• Sabtu, 27 April 2024

Pasutri Asal Sidomulyo Lamsel, Puluhan Tahun Tekuni Kerajinan Anyaman Bambu

Senin, 26 September 2022 - 16.23 WIB
365

Maniyem (56) saat ditemui di rumahnya, Dusun Ponorogo, Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan. Foto: Handika/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Pasangan suami istri (Pasutri) Dangun (60) dan Maniyem (56) warga Dusun Ponorogo, Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) konsisten melestarikan kerajinan anyaman bambu sejak tahun 1974 hingga kini.

Kerajinan tangan anyaman berbahan bambu itu diwariskan turun temurun dari orang tua Dangun puluhan tahun silam. Hasilnya, tompo atau pithi, tampah, besek, rinjing hingga kipas mampu mereka hasilkan.

"Saya dari  tahun 1974, jadi sudah 46 tahun membuat anyaman bambu. Kalau suami bisa menganyam turun temurun dari orang tua, dari setelah menikah hingga anak dan cucu," kata Maniyem, saat ditemui rumahnya Senin (26/09/2022).

Bahkan, anak-anak mereka turut menekuni kerajinan anyaman bambu. Hasilnya terbilang lumayan untuk keperluan sehari-hari.

"Alhamdulilalh, walaupun sedikit tapi hasil jualan anyaman bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga,” imbuhnya.


Maniyem lalu menceritakan proses pembuatan anyaman bambu yang terbilang simpel namun memerlukan keahlian dan kesabaran.

"Potongan pohon bambu yang sudah kering dibelah tipis-tipis terus dijemu lagi, baru dianyam untuk dibentuk sesuai yang mau dibuat," lanjutnya.

Ditanya kapasitas produksi dalam sehari, Maniyem mengaku jika bersama suamina bisa menghasilkan kan 50 produk anyaman.

"Suami lebih cepat membuat anyaman bambu, soalnya sudah puluhan tahun malah dari kecil sudah diajari cara menganyam bambu," selorohnya.

Produk hasil anyaman itu, dijual ke Pasar Sidomulyo atau diantar ke pengepul yang berada di Kecamatan Way Panji dan Palas.

"Untuk anyaman tompo dijual ke pengepul dengan harga Rp5 ribu per biji, penampi beras atau tampah Rp10 ribu dan bakul atau rinjing Rp20 ribu," urai Maniyem.

Meski telah bertahan puluhan tahun, Maniyem berharap kepada Pemerintah Daerah setempat untuk bisa memberikan pembinaan dan bantuan pengembangan modal usahanya.

"Harapan saya, Pemerintah lebih memperhatikan usaha pengrajin seperti kami biar terus berkembang," pungkasnya.

Terpisah, Kepala Desa Sidorejo, Sutiyanto mendukung usaha yang dikerjakan oleh warganya itu.

"Saya sangat mendukung segala bentuk usaha setiap warga saya, apalagi yang bergerak di bidang UMKM. Saya akan mencoba membantu memasarkan dan memberikan pembinaan, agar bisa membawa Desa Sidorejo lebih maju," singkatnya. (*)


Video KUPAS TV : Miris! Lansia Penjual Kue Keliling Dibayar Pakai Uang Palsu