• Jumat, 29 Maret 2024

Kisah Pilu Yanto, Nelayan yang Rumahnya Hancur Dihantam Ombak, Kini Harapkan Bantuan

Senin, 19 September 2022 - 17.07 WIB
158

Warga sekitar saat menunjukkan lokasi yang dulunya adalah tempat dimana rumah Yanto berdiri, kini sudah lagi tak bersisa. Foto: Martogi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebuah rumah panggung di atas laut atau tepatnya di Jalan Ikan Bawal Gang Gotong Royong RT 28, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung roboh diterjang angin kencang dan ombak pada Senin (19/9/2022) sekira pukul 02.00 WIB dini hari.

Musibah itu menimpa Yanto (48), pemilik rumah panggung yang sudah berdiri selama 10 Tahun dengan bangunan yang terbuat dari kayu.

Dari pantauan Kupastuntas.co, hampir semua bangunan rumah tersebut terbuat dari kayu, baik dari tiang penyangga hingga dinding rumahnya.

Akses jalan untuk ke rumah panggung itu juga terbilang cukup ekstrim, mungkin hanya orang yang terbiasa dan mempunyai nyali yang bisa melewati jalan itu.

Bagaimana tidak, akses jalan tersebut hanya muat untuk satu kendaraan motor, itu juga hanya bisa masuk sampai depan gang, selebihnya kita harus berjalan kaki melewati jembatan bambu yang terlihat menakutkan dan sebagian sudah terlihat rapuh.

Kita juga harus berhati-hati untuk berjalan, jika tidak berhati-hati, kita akan tergelincir dan langsung masuk ke dalam laut.

Kini bangunan yang dihuni oleh 7 orang itu sudah ambruk, habis tak tersisa tenggelam dan dibawa oleh ombak laut.

"Semua barang habis tak tersisa, tidak bisa diselamatkan," keluh Yanto dengan mata berkaca-kaca.

Saat ditemui, Yanto masih terdiam dan merenung di pinggiran jembatan bambu melihat rumah beserta isinya yang sudah ditempati selama 10 Tahun lenyap tak tersisa dihantam ombak.

Pria yang berprofesi sebagai nelayan itu menceritakan kejadian itu terjadi sekira pukul 02.00 dini hari, dimana saat seisi rumah sedang tertidur lelap dan bermimpi.

Entah sedang bermimpi apa, tiba-tiba ombak besar datang menerpa rumah panggungnya dan merobohkan tiang penyangga. Rumah itu tak langsung roboh begitu saja, awalnya posisi rumah panggung miring dulu dan perlahan-lahan roboh.

Merasa ada yang aneh karena bangunan rumah miring, Yanto pun langsung terbangun dan mengecek keadaan.

Tanpa berpikir panjang, dirinya langsung bergegas membangunkan keluarga dan menyelamatkan satu persatu keluarga dengan paniknya.

Yanto pun langsung menggendong anaknya beserta keluarga yang tidak bisa berenang untuk menyelamatkannya.

"Ga kepikiran lagi sama harta benda, keluarga dulu yang saya utamain, Alhamdulillah bisa diselamatkan," ucap Yanto dengan pakaian yang masih basah sehabis berenang mencari sisa-sisa barang yang bisa diselamatkan.

Kejadian itu juga membuat warga sekitar heboh dan tak sedikit warga turut membantu Yanto untuk menyelamatkan harta bendanya.

Saat ditemui dilokasi, warga sekitar masih gotong royong merapikan dan menyelamatkan barang yang bisa diselamatkan pasca roboh diantaranya pakaian dan berkas-berkas.

Kini Yanto hanya bisa pasrah atas musibah yang menimpanya, dirinya juga berharap ada uluran tangan dermawan yang mau membantu dirinya dan keluarga.

Pasalnya, dirinya yang hanya berprofesi sebagai nelayan dan tidak memiliki penghasilan cukup, terlebih lagi BBM naik dan susahnya mendapatkan solar membuatnya serba kekurangan.

"Saat ini keluarga ngungsi di rumah mertua tak jauh dari sini di gang madu. Semoga ada dermawan yang melihat saya," keluh Yanto sambil mengusap mata. (*)

Berita Lainnya

-->