Lagi, Kawanan Gajah Liar Dekati Pemukiman di Suoh dan BNS Lambar, Tanaman Padi Warga Dirusak

Lagi, Kawanan Gajah Liar Dekati Pemukiman di Suoh dan BNS Lambar, Tanaman Padi Warga Dirusak. Foto : Ist.
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Kawanan gajah liar di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh memang menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat, pasalnya hingga saat ini keberadaan belasan kawanan hewan bertubuh besar itu masih menjadi teror bagi warga.
Banyak lahan milik masyarakat yang dirusak oleh kawanan gajah itu, dengan tubuh dan kaki besarnya mereka memporak porandakan area persawahan miliki warga di Pekon (Desa) Sukamarga, Kecamatan Suoh yang luasnya mencapai 5 hektare.
Bahkan tanaman padi yang dirusak tersebut banyak yang sudah berbuah, masyarakat hanya bisa menerima kenyataan bahwa hingga saat ini persoalan gajah memang belum mempunyai penyelesaian baik dari Pemerintah Kabupaten, Provinsi hingga pusat yang jika terus di biarkan akan membahayakan keselamatan warga.
Peratin (Kepala Desa) Pekon Sukamarga Jaimin menerangkan bahwa kawanan gajah tersebut merusak lahan persawahan milik warga pada Senin (5/9/2022) malam. Selain merusak kawanan gajah tersebut juga memakan tanaman padi warga yang sudah berbuah.
"Banyak yang mengalami kerusakan jika ditotal setidaknya ada 5 hektare lahan sawah warga yang dirusak kawanan gajah, lahan tersebut milik beberapa warga setempat termasuk disitu ada lahan saya juga hancur semua nya diobrak abrik," kata Jaimin, Selasa (6/9/2022).
Namun Jaimin tidak bisa memastikan berapa kerugian yang ditaksir atas kerusakan tersebut sebab pihaknya masih terus melakukan pemantauan terhadap keberadaan 18 kawanan gajah yang sudah menguasai wilayah tersebut selama bertahun-tahun.
"Yang rusak itu kan milik pak Edi, Mawardi, Untung, Robit, Cucun, Manijo, Dayat, Sarijo Dayak, Geboy dan punya saya itu udah mulai berbuah semua padinya, tapi karena kawanan gajah itu dirusak rugi pasti, tapi ya mau gimana namanya juga kejadian kayak gini. Ini aja yang rusak masih bisa nambah loh," ujarnya.
Saat ini pihaknya terus berjaga di sekitaran lokasi tempat kawanan gajah tersebut, karena ditakutkan gerombolan hewan berbadan tambun itu kembali mendekat dan merusak lahan milik warga, sebab kawanan gajah tersebut bisanya mendekati persawahan pada malam hari.
"Kalau enggak kita jaga mungkin udah abis semua ini karena malam biasanya mereka turun, siangnya nyumput di kawasan mungkin pas lapar baru turun cari makan sampai ke sawah warga dan makan tanaman padi milik warga kita ini," ungkapnya.
Masyarakat bersama satgas konflik gajah pun hingga saat ini terus melakukan pemantauan dan penjagaan untuk mengantisipasi mendekatnya kawanan gajah tersebut ke lahan milik warga, karena hingga saat ini kawanan gajah enggan menjauh dari pemukiman warga dan selalu kembali di lokasi yang sama.
"Kasian kalau masyarakat terus di bayang-bayangi sama kawanan gajah ini, apa lagi kalau lahan sawah yang memang siap panen justru di rusak sama gajah kan kasian padahal itu sumber ekonomi para petani dsini, kita sama-sama berhati-hati lah jangan sampai ada hal yang tidak di inginkan,"pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Parosil Mabsus Ajak Jaga Tradisi Budaya Sekura di Lampung Barat
Minggu, 06 April 2025 -
Atasi Banjir Jalan Liwa-Ranau, Warga Hibahkan Lahan untuk Pembangunan Drainase Permanen
Jumat, 04 April 2025 -
Jenazah Pelajar Tewas Dijemput Keluarga, Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan
Kamis, 03 April 2025 -
Seorang Pelajar Tewas dalam Kecelakaan di Desa Kerang Lampung Barat
Kamis, 03 April 2025