• Kamis, 06 Februari 2025

Usai Alami Kebocoran, Produksi PHE OSES Turun Tujuh Ribu Barel Per Hari

Rabu, 21 September 2022 - 19.37 WIB
576

PHE OSES saat menggelar focus group discussion penyelesaian penanggulangan ceceran minyak bumi di Provinsi Lampung yang berlangsung Hotel Sheraton, Rabu (21/9/2022). Foto:Ria/kupastuntas.co.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - General Manager PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES), Antonius Arinto, mengungkapkan jika saat ini pihaknya telah melakukan mitigasi terhadap pipa bawah laut yang mengalami kebocoran hingga menimbulkan pencemaran laut Lampung beberapa waktu yang lalu. 


Ia menjelaskan jika rata-rata produksi minyak bumi yang mampu dihasilkan oleh PHE OSES sebelum mengalami kebocoran ialah 22.500 barel per hari (bph). Sementara setelah bocor saat ini produksi hanya mencapai 15.500 bph.

"Jadi kita Produksi kita turun 7.000 Barel per hari. Ini karena pipa sepanjang 30 kilometer dibawah laut kita hentikan. Karena pipa yang dari risk assessment kalau kita memakai pipa yang lama ini berusia 40 tahun. Kita sedang upayakan mitigasi lainnya," kata dia usai focus group discussion penyelesaian penanggulangan ceceran minyak bumi di Provinsi Lampung yang berlangsung Hotel Sheraton, Rabu (21/9/2022).

Antonius menjelaskan, jika berdasarkan dengan studi yang telah dilaksanakan, pihaknya sebagai operator di lapangan akan selalu berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta perlindungan terhadap lingkungan.

"Terkait pipa yang bocor saat ini juga sudah ada mitigasinya. Kemudian dari sisi operasi tentu kita akan selalu beroperasi pada kondisi yang aman dan berpacu pada kaidah yang sudah ada dan SOP yang ada," jelasnya.

Ia menerangkan jika saat ini pergantian pipa bawah laut yang mengalami kebocoran tengah berlangsung. Pergantian tersebut dilakukan terhadap tiga segmen prioritas salah satunya segmen pipa Krisna Bravo ke Cinta Papa.

"Itu sedang diproses dan diganti, karena kan ini pipa panjang dan dibawah laut dengan panjangnya 30 kilometer. Jadi butuh waktu, di bulan Mei 2023 siap. Untuk segmen lainnya juga ini paralel akan diganti termasuk riser atau pipa yang ada di permukaan air dengan pipa yang ada dibawah laut," katanya. (*)

Editor :

Berita Lainnya

-->