• Jumat, 29 November 2024

Rektor Universitas Teknokrat Nasrullah Yusuf Jadi Pembicara Lokakarya Nasional UI GreenMetric 2022

Kamis, 01 September 2022 - 19.48 WIB
1.1k

Rektor Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) Dr. H. M. Nasrullah Yusuf, S.E., M.B.A. saat menjadi pembicara pada Lokakarya Nasional UI GreenMetric Tahun 2022 di Universitas Multimedia Nusantara, Jakarta, Selasa-Rabu (30-31/08/2022). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Jakarta – Rektor Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) Dr. H. M. Nasrullah Yusuf, S.E., M.B.A. menjadi pembicara pada Lokakarya Nasional UI GreenMetric Tahun 2022 di Universitas Multimedia Nusantara, Jakarta, Selasa-Rabu (30-31/08/2022).

Beberapa rektor juga diketahui menjadi pembicara pada Lokakarya Nasional itu, yang juga dihadiri Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.

Pada kesempatan itu, Nasrullah menjelaskan enam program utama Teknokrat menjadi kampus hijau atau green campus. Ke-6 poin utama itu adalah setting and infrastructure, energy and climate change, research and education, transportation, waste, dan water.

Nasrullah menjelaskan, Teknokrat berkomitmen menjadikan kampusnya hijau dalam arti yang riil. Oleh sebab itu, pihaknya mengalokasikan lahan yang sangat luas untuk taman atau tekno park.

"Selain itu, lingkungan masjid juga dibikin sehijau mungkin sehingga nyaman untuk sivitas akademika," kata Nasrullah.

Untuk area hijau lanjutnya, Teknokrat mengalokasikan lahan seluas 2,5 hektare dari total area kampus 4,5 hektare.

"Itu akan berguna bagi kampus dalam menjaga keseimbangan alam, terutama menyerap karbon dan air bersih sebagai daerah tangkapan yang baik," lanjutnya.

Nasrullah juga mengungkapkan, kampusnya membangun kemitraan dengan banyak pihak untuk mewujudkan kampus hijau.

"Beberapa waktu lalu sepuluh rektor ternama di Indonesia juga sudah mengunjungi Teknokrat dan melakukan penanaman bibit pohon di area kampus ini," terangnya.

Rektor juga menjelaskan, Teknokrat memaksimalkan lahan yang ada di lokasi kampus di tengah perkotaan ini untuk ruang terbuka hijau. Bahkan, konsep taman vertikal juga digunakan untuk memaksimalkan ruang hijau yang ada.

Dalam konteks tranportasi, ujar Nasrullah, Teknokrat juga sudah mengembangkan kendaraan berbasis listrik yang ramah lingkungan.

"Bahkan sejak 2006 kampusnya memang sudah memulai usaha kendaraan listrik itu untuk meminimalkan penggunaan bahan bakar minyak," ujarnya.

Nasrullah juga mengklaim, pejabat tinggi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek Dr Didin Wahidin M.Pd mengapresiasi usaha mahasiswa Teknokrat mengembangkan sepeda motor berbahan bakar ramah lingkungan.

"Demikian pula pada penggunaan tenaga surya sebagai sumber energi listrik. Teknokrat sudah memulainya sejak 2016," ungkapnya.

Nasrullah menambahkan, kampus juga mendorong penggunaan sepeda sebagai alat transportasi publik, dengan cara melakukan kampanye ayo gowes yang sejauh ini dilakukan dosen dan manajemen kampus.

"Harapannya, masyarakat terlibat aktif dalam gerakan ini demi menjaga lingkungan dari polusi," katanya.

Rektor menuturkan, kampusnya juga memperhatikan soal ketersediaan air bersih dengan memperhatikan konservasi sekitar.

Selain menanam sebanyak mungkin pohon, pihaknya juga membuat lubang resapan biopori untuk menyimpan air sebagai cadangan di musim kemarau.

Rektor berharap, apa yang dilakukan Teknokrat ini menjadi sumbangsih nyata kampus untuk lingkungan yang lebih hijau.

Selain itu, Teknokrat juga menjalin kerja sama dengan Universitas Multimedia Nusantara.

"Penandatanganan sudah dilakukan kemarin antar rektor. Dua kampus ini sepakat bekerja sama pada bidang Program Kampus Merdeka, pengembangan riset dan inovasi bidang robotika, program magang, dan pertukaran mahasiswa," pungkasnya. (**)