Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sepanjang Tahun 2022 sudah ada lima Jenderal Polisi yang terlibat pelanggaran hukum atau kode etik. Hal tersebut membuat wajah Polri menjadi tercoreng.

Kelima Jenderal Polisi tersebut diantaranya, Irjen Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan, Brigjen Benny Ali dan Kepala Puslabfor Bareskrim Brigjen Agus Budiharta. Terbaru, Irjen Teddy Minahasa.

"Tahun 2022 merupakan tahun yang berat dibandingkan Tahun 2021. Karena, kualitas pelanggarnya Jenderal. Tahun 2022, sudah ada 5 Jenderal Polisi yang terkena pelanggaran hukum (kode etik)," kata Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso. Senin (17/10/2022).

Atas hal tersebut, dirinya pun mengapresiasi, tindakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menindak tegas para oknum polisi yang terlibat pelanggaran hukum walaupun berpangkat Jenderal sekalipun.

"Ini yang harus kita berikan apresiasi, Polri tetap menindak tegas mereka (Jenderal Polisi)," ucapnya.

Selain itu, Sugeng juga menyikapi pernyataan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, yang menyinggung gaya hidup mewah para pejabat Polri dinilai sudah tepat.

Sentilan Jokowi tersebut, menurutnya bentuk kepedulian Presiden yang ditujukan kepada para perwira polisi terkhususnya para kapolres atau perwira menengah yang nantinya menjadi calon pemimpin masa depan.

"Ini kepedulian Presiden kepada Polri, supaya mereka sadar dan dikasih tahu serta mendengar langsung arahan Presiden. Agar para kapolres ini, menjaga pola hidup sederhana, jangan mengumbar kehidupan mewah. Karena Presiden berpikir yang menjadi pemimpin masa depan kan Kapolres-kapolres ini," jelasnya.

Kemudian, Sugeng juga menegaskan, jika ingin mencari kekayaan jangan menjadi polisi dan ekspekstasi anggota Polri masuk ke Polri harus dipertanyakan ulang.

“Mau melayani masyarakat atau mencari kaya? Jika ingin kaya, jangan masuk Polri,” pungkasnya. (*)