• Kamis, 25 April 2024

Ironis! Ratusan Siswa di Pesibar Batal Ujian Gegara Banjir

Jumat, 14 Oktober 2022 - 07.43 WIB
130

Ratusan siswa SDN 69 Krui di Pekon Pemerihan, Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Gara-gara ruang kelas terendam banjir, ratusan siswa SDN 69 Krui di Pekon Pemerihan, Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat, tidak bisa mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS).

Banjir di Pekon Pemerihan terjadi setelah turun hujan deras Kamis (13/10/2022), sejak pukul 03.00 WIB hingga pagi hari. Air meluap hingga memasuki lingkungan SDN 69 Krui karena lokasinya berada di wilayah yang cukup rendah. 

"Air mulai masuk ke lahan sekolah sekitar pukul 05.00 WIB. Dan hingga pagi air yang menggenangi ruang kelas  belum surut sehingga siswa yang semestinya ikut UTS ditunda," kata Plt Kepala SDN 69 Krui, Iswan Junaidi, Kamis (13/10/2022).

Para siswa kelas IV sampai VI yang tidak bisa ikut UTS karena banjir lalu dipulangkan. Hal itu dilakukan setelah pihak sekolah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesisir Barat. 

Namun, untuk kelas I-III tetap mengikuti pelaksanaan UTS. Mengingat ada tiga ruang kelas yang tidak terendam banjir.

"Tiga ruang kelas dan halaman sekolah yang terendam banjir. Sedang tiga ruang kelas lainnya tidak terendam, sehingga bisa digunakan untuk kegiatan UTS kelas I-III," ujar Iswan.

Iswan mengungkapkan, pelaksanaan UTS untuk siswa kelas IV-VI ditunda sampai pada hari Jumat (14/10). Sebab ruang kelasnya masih terendam dan siswa sudah banyak yang seragamnya basah kuyup. 

"Total jumlah siswa di sekolah ini ada 138 siswa. Mengenai banjir ini juga sudah dikoordinasikan dengan Disdikbud setempat. Mudah-mudahan ke depan ada solusinya," ungkapnya.


Hujan deras juga menyebabkan air sungai Way Tenumbang di Pekon Sukarame, Kecamatan Pesisir Selatan, Pesisir Barat meluap hingga ke pemukiman, pada Rabu (12/10/2022). 

Camat Pesisir Selatan, Mirton Setiawan, mengatakan banjir di Pekon Sukarame disebabkan luapan sungai Way Tenumbang. Hujan terjadi sejak pukul 15.00 WIB. Selang satu jam, air sungai meluap hingga ke pemukiman.

”Banjir yang melanda pemukiman warga di wilayah Pekon Sukarame ini memang sudah sering terjadi. Dan biasanya genangan banjir akibat luapan sungai itu juga cepat mengalami surut,” kata Mirton.

Menurut Mirton, ketinggian air seperti di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) mencapai 40-50 centimeter. Sedangkan di pemukiman, ketinggian air mencapai sekitar satu meter. 

Diperkirakan ada sekitar 20 rumah yang terdampak. Sejauh ini juga belum ada laporan kerugian akibat musibah banjir di Pekon Sukarame tersebut.

“Saat ini kondisi genangan banjir tersebut sudah berangsur surut. Mudah-mudahan tidak lagi terjadi hujan deras, sehingga genangan benar-benar surut dan sungai Way Tenumbang itu tidak lagi meluap,” ujarnya. 

Hujan deras di Kecamatan Way Krui, Pesisir Barat, juga menyebabkan debit Way Krui meningkat, dan menggerus dinding sungai yang ada di Pekon Gunung Kemala Timur.

Peratin Gunung Kemala Timur, Edison Surya, mengungkapkan sejak beberapa tahun terakhir dinding sungai di belakang pekon semakin terancam. Saat ini jarak antara rumah dengan dinding sungai tinggal beberapa meter.

“Karena selalu tergerus aliran sungai, dinding sungai semakin mendekati rumah warga. Saat ini jarak dinding sungai dengan rumah warga tidak sampai dua meter,” ucapnya. (*)

Artikel ini sudah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Jumat, 14 Oktober 2022 dengan judul "Sekolah Terendam Banjir, Ratusan Siswa Batal Ujian"