• Jumat, 19 April 2024

UTI Sambut 103 Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka dari 59 Kampus se-Indonesia

Senin, 26 September 2022 - 21.23 WIB
174

Pertukaran mahasiswa merdeka di Gelanggang Mahasiswa Dr HM Nasrullah Yusuf kampus UTI, Senin (26/9/2022). Foto: Dok.UTI

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) menerima 103 mahasiswa dari 59 kampus se-Indonesia yang sedang menjalani masa pertukaran mahasiswa merdeka di Gelanggang Mahasiswa Dr HM Nasrullah Yusuf kampus UTI, Senin (26/9/2022).

Rektor Dr HM Nasrullah Yusuf SE MBA diwakili Wakil Rektor Dr H Mahathir Muhammad SE MM mengucapkan selamat datang di Lampung bagi 103 mahasiswa tersebut.

Mahathir memberikan pelajaran pertama soal salam khas orang Lampung itu. Ia memberi informasi bahwa jika ada yang mengucap “tabik pun”, maka dijawab dengan “ya pun”.

Mahathir mengatakan, kegiatan ini merupakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Republik Indonesia.

Adapun tujuan kegiatan itu memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi dan mempelajari keberagaaman budaya nusantara dengan berteman dengan mahasiswa dari berbagai daerah, serta memperoleh kesempatan belajar di kampus lain di Indonesia.


"Tahun ini, Universitas Teknokrat Indonesia berkesempatan berpartisipasi dalam program dengan menerima 103 mahasiswa yang berasal dari dari 59 perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di berbagai pulau di Indonesia," kata Mahathir.

Adapun rangkaian kegiatan PMM inbound ini meliputi kegiatan perkuliahan dan kegiatan modul nusantara yang dilaksanakan selama satu semester. Seluruh peserta nantinya memperoleh pengakuan kredit mata kuliah program ini yang difasilitasi oleh kampus asal.

Selain itu, mahasiswa juga akan berkesempatan meningkatkan hard skill maupun soft skill melalui program ini.

"Kami ucapkan selamat datang dan selamat bergabung dengan Universitas Teknokrat Indonesia. Semoga program ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses,” ujar Mahathir.


Mahathir menjelaskan, mahasiswa selain belajar untuk mengejar akademik yang tingi, juga bisa memanfaatkan program ini untuk bertukar informasi budaya. Dengan berkenalan, mahasiswa bisa menambah pengetahuan tentang adat istiadat masyarakat setempat.

Mahathir juga menegaskan, Teknokrat adalah kampus sang juara yang sarat dengan kedisiplinan. Oleh sebab itu, semua mahasiswa program pertukaran ini diminta menyesuaikan dengan kultur yang ada.

"Hal itu bisa menambah kedisiplinan mahasiswa dalam menerima materi perkuliahan atau hal lainnya," pungkasnya. (*)