Tujuh Peristiwa Bunuh Diri Terjadi di Pringsewu Selama Januari - Awal September 2022

Foto : Ist.
Kupastuntas.co, Pringsewu - Dalam beberapa bulan terakhir peristiwa orang meninggal bunuh diri dengan cara gantung diri kerap terjadi di Pringsewu, peristiwa terakhir terjadi kemarin yang dilakukan oleh salah satu warga Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo yang hingga saat ini motifnya belum diketahui.
Sementara itu, terkait bunuh diri ini diketahui jika sejak Januari hingga awal September ini sudah terjadi 7 kasus bunuh diri di Pringsewu yang tercatat di Polres Pringsewu.
3 kasus dari Kecamatan Gadingrejo, 1 kasus dari Kecamatan Sukoharjo, 2 kasus dari Kecamatan Pagelaran, dan 1 kasus dari Kecamatan Pringsewu.
Aipda Suhud selaku Kasi Humas Polres Pringsewu saat ditemui menyampaikan bahwa pelaku bunuh diri banyak berasal dari kalangan usia lebih dari 30 tahun.
"Ada 1 anak dibawah umur berstatus SMP tapi lainnya di atas 30 tahun," Kata Aipda Suhud, Rabu (14/9/2022).
Lanjutnya, penyebab alasan orang-orang tersebut mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri karena mengalami depresi.
"Motif karena depresi dan ada juga yang diakibatkan karena menderita penyakit menahun," ucapnya.
Terpisah, menanggapi masalah bunuh diri ini, Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi mengatakan bahwa agak sulit dan cukup memakan waktu untuk mengetahui faktor orang melakukan tindakan bunuh diri.
Pihak kepolisian juga perlu melakukan serangkaian pemeriksaan baik terhadap jenazah orang yang bunuh diri, pemeriksaan atau olah TKP, bantuan pemeriksaan medis, dan juga meminta keterangan dari keluarga atau orang terdekat dari pelaku bunuh diri.
"Salah satu hal yang harus dilakukan oleh pihak kepolisian dalam menangani kasus bunuh diri adalah pemeriksaan lokasi atau TKP tempat orang tersebut melakukan bunuh diri," ujar Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi.
"TKP itu sendiri mestinya harus steril, tapi sayangnya terkadang saat pihak kepolisian datang ke TKP, jenazah atau mayat sudah tidak ada di lokasi TKP, ada yang sudah diturunkan oleh warga atau malah sudah dalam proses pemakaman jenazah karena pihak keluarga sudah ikhlas atas kematian salah satu anggota keluarga mereka dengan cara seperti itu," terangnya.
Ia meminta pada masyarakat untuk segera melapor pada pihak kepolisian terdekat apabila melihat atau mengetahui kejadian ganjil di sekitar mereka, agar pihak kepolisian bisa langsung ke lokasi dan mengambil tindakan.
"Apabila korban masih bernyawa segera hubungi pihak kesehatan atau larikan ke rumah sakit agar bisa diberi pertolongan pertama, kalau pun ada peristiwa laka lantas yang membuat pengendara meninggal dunia, warga sekitar bisa menutupinya dengan koran atau lainnya dan hubungi petugas kepolisian atau rumah sakit agar jasad bisa segera dievakuasi," jelasnya.
Terkait dengan fenomena bunuh diri dengan cara gantung diri, ia mengimbau masyarakat untuk lebih dekat pada sang pencipta dan lebih mendalami agama supaya bisa terbentengi dari perbuatan tak lazim seperti itu.
"Dalam kasus ini sebenarnya bukan hanya pihak kepolisian yang perlu turun tangan, tetapi juga perlu ada respon dari pemerintah setempat hingga tokoh agama untuk memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa tindakan bunuh diri ini termasuk dosa dan dilarang dalam semua agama," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Gelapkan Mobil Honda Brio, Warga Pringsewu Ditahan Polisi
Rabu, 20 Agustus 2025 -
Buron Lima Bulan, Pencuri Kabel Listrik PLN di Pringsewu Ditangkap di Bekasi
Senin, 18 Agustus 2025 -
Warga Pringsewu Serahkan Sepucuk Senpi Rakitan ke Polisi
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Gerakan Pangan Murah di Pringsewu, 2 Ton Beras Ludes Dalam Tempo 2 Jam
Kamis, 14 Agustus 2025