Dengan Modal Seadanya, Warga Bumidaya Lamsel Rintis Usaha Sablon Karung Beras di Kampungnya

Tri Waskito perintis usaha sablon karung beras asal Desa Bumidaya, Kecamatan Palas, Lamsel mempraktekan kerja mesin sablon semi otomatis. Sabtu (15/10/2022). Foto: Handika/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Tri Waskito (41) warga Dusun Semarang, Desa Bumidaya, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), membuat rintisan usaha percetakan sablon yang tak biasa.
Siapa sangka, ia terbesit ide memboyong satu set mesin sablon semi otomatis seharga Rp30 juta, dari ibukota Jakarta ke kampung halamannya kisaran 3 minggu silam.
"Awalnya coba-coba dengan modal seadanya, saya beli mesin cetak sablon semi otomatis seharga Rp30 juta ke Jakarta. Sekitar, 3 minggu yang lalu," ujarnya saat ditemui di garasi rumah yang ia sulap menjadi pabrik sablon karung rumahan, Sabtu (15/10/2022).
Gunanya mesin itu, untuk memberi pola gambar atau brand pada karung polos yang sering dipakai menampung beras hasil gilingan pabrik di Kecamatan Palas.
Ide yang terbilang nyeleneh itu muncul, setelah Tri Waskito berkeliling ke pabrik-pabrik penggilingan beras dari Ketapang, Sragi, Kalianda, Sidomulyo kembali ke Palas dan belum menemukan usaha cetak sablon karung.
"Saya melihat, belum ada usaha sablon karung di beberapa kecamatan yang saya kelilingi. Disitulah, saya mencoba menekuni usaha yang terbilang asing di telinga masyarakat itu," imbuhnya.
Cara kerja mesin sablon miliknya terbilang cukup sederhana, meski mengandalkan mesin yang perakitannya harus menunggu sampai 2 minggu lamanya di Jakarta.
Awalnya, tenaga mesin kompresor menggerakkan hidrolik, lalu naik turun silih berganti mengalirkan cat warna sampai menghasilkan gambar sedemikian rupa.
Dibilang semi manual, karena proses pengisian cat warna sablon masih menggunakan tenaga manusia dan karung yang akan diberi gambar harus dimasukan kedalam cetakan oleh 2 operator muda mudi setempat.
Ide sederhana Tri Waskito yang diaplikasikan pada garasi berukuran 3x7 meter persegi, mampu mempekerjakan 3 orang dan dimungkinkan bertambah seiring pesanan sablon karung yang terus membludak.
Dalam sehari, ia bersama karyawannya bisa menggarap 3 bal atau 3000 lembar karung sablon. Artinya, sebulan saja mereka bisa menyablon 90 bal atau 90 ribu lembar karung sablon.
"Sekarang, baru melayani pesanan 1 perusahaan gilingan beras di Palas. Ini masih saya batasi orderan, karena mesin baru ada 1," katanya.
Meski tak jadi penghalang, Tri Waskito harus mengakui jikalau permodalan tetaplah menjadi masalah klasik yang harus dihadapi para pebisnis pemula.
"Untuk mengupgrade mesin sablon yang full otomatis, memerlukan dana segar sekitar Rp150 juta. Menurut saya yang baru merintis, itu dana yang lumayan besar," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Fraksi PDI Perjuangan Desak Bupati Lampung Selatan Lanjutkan Pembangunan KCC yang Lama Terbengkalai
Senin, 07 Juli 2025 -
Wacana Pengalihan Gedung KCC Jadi Gedung DPRD Disambut Antusias Masyarakat
Senin, 07 Juli 2025 -
Wacana Pengalihan Fungsi KCC Jadi Gedung DPRD Lamsel Dapat Dukungan Pimpinan Legislatif
Minggu, 06 Juli 2025 -
DOB Kabupaten Bandar Negara Resmi Masuk Ranperda RPJMD Lampung Selatan 2025–2029
Kamis, 03 Juli 2025