• Jumat, 19 April 2024

Taufik Basari Soal Korupsi di Unila: Pendidikan Hak Semua Anak Indonesia, Jangan Dikomersialisasi

Minggu, 16 Oktober 2022 - 17.09 WIB
165

Anggota Komisi III DPR RI, Taufik Basari, saat ditemui di Gedung Serba Guna (GSG) Unila, Minggu, (16/10/2022). Foto: Dok Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Anggota Komisi III DPR RI, Taufik Basari menyampaikan keprihatinannya atas terjadinya kasus korupsi di dunia pendidikan, yang sebelumnya melibatkan mantan Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani Cs dan bahkan merembet ke beberapa kampus lain di Indonesia yang ikut diperiksa.

Tobas sapaan akrabnya mengatakan, pendidikan adalah hak semua anak Indonesia, oleh sebab itu, pendidikan tidak boleh dikomersialisasi, korupsi di dunia pendidikan harus dilawan, karena tidak hanya pihak yang ada di luar kampus justru yang ada di dalam kampus harus melawan setiap tindak korupsi yang ada.

"Salah satu tujuan negara kita yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, nah arti mencerdaskan kehidupan bangsa adalah menjamin semua warga negara Indonesia tanpa terkecuali mendapat akses atas pendidikan, mau apapun latar belakangya," ujarnya saat ditemui di Gedung Serba Guna (GSG) Unila, Minggu, (16/10/2022).

Ia menambahkan, dalam berbagai kesempatan ia sering melihat ada upaya mengarahkan sistem pendidikan pada sistem komersil, yang mengakibatkan biaya pendidikan makin tinggi dan akses pendidikan yang terbatas.

"Oleh karena itu saya mengajak mahasiswa memikirkan dan menjaga agar pendidikan kita tidak komersil, dan bisa mengabdikan diri pendidikan yang terbaik bagi bangsa kita, supaya pendidikan terwujud untuk semua," pungkasnya. 

Menurutnya dari kejadian korupsi berjamaah di Unila, merupakan pelajaran bagi semua masyarakat khususnya sivitas akademik kampus jika korupsi bisa terjadi di berbagai tempat, termasuk di dunia pendidikan.

Ia berharap mahasiswa di Unila juga bersama-sama kritisi fenomena ini guna memperbaiki dunia pendidikan. Jangan sampai persoalan korupsi di dunia pendidikan dianggap hanyalah hal yang biasa.

"Saya juga mengajak mahasiswa untuk tidak diam ketika ada ketidakadilan, memang harus ada yang kita kritisi," katanya. (*)