Semakin Anjlok, Getah Damar Mata Kucing di Pesibar Hanya Dihargai Rp10 Ribu per Kg
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Petani di Kabupaten Pesisir Barat semakin terpuruk akibat semakin anjloknya nilai jual damar mata kucing yang saat ini hanya dihargai Rp10.000 - 11.000 dari harga normal yang berkisar di Rp35.000/Kg.
Syarif (36) seorang petani warga Pekon (Desa) penangahan, Kecamatan Karya Penggawa mengatakan harga yang dipatok saat ini tidak sebanding dengan biaya kebutuhan hidup sehari-hari yang setiap hari semakin mahal.
Bahkan ia mengaku harga Rp10.000 yang diterima saat ini merupakan harga paling rendah semenjak beberapa tahun terakhir, hal tersebut membuat para petani semakin terpuruk sedangkan mayoritas mereka menggantungkan hidup dari tani.
"Masyarakat disini mayoritas petani damar, pergi pagi pulang sore untuk mengambil damar hanya di hargai Rp10.000/Kg. Sangat tidak sesuai dengan usaha dan kerja keras kami untuk mengambil damar," ujarnya Selasa (30/8/2022).
Menurutnya, para petani harus berjalan berkilometer untuk sampai di kebun damar yang berada di tengah hutan, jalan yang ditelusuri pun hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki tidak ada motor apa lagi mobil.
"Untuk panen getah damar kita harus manjat mohon yang tingginya sampai belasan meter menggunakan alat seadanya resiko nya sangat tinggi, nyawa loh taruhannya di tengah hutan kalau kita ada apa-apa gimna, tapi hanya dihargai segitu," tuturnya.
Padahal getah damar kucing merupakan komoditas asli Negeri Para Sai Batin dan Ulama tetapi para petani nya jauh dari kata sejahtera, ia mengaku khawatir jika harga damar semakin anjlok lagi sebab banyak kebutuhan yang harus dipenuhi.
"Kalau harganya anjlok terus kami para petani mau makan apa, sedangkan untuk pekerjaan lain kami tidak punya. Kami harap ada lah upaya dari pihak terkait agar harga damar mata kucing ini bisa kembali stabil," pungkasnya.
Terpisah, Iswandi (42) salah satu pengepul getah damar mata kucing menyampaikan harga yang di terima petani saat ini juga berpengaruh terhadap pengepul seperti dirinya. Sebab sulit untuk memasarkan damar mata kucing di tingkat atas.
"Kita gatau ya kenapa bisa anjlok, karena kita juga sekarang susah mau ngasih harga ke petani, sebab modal kita juga masih tertahan di pengepul yang di atas, sehingga dari petani kita juga bingung mau beli nya gimana. Petani bingung, kami juga bingung," jelasnya
Ia berharap agar pemerintah setempat bisa mencarikan solusi terkait permasalahan tersebut, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan para petani damar mata kucing yang sebagian besar bergantung pada usaha tersebut. (*)
Berita Lainnya
-
Pj Gubernur Samsudin Tekankan Pentingnya Peningkatan Empat Sektor Ini di Lampung Barat
Jumat, 20 Desember 2024 -
Telan Anggaran 10,3 Miliar, Perpustakaan Lampung Barat Diharap Dorong Peningkatan Kualitas SDM
Kamis, 19 Desember 2024 -
Soroti Rendahnya Minat Baca Masyarakat, Mukhlis Basri Dorong Perpustakaan Lampung Barat Jadi Ikon Edukasi
Kamis, 19 Desember 2024 -
Kisah Perjalanan Panjang Perpustakaan Pemkab Lambar hingga Raih Akreditasi dan Koleksi 35.037 Buku
Kamis, 19 Desember 2024