• Kamis, 16 Januari 2025

Segini Alokasi Pupuk Subsidi NPK dan Urea di Pringsewu Tahun 2022

Selasa, 13 September 2022 - 16.31 WIB
434

Kabid PSP Distan Pringsewu Sri Ermalia saat diwawancarai. Foto: Gamel/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pringsewu - Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu melalui Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) menyampaikan bahwa alokasi pupuk subsidi jenis Urea dan NPK tahun 2022 sebanyak 11.360 ton.

Dari total tersebut, sebanyak 6.240 ton adalah alokasi pupuk subsidi jenis NPK dan untuk pupuk subsidi Urea sebanyak 5.120 ton.

Kabid PSP Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu, Sri Ermalia menyampaikan bahwa untuk harga pupuk Urea per kg dijual seharga 2.250 sedangkan pupuk NPK dijual dengan harga 2.300 per kg.

"Itu alokasi di tahun ini Januari hingga Desember, dan untuk penebusan sendiri di Pringsewu sudah mencapai 50 persen lebih," Ujar Sri Ermalia, Selasa (13/9/22).

Adapun 2 jenis pupuk subsidi tersebut dapat dibeli oleh petani di kios-kios pupuk yang tersebar di 9 Kecamatan di Kabupaten Pringsewu.

"Pupuk subsidi bisa didapat atau dibeli di kios-kios pupuk yang sudah bekerja sama dengan pupuk Indonesia, jumlah kios pupuk di Pringsewu sendiri ada sebanyak 70 kios yang tersebar di 9 Kecamatan," Terangnya.

Sementara itu, disampaikan Kabid PSP bahwa pada mulanya ada 5 jenis pupuk subsidi yang beredar yaitu pupuk NPK, Urea, ZA, SP 36 dan Organik. Namun, setelah ditetapkan Permentan nomor 10 tahun 2022 dari Kementerian Pertanian pada Juli lalu tentang "tata cara penetapan alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi sektor pertanian", jumlah jenis pupuk subsidi hanya tinggal 2 yaitu NPK dan Urea.

"Awal tahun ini Januari sampai Juni masih ada lima pupuk subsidi itu, tapi sejak Juli ini pemerintah melalui kementerian pertanian mengeluarkan permentan nomor 10 tahun 2022, dengan ditetapkanya keputusan itu pupuk subsidi sekarang hanya tersisa 2 jenis yaitu NPK dan Urea," Terangnya.

Ia juga sempat mengatakan bahwa terjadi relokasi pupuk subsidi di tahun ini, namun ia sendiri mengaku belum sempat mengecek hal tersebut.

"Kemarin ada relokasi tapi saya belum mengeceknya, belum di breakdown juga rinciannya, bertambah atau berkurang. Karena relokasi kan bisa bertambah atau berkurang," Katanya.

Dengan pegurangan jenis pupuk subsidi yang beredar, dilanjutkan Sri Ermalia, hanya ada 9 komoditas tanaman yang dapat memakai pupuk bersubsidi ini diantaranya 3 jenis komoditas tanaman pangan seperti: padi, jagung dan kedelai.

Tiga tanaman hortikultura seperti semua jenis cabai, bawang merah dan bawang putih serta tiga tanaman perkebunan yaitu kopi rakyat, tebu rakyat dan kakao rakyat.

"Di Pringsewu Kakao ada, kopi sedikit, tebu yang tidak ada," Katanya.

Terkait dengan Permentan tersebut, pihak dinas pertanian telah melakukan sosialisasi pada para petani di Pringsewu supaya para petani dapat mengetahui jika saat ini pupuk bersubsidi telah berkurang dan hanya menyisakan 2 jenis saja.

"Sudah kita sosialisasikan pada petani, dan pastinya ada pro dan kontra dengan keputusan ini. Makanya dengan kondisi ini kita sarankan pada para petani untuk menggunakan pupuk yang terbuat dari bahan alami atau mengolah kompos untuk dijadikan pupuk agar tidak bergantung dengan pupuk subsidi," Jelasnya.

Sri Ermalia pun berharap jika tahun depan jumlah alokasi untuk 2 pupuk subsidi yang masih beredar tersebut dapat bertambah mengingat tiga pupuk subsidi lainnya telah ditiadakan. 

"Diharapakan seperti itu, karena tinggal dua  jenis pupuk subsidi yang ada jadi tahun depan diharapkan kuota pupuk subsidi untuk NPK dan Urea bisa bertambah dari tahun ini," Harapnya. (*)