Semangat Nanang Jualan Kue Pancong Demi Nafkahi Keluarga

Nanang (59) saat menyajikan dagangannya. Foto : Gamel/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Pringsewu - Di tengah gempuran makanan cepat saji (fast food) yang kini menjamur di masyarakat, tidak membuat eksistensi makanan tradisional tergerus zaman dan trend.
Hal tersebut dapat dipertahankan berkat adanya peran pedagang yang konsisten menjajankan makanan tradisional nusantara. Di Pringsewu sendiri, ada salah seorang pedagang bernama Nanang (59) yang tetap berjualan makanan tradisional yaitu kue pancong salah satu makanan khas Jawa Barat.
Nanang (59) berjualan kue pancong sudah 7 tahun terhitung sejak 2015 lalu. Dirinya mantap menekuni pekerjaan tersebut disamping mendapat penghasilan dari berjualan pancong, ia juga ingin melestarikan makanan tradisional Indonesia.
"Sebenarnya karena suka dan juga pengen menjaga makanan khas indonesia," ujar Nanang, Senin (5/9/2022).
Ayah dari 4 orang anak ini setiap hari berjualan dari 06.00 hingga 10.00 WIB di sekitar Pasar Terminal Pringsewu. Khusus setiap hari minggu pagi, ia ikut berjualan pada kegiatan nggruput yang berlokasi di jalur dua menuju komplek Kantor Pemda Pringsewu.
Nanang mengaku, pada 2010 ia juga pernah menjual kue pancong, namun usahanya itu tidak begitu berjalan lancar, oleh karenanya ia beralih berdagang makanan lain seperti kue pukis, cilok, somay bahkan pada tahun 80-an ia sempat berjualan kerupuk.
Ia menjelaskan, keterampilan membuat pancong ia pelajari secara mandiri dengan melihat proses pembuatan pancong saat membeli kue pancong dari pedagang.
Dengan modal indera pengelihatan dan pengecapan, ia mulai membuat sendiri kue pancong miliknya berbekal kemauan dan hasil pengalaman melalui pengelihatan dan merasakan kue pancong ya ia beli.
Melewati proses trial and eror "mencoba dan gagal", Nanang terus berusaha membuat pancong sehingga ia mampu mendapatkan resep pancong yang menurutnya enak dan layak dijual pada konsumen.
"Karena kalau kita tanya pedagangnya pasti tidak mau dijawab karena ini kan bisnis, jadi mereka cuma jawab seadanya saja. Pertama buat pasti tidak langsung enak, tapi saya coba terus sampai akhirnya layak untuk dijual," jelasnya.
Usaha ini sendiri menjadi penghasilan semata-mata untuk keluarganya.Dalam satu hari ia dapat menghasilkan keuntungan sebanyak 50 hingga 100 ribu rupiah. Dan uang tersebut dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk membiayai anak bungsunya yang dulu masih bersekolah SMK.
"Semua ya dari jualan pancong ini, alhamdulillah anak saya yang ke empat sudah lulus dan bekerja. Biasa bisa dapat hasil Rp150 sampai 200 ribu sama modal, yang penting modal dulu kembali, supaya usaha bisa muter lagi untuk besok,"jelasnya.
Ia menceritakan, dulu juga pernah menjadi kuli tukang bangunan, namun dengan kondisi usia yang terus bertambah membuat tubuhnya tidak lagi kuat melakukan pekerjaan yang membutuhkan kekuatan fisik yang besar, sehingga dirinya memaksimalkan kondisi yang saat ini dijalani.
Nanang menuturkan senang dengan pekerjaan ini, kedepanya dirinya akan terus menekuni profesi sebagai pedagang pancong karena ia sudah terbiasa dan menemukan kecintaan pada usahanya ini.
"Saya akan terus jualan pancong, meskipun pendapatan tidak begitu banyak disyukuri saja dan alhamdulillah sampai saat ini masih ada yang berminat untuk membeli pancong," ujar Nanang.
Nanang memberikan pesan penting atau tips untuk mulai berdagang. Menurutnya hal terpenting sebelum berjualan yang harus dimiliki adalah mental dan semangat untuk praktek menjalankan usaha yang ingin dijalani.
Berjualan memang tidak mudah, semua ada pasang-surut masing-masing, oleh karena itu sikap optimis dan mau mencoba menjadi modal penting untuk mulai menjalankan sebuah usaha.
"Pasti modal uang itu dibutuhkan, tapi yang terpenting adalah mental harus kuat, dan langsung lakukan, dicoba. Karena di dunia usaha tidak selalu berjalan mulus kadang ramai, kadang sepi, makanya mental harus disiapkan. Lalu jangan lupa berdoa agar diberi kemudahan,"pesannya. (*)
Berita Lainnya
-
Guru SD di Pringsewu Klarifikasi Terkait Uang Pengganti Cuti Melahirkan: Hanya Uang Jajan Tanpa Paksaan
Senin, 16 Juni 2025 -
Pemotor Terluka Tertimpa Pohon Tumbang di Gadingrejo Pringsewu
Minggu, 15 Juni 2025 -
Komisi IV Minta Disdik Pringsewu Klarifikasi Dugaan Setoran Uang Guru SD untuk Pengganti Cuti Melahirkan
Minggu, 15 Juni 2025 -
Miris! Guru SD di Pringsewu Setor 300 Ribu Untuk Uang Pengganti Cuti Melahirkan
Minggu, 15 Juni 2025