Perkara Karomani Cs, Bendahara Yayasan Alfian Husin dan Dosen UIN RIL Diperiksa KPK

Mantan Rektor Unila Karomani yang menjadi tersangka korupsi dugaan suap mahasiswa baru jalur mandiri Unila. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ary Meizari Alfian selaku Bendahara
Yayasan Alfian Husin dan Agus Faisal Asyha selaku Dosen PAI UIN Raden Intan
Lampung diperiksa KPK di Jakarta terkait perkara dugaan suap mahasiswa baru
jalur mandiri Unila yang menyeret Karomani CS. Kamis (13/10/2022).
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengatakan pemeriksaan dilakukan di Kantor KPK, Jakarta.
"Pemeriksaan di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi atas nama Ary Meizari Alfian Bendahara Yayasan Alfian Husin dan Agus Faisal Asyha Dosen PAI UIN Raden Intan Lampung," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Namun, belum diketahui apa kaitannya Dosen PAI UIN Raden Intan Lampung tersebut diperiksa oleh KPK.
Sebelumnya, KPK melakukan pemeriksaan saksi terhadap Tugiyo selaku guru Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungkarang, Bandar Lampung di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (12/10/2022).
"Didalami pengetahuannya, antara lain, terkait dengan dugaan adanya titipan penerimaan mahasiswa baru tanpa melalui seleksi dengan perantaraan dari orang kepercayaan tersangka KRM," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta.
Menurut Ali, dugaan penitipan mahasiswa baru itu dilakukan melalui orang kepercayaan Karomani.
Karomani sebagai rektor diketahui bisa mengatur mekanisme Seleksi Mandiri Masuk Unila (Simanila).
Dimana, ia memerintahkan bawahannya untuk menyeleksi secara personal orangtua calon mahasiswa baru yang sanggup membayar tarif masuk Unila. (*)
Berita Lainnya
-
Mayat Wanita Ditemukan di Kebun Singkong Tulang Bawang, Diduga Korban Pembunuhan
Minggu, 01 Juni 2025 -
Buntut Kasus Dugaan Suap Zarof Ricar, Kejagung Geledah Rumah Bos Sugar Group Purwanti Lee
Kamis, 29 Mei 2025 -
Kasus Kematian Adik Kakak di Pesibar, Polisi Amankan Tiga Barang Bukti Golok
Kamis, 22 Mei 2025 -
Polisi Tembak Mati Pencuri Mobil di Kemiling Bandar Lampung
Rabu, 21 Mei 2025