Guna Ciptakan Humas yang Handal, Unila Gelar Pelatihan Kehumasan dan Fotografi Jurnalistik
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Insan humas harus mampu
merepresentasikan institusi. Lebih dari itu, petugas humas harus bisa
mendapatkan trust atau kepercayaan dari masyarakat ataupun audiensnya.
Demikian disampaikan Subkoordinator Humas Ditjen
Diktiristek Doddy Zulkifli Indra Atmaja di sela-sela pemaparan materi Pelatihan
Kehumasan dan Fotografi Jurnalistik yang digelar Subbagian Humas Universitas
Lampung (Unila) di Ballroom Hotel Bukit Randu, Selasa, 11 Oktober 2022.
Humas, papar Doddy, ialah orang-orang yang menjalankan
fungsi manajemen secara terencana dan berkelanjutan. Selain menciptakan citra
dan ketertarikan, tugas pokok humas juga untuk menarik simpati serta
menciptakan kesamaan pengetahuan dan pesan.
“Jadi, stigma hanya tukang foto, pengumpul artikel, atau
hanya memenuhi press release, adalah stigma lama,” ujarnya.
Dari pengertian itu, seorang humas juga harus aware
dengan keterbukaan informasi publik yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2008. Dalam Undang-Undang tersebut, setiap orang berhak untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi yang menjadi hak publik.
Oleh karena itu dalam menjalankan tupoksinya, petugas
humas harus memiliki perencanaan. Paling tidak mereka harus menguasai lima hal,
yakni strategi komunikasi, komunikasi internal eksternal, media relations dan
media handling, publikasi media, evaluasi, serta mengenal stigma humas zaman
old dan zaman now.
Menjalankan strategi komunikasi dengan melihat lingkungan
sekitar, bisa menjadi langkah awal mewujudkan hal tersebut. Disusul dengan
mengumpulkan dan memetakan isu-isu penting sesuai tema yang akan diangkat atau
dievaluasi, mengolah isu untuk menjadi standing statement, serta mulai mempublikaikasn
lewat kanal yang tepat.
Penyampaian pesan harus tersampaikan dengan baik harus
ada pesan kunci. “Ketika pesan yang disampaikan komunikator cocok dengan frame
or refference yakni pengalaman dan pengertian yang pernah disampaikan
komunikan,” kata Doddy.
Tidak hanya itu, praktisi humas dituntut menguasai
kemampuan fotografi untuk melengkapi keahlian tulis-menulis yang dimiliki. Hal
ini guna memudahkan pelaku kehumasan menghasilkan produk jurnalistik kehumasan
semisal rilis dengan dukungan dokumentasi foto layak siar bagi media massa.
Pada pelatihan yang dibuka Kepala BPHM Unila Budi Sutomo
ini, panitia penyelenggara juga menghadirkan praktisi fotografi I Gede Setiyana
sebagai narasumber kedua.
Menurut I Gede Setiyana, fotografi berperan penting dalam
kegiatan kehumasan. “Mengapa demikian? Otak manusia memproses gambar lebih
cepat 40x dibanding teks. Foto menampilkan ilustrasi yang hidup dari sebuah
kegiatan, dan foto memiliki fungsi dokumentasi berharga dan berumur panjang,”
ujarnya.
Kegiatan bertajuk Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi
Melalui Karya Kehumasan dan Fotografi Jurnalistik ini turut dihadiri Kepala BUK
Ida Ropaida, Koordinator Bagian Informasi dan Humas Suratno, Subkoordinator
Humas M. Safik Eka Saputra. [Rls]
Berita Lainnya
-
Pemkab Lampung Timur Gelar Apel Kesiapsiagaan Persiapan Pilkada Serentak 2024
Senin, 25 November 2024 -
Peringati Hari Pahlawan, Pjs Bupati Lamtim Ingatkan Generasi Muda Meneladani Semangat Perjuangan Pahlawan
Senin, 11 November 2024 -
Sambut Hari Pahlawan, PLN Lampung Dorong Pengarusutamaan Gender melalui Workshop Srikandi PLN Berdaya dan Berkarya Untuk Negeri
Sabtu, 09 November 2024 -
Kolaborasi Modern, Kementan Mendukung Swasembada Pangan Lewat Smart Farming
Sabtu, 09 November 2024