Kupastuntas.co, Pesawaran - UPTD Museum Transmigrasi Lampung menggelar kegiatan Sosialisasi Permuseuman 2022, Senin (19/9/2022).

Ketua Panitia Acara, Mahmud mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Museum Ketransmigrasian kepada masyarakat khususnya Jenjang Pendidikan Tingkat
Menengah melalui Guru-guru sejarah dan siswa siswi SMA SMK di Provinsi Lampung.

"Kemudian untuk mendorong kapasitas UPTD Museum Ketransmigrasian sebagai Sumber Belajar Sejarah dan Budaya Ketransmigrasian dan Destinasi Wisata Pendidikan untuk Jenjang Pendidikan Tingkat Menengah dan Masyarakat Indonesia serta Dunia," ucapnya.

Tema Kegiatan Sosialisasi Permuseuman ini yaitu Museum Sebagai Sumber Edukasi Sejarah dan Budaya.

"Adapun peserta sosialisasi permuseuman berjumlah 100 peserta yang terdiri dari Guru Sejarah SMA di Kabupaten Kota Provinsi Lampung. Kemudian pada 20-23 September kita juga akan mengadakan kegiatan belajar di Museum dengan peserta berjumlah 800 Siswa/Siswi SMA/SMK di 8 Kabupaten Kota di Provinsi Lampung," terangnya.

Lanjutnya, untuk pemberi materi yakni Penggiat Museum, Ni Putu Galih Pratiwi dan Ketua MGMP Sejarah Lampung, Ersontowi.

"Kami berharap kegiatan-kegiatan ini dapat bermafaat bagi kita semua dan dapat menjadi momentum untuk memajukan Museum Ketransmigrasian Provinsi Lampung," harapnya.

Kepala UPTD Museum Transmigrasi, Hana kurniati mengatakan Museum Ketransmigrasian Lampung merupakan satu-satunya museum khusus Ketransmigrasian yang ada di Indonesia bahkan Dunia yang didirikan sebagai upaya untuk melestarikan sejarah Ketransmigrasi di Indonesia.

"Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung selalu berupaya mendorong Kapasitas UPTD Museum Ketransmigrasian Provinsi Lampung sebagai Sumber Belajar sejarah Ketransmigrasian dan destinasi wisata edukasi bagi masyarakat," ucapnya.

Ia berharap, kegiatan ini  menambah wawasan para peserta dan dapat menginformasikan, mengajak dan mengimbau kepada masyarakat luas agar dapat mengenal lebih dekat keberadaan Museum Ketransmigrasian dengan cara berkunjung langsung ke Museum Ketransmigrasian Lampung. (*)