankan agar zona pasif sampah di TPAS
Karangrejo dapat ditutup terpal agar sampah dan limbah yang ada tidak tersebar
terbawa angin.
"Tadi saya ngobrol dengan pak Sekda juga mungkin bisa
diperbaiki nanti yang lahan zona pasif itu ditutup aja pakai terpal, nanti
kalau tidak di bagus-bagusin adipuranya tidak dapat. Jadi semuanya sudah bagus,
kalau masuk dalam kriteria adipura masuk pengurangan, penanganan, tapi TPA nya
yang belum terlalu baik," terangnya.
Pihaknya berencana melakukan koordinasi dengan Kementrian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar anggaran dapat digelontorkan
untuk pembangunan TPAS di Karangrejo.
"Memang kalau saya dengan Pak Sudin tahun depan akan
meminta kepada PUPR, yang harus diselesaikan TPA. Mungkin sama-sama nanti kita
ngobrol cari yang teknologi murah itu ada. Yang lain saya katakan mohon jaga
dengan baik PDU yang sudah ada ini," terangnya.
"Rasanya sudah banyak yang dilakukan disini,
mengingatkan kembali bahwa Perpres 97 tahun 2017 memandatkan Indonesia bersih
2025 itu 30 persen pengurangan dan 70 persen penanganan, sehingga bisa 100
persen di 2025. Rasanya Kota Metro sudah hampir mencapai dan memberikan
kontribusi yang baik," tambahnya.
Dirinya berharap seluruh sektor dapat bergerak bersama dalam
memaksimalkan pengelolaan sampah agar Metro dapat kembali meraih Adipura.
"Semuanya bergerak dari segala sektor dari segala
stakeholder untuk mensukseskan pengelolaan sampah dan saya optimis pak Wali
bahwa Kota Metro ini akan lebih baik lagi. Saya banyak diceritakan bagaimana
coca-cola dan sebaginya bisa kerjasama disini karena offtaker itu sangat
penting keberlangsungan pengelolaan sampah dengan sirkular ekonominya,"
tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Tabung Gas dan Konsleting Listrik Picu 13 Kebakaran di Metro Lampung
Rabu, 14 Mei 2025 -
Polisi Sidik Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah Dana BOP PAUD Kota Metro
Rabu, 14 Mei 2025 -
Warga Minta Fasilitas Olahraga di Taman Merdeka Kota Metro
Rabu, 14 Mei 2025 -
Antisipasi Keracunan, Disdikbud Wajibkan Sekolah di Kota Metro Awasi Jajanan Pelajar
Senin, 12 Mei 2025