Goa Jepang di Desa Maja Lamsel, Tempat Persembunyian Warga dari Tentara Nippon

Goa Jepang di Desa Maja, Kecamatan Kalianda, Lamsel. Foto: Handika/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Goa Jepang begitulah masyarakat setempat menamakannya dan hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari Puspemkab Lampung Selatan (Lamsel) tepatnya di Desa Maja, Kecamatan Kalianda.
Tak sulit untuk menjangkau goa tersebut, karena berada dekat dengan Pantai Maja, yang hanya terselang jalan raya saja.
Jika menempuh perjalanan dari Bandar Lampung, keluar Exit Tol Kalianda diteruskan ke arah Simpang Simpur lalu belok kiri dan terus saja menyusuri jalan raya kearah Desa Maja kurang lebih 8 kilometer.
Cerita di masyarakat dan dipercaya hingga kini, goa tersebut memiliki nilai historis tersendiri karena dijadikan tempat persembunyian warga dari invasi Jepang pada waktu itu.
Goa Jepang memiliki gerbang masuk cukup luas untuk ukuran orang dewasa, didalam goa juga terdapat sumber mata air tawar berbentuk sumur.
Uniknya, lorong goa sepanjang 20 meter itu memiliki pintu tembus untuk keluar pada bagian sebaliknya.
Konon, dulu warga setempat sesekali menemukan selongsong peluru lawas peninggalan serdadu yang berperang dengan tentara Dai Nippon atau Jepang.
Adalah Komarudin keturunan dari ayahanda H Muhammad Rais dan kakek bernama H Harun, warga Desa Maja.
"Kalau Goa Jepang itu memang tidak ada bukunya (sejarah). Tetapi dulu katanya, memang rakyat Indonesia bersembunyi disitu. Fakta lainnya, didalam goa itu ada sumur yang sekarang sudah di semen pinggirnya. Kalau itu dianggap bagian dari historis, ya saya bilang silahkan saja," ungkapnya kala di konfirmasi, Rabu sore (31/08/2022).
Artinya, goa tersebut bisa dikatakan sudah berusia seratus tahun lebih mengingat Komarudin adalah garis keturunan generasi ke sekian kalinya.
"Bisa jadi. Kalau melihat dari kakek ayahanda hingga canggah dan waring, goa itu sudah ada," ujarnya meluruskan.
Goa yang rindang ditumbuhi pepohonan di sekitarnya itu, sebenarnya memiliki potensi sebagai objek pariwisata andaikata ada investor yang meliriknya.
Letak geografis yang lumayan tinggi dan memiliki view menjurus kearah pantai untuk menikmati sunset akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan semisal dilengkapi saran pendukung yang memadai.
"Belum ada modal untuk dijadikan tempat wisata. Lahan itu milik saya, ada surat hibah dari datuk (kakek). Jika ada pemodal yang berminat, saya ada niatan menjual lokasi goa itu," pungkasnya diiringi tawa renyah. (*)
Berita Lainnya
-
Warga Dukung Peningkatan Pospol Way Sulan Lampung Selatan Jadi Polsubsektor
Kamis, 15 Mei 2025 -
Mobil Panther Terparkir di Garasi Rumah Kalianda Lamsel Raib Digondol Maling
Kamis, 15 Mei 2025 -
Polisi Bekuk Pencuri Motor 4 TKP di Palas Lampung Selatan
Kamis, 15 Mei 2025 -
Diduga Caplok Lahan Senilai 4 Miliar, PT KLTD Digugat Warga ke Pengadilan
Rabu, 14 Mei 2025