Kisah Pilu Yanto, Nelayan yang Rumahnya Hancur Dihantam Ombak, Kini Harapkan Bantuan

Warga sekitar saat menunjukkan lokasi yang dulunya adalah tempat dimana rumah Yanto berdiri, kini sudah lagi tak bersisa. Foto: Martogi/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - Sebuah rumah panggung di atas laut atau tepatnya di Jalan Ikan
Bawal Gang Gotong Royong RT 28, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung roboh diterjang
angin kencang dan ombak pada Senin (19/9/2022) sekira pukul 02.00 WIB dini
hari.
Musibah
itu menimpa Yanto (48), pemilik rumah panggung yang sudah berdiri selama 10
Tahun dengan bangunan yang terbuat dari kayu.
Dari
pantauan Kupastuntas.co, hampir semua bangunan rumah tersebut terbuat dari
kayu, baik dari tiang penyangga hingga dinding rumahnya.
Akses
jalan untuk ke rumah panggung itu juga terbilang cukup ekstrim, mungkin hanya
orang yang terbiasa dan mempunyai nyali yang bisa melewati jalan itu.
Bagaimana tidak, akses jalan tersebut hanya muat untuk satu kendaraan motor, itu juga hanya bisa masuk sampai depan gang, selebihnya kita harus berjalan kaki melewati jembatan bambu yang terlihat menakutkan dan sebagian sudah terlihat rapuh.
Kita
juga harus berhati-hati untuk berjalan, jika tidak berhati-hati, kita akan
tergelincir dan langsung masuk ke dalam laut.
Kini
bangunan yang dihuni oleh 7 orang itu sudah ambruk, habis tak tersisa tenggelam
dan dibawa oleh ombak laut.
"Semua
barang habis tak tersisa, tidak bisa diselamatkan," keluh Yanto dengan
mata berkaca-kaca.
Saat
ditemui, Yanto masih terdiam dan merenung di pinggiran jembatan bambu melihat
rumah beserta isinya yang sudah ditempati selama 10 Tahun lenyap tak tersisa
dihantam ombak.
Pria
yang berprofesi sebagai nelayan itu menceritakan kejadian itu terjadi sekira
pukul 02.00 dini hari, dimana saat seisi rumah sedang tertidur lelap dan
bermimpi.
Entah
sedang bermimpi apa, tiba-tiba ombak besar datang menerpa rumah panggungnya dan
merobohkan tiang penyangga. Rumah itu tak langsung roboh begitu saja, awalnya
posisi rumah panggung miring dulu dan perlahan-lahan roboh.
Merasa
ada yang aneh karena bangunan rumah miring, Yanto pun langsung terbangun dan
mengecek keadaan.
Tanpa
berpikir panjang, dirinya langsung bergegas membangunkan keluarga dan
menyelamatkan satu persatu keluarga dengan paniknya.
Yanto
pun langsung menggendong anaknya beserta keluarga yang tidak bisa berenang
untuk menyelamatkannya.
"Ga
kepikiran lagi sama harta benda, keluarga dulu yang saya utamain, Alhamdulillah
bisa diselamatkan," ucap Yanto dengan pakaian yang masih basah sehabis
berenang mencari sisa-sisa barang yang bisa diselamatkan.
Kejadian
itu juga membuat warga sekitar heboh dan tak sedikit warga turut membantu Yanto
untuk menyelamatkan harta bendanya.
Saat
ditemui dilokasi, warga sekitar masih gotong royong merapikan dan menyelamatkan
barang yang bisa diselamatkan pasca roboh diantaranya pakaian dan
berkas-berkas.
Kini
Yanto hanya bisa pasrah atas musibah yang menimpanya, dirinya juga berharap ada
uluran tangan dermawan yang mau membantu dirinya dan keluarga.
Pasalnya,
dirinya yang hanya berprofesi sebagai nelayan dan tidak memiliki penghasilan
cukup, terlebih lagi BBM naik dan susahnya mendapatkan solar membuatnya serba
kekurangan.
"Saat
ini keluarga ngungsi di rumah mertua tak jauh dari sini di gang madu. Semoga
ada dermawan yang melihat saya," keluh Yanto sambil mengusap mata. (*)
Berita Lainnya
-
Banjir Parah Landa Bandar Lampung, Warga Terdampak Harap Pemerintah Tangani Serius
Sabtu, 22 Februari 2025 -
Terlibat Tawuran, 35 Pelajar SMA di Bandar Lampung Diamankan Polisi
Jumat, 21 Februari 2025 -
Dr. Donald Sihotang Aklamasi Kembali Jadi Ketum Kerabat Lampung Periode 2025-2030
Jumat, 21 Februari 2025 -
Kerukunan Masyarakat Batak Lampung Gelar Seminar Adat
Jumat, 21 Februari 2025