• Kamis, 15 Mei 2025

Dirjen KLHK Sebut Pembangunan PDU Rejomulyo Metro Atas Usulan Sudin

Kamis, 20 Oktober 2022 - 17.21 WIB
1.8k

Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PLSB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, Rosa Viven Ratnawati. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PLSB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, Rosa Viven Ratnawati menyebutkan pembangunan Pusat Daur Ulang (PDU) Rejomulyo atas usulan Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin.

Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan saat membuka kegiatan peresmian PDU Rejomulyo, Kamis (20/10/2022). Rosa Viven Ratnawati mengharapkan, usai diresmikannya PDU Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui dinas terkait dapat menggiatkan program pengelolaan sampah.

"Saya pernah ke TPA Metro tahun 2019 dan kemudian aspirasi bapak Sudin pada saat itu menyampaikan untuk lebih menggiatkan lagi pengelolaan sampah di Kota Metro, maka akhirnya jadilah pusat daur ulang ini," kata dia.

Ia mengatakan bahwa PDU di Bumi Sai Wawai merupakan satu-satunya yang ada di Provinsi Lampung. Dirjen PLSB3 tersebut berharap agar kedepannya Pemkot Metro dapat memaksimalkan pelayanan di TPAS Karangrejo, Metro Utara.

BACA JUGA: Sudin Resmikan Pusat Daur Ulang di Metro Lampung

"Pusat daur ulang ini memang kapasitas yang bagus dan bahkan di provinsi Lampung kayaknya baru pertama kali yang ada, jadi luar biasa. Saya mendengar juga tadi pak Walikota menyampaikan pengurangan, penanganan sampahnya itu sudah baik sekali," bebernya.

"Pak Wali, kalau catatan saya di Kota Metro ini sehari sampahnya 103,87 ton, pengurangannya sudah bagus 13 persen, penangannya 85,28 persen, memang masih ada yang belum terkelola adalah 14,72 persen, tapi hari ini bisa dimaklumi. Kecamatannya ada 5 mungkin semuanya sudah terlayani, memang PDU baru satu, saya dengar juga bank sampahnya sudah luar biasa, hanya pak Wali TPA nya yang kurang baik," imbuhnya.

Rosa juga menyarankan agar zona pasif sampah di TPAS Karangrejo dapat ditutup terpal agar sampah dan limbah yang ada tidak tersebar terbawa angin.

"Tadi saya ngobrol dengan pak Sekda juga mungkin bisa diperbaiki nanti yang lahan zona pasif itu ditutup aja pakai terpal, nanti kalau tidak di bagus-bagusin adipuranya tidak dapat. Jadi semuanya sudah bagus, kalau masuk dalam kriteria adipura masuk pengurangan, penanganan, tapi TPA nya yang belum terlalu baik," terangnya.

Pihaknya berencana melakukan koordinasi dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar anggaran dapat digelontorkan untuk pembangunan TPAS di Karangrejo.

"Memang kalau saya dengan Pak Sudin tahun depan akan meminta kepada PUPR, yang harus diselesaikan TPA. Mungkin sama-sama nanti kita ngobrol cari yang teknologi murah itu ada. Yang lain saya katakan mohon jaga dengan baik PDU yang sudah ada ini," terangnya.

"Rasanya sudah banyak yang dilakukan disini, mengingatkan kembali bahwa Perpres 97 tahun 2017 memandatkan Indonesia bersih 2025 itu 30 persen pengurangan dan 70 persen penanganan, sehingga bisa 100 persen di 2025. Rasanya Kota Metro sudah hampir mencapai dan memberikan kontribusi yang baik," tambahnya.

Dirinya berharap seluruh sektor dapat bergerak bersama dalam memaksimalkan pengelolaan sampah agar Metro dapat kembali meraih Adipura.

"Semuanya bergerak dari segala sektor dari segala stakeholder untuk mensukseskan pengelolaan sampah dan saya optimis pak Wali bahwa Kota Metro ini akan lebih baik lagi. Saya banyak diceritakan bagaimana coca-cola dan sebaginya bisa kerjasama disini karena offtaker itu sangat penting keberlangsungan pengelolaan sampah dengan sirkular ekonominya," tandasnya. (*)