Dana Pilkada Serentak Lampung 800 Miliar Lebih, Disunat dari Usulan Awal Rp1,4 Triliun
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Alokasi dana Pilkada Serentak Tahun 2024 di Provinsi Lampung sebesar
Rp800 miliar lebih. Dana berasal dari 13 kabupaten/kota ditambah cost sharing
oleh Pemprov Lampung sebesar Rp311 miliar. Tanggamus dan Tulang Bawang belum
menetapkan NPHD.
Ketua Divisi
Perencanaan dan Logistik pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung,
Titik Sutriningsih, mengatakan awalnya dana yang diusulkan untuk pelaksanaan
Pilkada Serentak tahun 2024 dari 15 kabupaten dan kota serta Pemprov Lampung
sebesar Rp1,4 triliun. Namun setelah dilakukan pembahasan, dana yang disepakati
sekitar Rp800 miliar.
"Awalnya
diusulkan dari provinsi dan 15 kabupaten/kota itu sebesar Rp1,4 triliun.
Kemudian setelah kita lakukan konsep cost sharing ketemu angka Rp800 miliar
lebih ya. Sekitar Rp854 miliar atau Rp834 miliar gitu," kata Titik usai
mengikuti rapat ‘Penganggaran Penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun
2024 pada APBD Tahun Anggaran 2023’ di Balai Keratun kantor Gubernur
Lampung, Rabu (7/9).
Titik mengungkapkan,
ada penurunan anggaran yang cukup signifikan setelah dilakukannya cost sharing.
"Pada awal KPU Lampung mengusulkan dana Rp681 miliar. Kemudian setelah
adanya cost sharing jadi Rp313,61 miliar. Jadi memang ada penghematan yang
disepakati menjadi Rp311 miliar," kata dia.
Titik mengatakan, dari
15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung baru 13 daerah saja yang sudah
mengalokasikan dana Pilkada Serentak Tahun 2024. Sedangkan Kabupaten Tanggamus
dan Tulang Bawang (Tuba) belum menetapkan Naskah Perjanjian Hibah Daerah
(NPHD).
"Jadi ada penyunatan
lebih dari Rp500 miliar. Dari 15 kabupaten/kota itu baru 13 daerah yang
sudah pasti. Yang belum Tanggamus dan Tulang Bawang. Yang lainnya sudah
disepakati oleh KPU kabupaten/kota dan pemdanya," ujar dia.
Menurut Titik, untuk
dana Pilkada Serentak Tahun 2024 dari Pemkab Tanggamus dan Tulang Bawang hanya
tinggal menunggu pertemuan selanjutnya. "Dua kabupaten ini tinggal ketemu
saja, tapi tadi kata pemdanya sudah ada angkanya," ungkapnya.
Titik mengungkapkan,
penyaluran dana tersebut nantinya akan dibayarkan 40% terlebih dahulu paling
lambat 14 hari setelah penandatanganan NPHD, dan 60% berikutnya paling lambat 5
bulan sebelum pemungutan suara.
Titik melanjutkan,
untuk dana BPJS Ketenagakerjaan petugas nantinya dianggarkan sebesar Rp2,5 miliar.
"Itu termasuk untuk APD, obat-obatan, dan pengecekan kesehatan,"
imbuhnya.
Anggota Bawaslu
Provinsi Lampung, Hermansyah, mengatakan total anggaran Pilkada Serentak Tahun
2024 yang diberikan kepada Bawaslu ada penghematan mencapai Rp1 miliar.
"Benar ada penghematan sebesar Rp1 miliar, jadi dari usulan sebesar Rp85
miliar jadi Rp84 miliar yang telah diterima," kata Hermansyah.
Sekretaris Daerah
Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, mengungkapkan saat ini Kabupaten Tanggamus
dan Tulang Bawang belum menetapkan NPHD untuk Pilkada 2024 mendatang.
"Memang ada dua
daerah yang belum menetapkan NPHD yaitu Tanggamus dan Tulang Bawang. Namun ini
masih ada waktu untuk segera ditindaklanjuti dan segera diselesaikan,"
kata Fahrizal.
Fahrizal menerangkan,
dalam Pilkada 2024 mendatang pihaknya menyetujui untuk melakukan cost sharing
dengan kabupaten/kota bersama KPU dan Bawaslu agar terjadi penghematan
anggaran.
"Jadi komponen
yang dibagi adalah honor untuk petugas pemungutan suara KPU. Jadi untuk honor
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang dibayar oleh provinsi
sementara honorarium PPK dibayarkan kabupaten/kota," jelas dia.
Menurut Fahrizal, dana
anggaran yang sudah ditandai dan bisa dilakukan penghematan oleh KPU dan
Bawaslu ialah anggaran untuk peserta Pilkada perseorangan atau tanpa partai
politik.
"Peserta tanpa partai ini ada tahapan verifikasi faktual yang cukup banyak uangnya. Ada juga alat pelindung diri yang kita harapkan saat pemungutan suara tidak ada pandemi sehingga tidak perlu APD," terangnya. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Kamis 08 September 2022, dengan judul "Dana Pilkada Serentak Lampung 800 Miliar Lebih"
Berita Lainnya
-
Waspadai Hoaks tentang Brigade Pangan di Media Sosial
Sabtu, 28 Desember 2024 -
Samsudin: 37 Persen Kondisi Jaringan Irigasi di Lampung Rusak
Sabtu, 28 Desember 2024 -
TPA Bakung Disegel, Walikota Eva Dwiana: Keterbatasan Anggaran Kendala Utama dalam Pengelolaan Sampah
Sabtu, 28 Desember 2024 -
Menuju Swasembada Pangan 2027: Pemerintah Optimalkan Produksi dan Hentikan Impor
Sabtu, 28 Desember 2024